5 Kelemahan Fatal Timnas Indonesia Saat Kalah 2-3 dari Arab Saudi, Yakob Sayuri Disorot

Timnas Indonesia
Sumber :
  • AFC

GadgetTimnas Indonesia membuka perjalanan Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil pahit. Bertanding di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB, skuad Garuda harus mengakui keunggulan Arab Saudi dengan skor 2-3.

Duel ini berlangsung intens sejak awal. Tim tuan rumah tampil agresif dengan tekanan tinggi yang menghasilkan tiga gol lewat Waheb Saleh dan Feras Al-Buraikan.
Sementara Indonesia hanya mampu membalas lewat dua gol penalti Kevin Diks di menit ke-11 dan ke-88.

Meski permainan tak sepenuhnya buruk, sejumlah kelemahan mendasar justru terlihat jelas di lapangan. Berikut lima faktor yang membuat Indonesia gagal mencuri poin di Jeddah.


1. Striker Masih Kurang Tajam

Lini depan menjadi titik lemah yang paling terlihat. Patrick Kluivert menurunkan Ragnar Oratmangoen dan Ricky Kambuaya sebagai duet penyerang dalam formasi 4-4-2.
Namun performa Ragnar belum maksimal. Pemain keturunan ini baru pulih dari cedera dan sempat absen panjang karena masalah kesehatan.

Sepanjang babak pertama, sentuhan Ragnar kerap tidak sempurna. Ia sulit menembus pertahanan rapat Arab Saudi yang dikomandoi Al-Amri.
Perubahan baru terasa ketika Ole Romeny masuk menggantikan Ragnar di babak kedua. Beberapa peluang tercipta, namun belum cukup efektif.

Secara statistik, Indonesia hanya mampu melakukan lima tembakan ke gawang, sementara Arab Saudi mencatatkan sepuluh kali percobaan berbahaya. Angka itu menegaskan tumpulnya daya serang Garuda di partai pembuka ini.


2. Minim Agresivitas dan Tekanan

Penampilan Timnas Indonesia terkesan hati-hati. Para pemain tampak enggan melakukan pressing ketat demi menghindari pelanggaran.
Sikap ini justru memberi ruang luas bagi Arab Saudi untuk membangun serangan dari lini tengah.

Sebaliknya, anak asuh Herve Renard tampil agresif dan menekan sejak menit awal. Permainan cepat mereka sulit diimbangi oleh lini tengah Indonesia.
Feras Al-Buraikan menjadi momok utama dengan kecepatan dan insting golnya yang tajam.

Wasit Ahmad Al Ali asal Kuwait juga dikenal ringan mengeluarkan kartu, sehingga strategi bermain aman Indonesia membuat intensitas laga menurun di pihak Garuda.


3. Kesalahan Fatal Yakob Sayuri

Yakob Sayuri menjadi sorotan setelah melakukan kesalahan yang berujung penalti untuk Arab Saudi.
Dalam satu momen krusial, ia menarik baju Feras Al-Buraikan di dalam kotak penalti padahal sang striker sudah dijaga ketat Jay Idzes.
Wasit langsung menunjuk titik putih tanpa ragu.

Feras mengeksekusi penalti dengan sempurna, membuat skor berubah menjadi 3-1.
Kesalahan ini membuat mental para pemain Indonesia sedikit goyah dan memancing reaksi keras dari netizen yang membanjiri akun media sosial Yakob Sayuri dengan kritik.

Selain penalti, Yakob juga beberapa kali kalah duel di sisi kanan pertahanan, membuat Saudi leluasa membangun serangan dari sayap.


4. Fisik Ole Romeny Belum 100 Persen

Masuk di babak kedua, Ole Romeny langsung memberi warna baru pada serangan Indonesia.
Ia sempat mendapatkan peluang sundulan berbahaya dan memaksa kiper Saudi bekerja keras.
Sayangnya, kondisi fisik Romeny belum sepenuhnya bugar usai cedera panjang.

Dalam beberapa duel, ia terlihat kehilangan keseimbangan dan mudah jatuh ketika berbenturan dengan bek lawan.
Padahal, kehadirannya sangat dibutuhkan untuk menambah tekanan di depan gawang lawan.

Jika Romeny mencapai kondisi terbaiknya, Indonesia bisa memiliki opsi serangan yang lebih berbahaya dan variatif di laga berikutnya melawan Irak.


5. Marc Klok Sering Blunder di Tengah

Kapten Persib Bandung ini tampil di bawah performa terbaiknya.
Beberapa kali Marc Klok kehilangan bola di area tengah yang berujung peluang bagi lawan.
Menurut data dari situs statistik Fotmob, rating Klok hanya 5,6 — terendah di antara pemain utama Indonesia.

Kesalahan passing dan kurangnya koordinasi dengan Thom Haye membuat distribusi bola ke depan tidak berjalan mulus.
Padahal, lini tengah menjadi titik vital dalam menjaga ritme permainan Garuda.

Patrick Kluivert tampaknya harus memutar otak untuk memperbaiki sektor ini agar tak kembali menjadi kelemahan saat menghadapi Irak pada laga berikutnya yang bersifat hidup-mati.


Evaluasi Menjelang Laga vs Irak

Kekalahan 2-3 dari Arab Saudi menjadi pelajaran penting bagi Timnas Indonesia.
Kluivert diharapkan melakukan rotasi yang lebih tepat, terutama di lini depan dan tengah.
Performa pemain seperti Yakob Sayuri, Marc Klok, dan Ole Romeny harus mendapat perhatian khusus.

Indonesia masih memiliki peluang lolos, tetapi setiap laga berikutnya akan menentukan.
Pertandingan melawan Irak akan menjadi ujian sejati bagi skuad Garuda untuk bangkit dan memperbaiki semua kelemahan yang muncul di Jeddah.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget