Bung Towel Buka Suara Tajam Soal Gagalnya Kluivert Bawa Timnas Indonesia Menang

Timnas Indonesia
Sumber :
  • AFC

Gadget – Pengamat sepak bola Tommy Welly alias Bung Towel angkat suara soal kegagalan Patrick Kluivert membawa Timnas Indonesia meraih kemenangan atas Arab Saudi. Dalam laga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-3 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB.

Hasil ini membuat Timnas Indonesia terpuruk di dasar klasemen Grup B. Namun menariknya, alih-alih menyoroti strategi sang pelatih, Bung Towel justru menyoroti cara publik menilai dan bereaksi terhadap kekalahan Garuda.

“Masing-masing pelatih punya taktikal dan cara pandang berbeda. Kalau kita hanya menilai dari hasil menang atau kalah, ya sepak bola kita akan berhenti di situ saja,” ujar Bung Towel dalam program Dua Sisi tvOne.

Menurutnya, cara masyarakat menikmati sepak bola Indonesia seringkali terlalu sempit — hanya menuntut kemenangan tanpa memahami proses di baliknya.


Kritik Bung Towel: Publik Terlalu Reaktif

Bung Towel menilai sebagian besar komentar yang muncul di media sosial setelah kekalahan tersebut terlalu berlebihan. Ia menilai publik terlalu cepat menghujat pemain tanpa melihat konteks pertandingan.

“Begitu kalah, semua langsung komentar. Saya tahu karena saya juga pernah di dalamnya. Kesalahan seperti itu bisa terjadi, apalagi di level tinggi seperti ini,” ujarnya.

Bung Towel juga mengakui sempat khawatir terhadap kepemimpinan wasit Ahmad Al Ali dari Kuwait. Namun menurutnya, sang pengadil menunjukkan performa yang cukup adil.

“VAR pertama itu lama sekali, saya kira akan ditarik ke offside. Tapi ternyata keputusan tetap penalti, dan itu keputusan yang benar. Saya salut,” kata Bung Towel.


Level Permainan dan Tantangan Putaran 4

Dalam analisanya, Bung Towel menyoroti bahwa pertandingan di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 memang sangat berat. Tim-tim yang dihadapi memiliki kualitas dan pengalaman jauh di atas rata-rata.

“Apakah bermain di level ini gampang? Tidak. Ini level tertinggi di Asia. Indonesia satu-satunya tim yang memulai dari putaran pertama, jadi wajar kalau kesulitannya lebih besar,” katanya.

Meski begitu, Bung Towel mengakui ada beberapa pemain yang tampil menurun di laga tersebut. Ia menilai hanya tiga pemain yang benar-benar tampil stabil: Maarten Paes, Jay Idzes, dan Kevin Diks.

“Sisanya banyak yang drop. Yakob Sayuri, Marc Klok, Beckham tidak tampil maksimal. Ragnar juga terlihat lama tak bermain, Miliano Jonathan pun mudah terbaca lawan,” ujarnya.


Bung Towel menyoroti bahwa dari seluruh skuad Garuda, hanya empat pemain yang bermain di liga elite Eropa: Emil Audero dan Jay Idzes di Serie A, Kevin Diks di Bundesliga, serta Calvin Verdonk di Ligue 1 Prancis.

“Selebihnya memang belum di level itu. Jadi ketika menghadapi tim seperti Arab Saudi, yang pemainnya rutin bermain di liga top Asia dan dunia, wajar jika terlihat perbedaan kualitas,” katanya.

Namun, Bung Towel tak sepenuhnya membela pelatih. Ia mengakui bahwa Patrick Kluivert terlambat melakukan pergantian pemain di momen krusial, terutama setelah Indonesia sempat unggul lebih dulu.

“Memang ada respons yang terlambat. Tapi dalam situasi unggul lalu disamakan, itu tekanan psikologis besar. Yakob salah, iya, tapi apakah pantas dihujat? Saya rasa tidak,” tegasnya.


Menurut Bung Towel, masyarakat seharusnya tidak menumpahkan amarah hanya karena satu pertandingan. Pemain seperti Yakob Sayuri sebelumnya tampil baik di laga-laga sebelumnya, sehingga tidak adil jika hanya diingat karena satu kesalahan.

“Saya tidak bilang dia bagus malam itu, tapi apakah kita hanya boleh memuji kalau dia main bagus saja? Sepak bola tidak sesederhana itu,” kata Bung Towel.

Ia menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan kepada pemain dan pelatih, terutama menjelang laga berat berikutnya melawan Irak. Kekalahan dari Arab Saudi seharusnya dijadikan pelajaran, bukan bahan cercaan.

“Masih ada laga melawan Irak. Ini kesempatan untuk bangkit. Jangan sampai kita lebih sibuk mencari kambing hitam daripada belajar dari kesalahan,” tutupnya.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget