Bahlil Tegaskan BBM Campur Etanol Sudah Umum di Dunia: Brasil Bahkan Pakai 100 Persen!

Bahlil Tegaskan BBM Campur Etanol Sudah Umum di Dunia
Sumber :
  • viva

Lebih jauh, Bahlil juga mengungkapkan bahwa pemerintah berencana memberlakukan mandatori penggunaan BBM dengan campuran etanol 10 persen atau E10 di Indonesia. Langkah ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM yang selama ini membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Kita ingin menekan impor dan meningkatkan penggunaan energi hijau. Ini momentum untuk mendorong kemandirian energi nasional,” ujarnya.

Namun, di tengah wacana ini, muncul sejumlah keraguan dari masyarakat terkait dampak penggunaan etanol terhadap performa mesin kendaraan. Menanggapi hal tersebut, Bahlil menegaskan bahwa kekhawatiran tersebut tidak beralasan. Ia mencontohkan banyak negara yang telah menggunakan etanol dalam jangka panjang tanpa mengalami kendala berarti pada mesin kendaraan mereka. “Sangat tidak benar kalau dibilang etanol itu tidak bagus. Buktinya, negara-negara maju seperti AS dan Brasil sudah pakai dan baik-baik saja. Yang bilang tidak bagus mungkin karena punya kepentingan lain, terutama yang diuntungkan dari impor BBM,” katanya dengan nada tegas.

Bahlil juga mengingatkan bahwa produk BBM impor yang digunakan di Indonesia sebenarnya sudah mengandung etanol dalam kadar tertentu. “Padahal di Amerika, produk BBM seperti Shell pun sudah menggunakan etanol. Jadi tidak ada alasan teknis yang membuat Indonesia tidak bisa melakukan hal yang sama,” tambahnya.

Ia menegaskan, kebijakan penggunaan etanol ini bukan hanya sekadar wacana, melainkan bagian dari strategi besar pemerintah dalam mencapai target bauran energi nasional. Dengan memanfaatkan etanol yang bisa diproduksi dari sumber daya seperti tebu, singkong, dan jagung, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi produsen bioetanol terkemuka di kawasan Asia Tenggara.

Selain manfaat lingkungan, penggunaan etanol juga berpotensi menciptakan nilai tambah ekonomi bagi sektor pertanian dan industri lokal. Produksi etanol membutuhkan bahan baku dari hasil pertanian, sehingga akan membuka peluang baru bagi petani serta mendorong tumbuhnya industri pengolahan bioetanol di dalam negeri. “Kita punya potensi besar di sektor ini. Kalau semua pihak bergerak bersama, Indonesia bisa menghemat devisa dari impor BBM sekaligus menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Bahlil.