Ragunan Jadi Lautan Manusia! Wisata Malam Perdana Diserbu 2.900 Pengunjung, Warga Antusias Nikmati Sensasi Lihat Satwa di Gelap Malam!
- ragunan
Uji coba wisata malam di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, langsung mencuri perhatian publik. Meskipun baru tahap percobaan, ribuan warga memadati kawasan kebun binatang legendaris itu pada Sabtu malam (11/10/2025). Berdasarkan data pengelola, jumlah pengunjung yang datang menembus angka 2.900 orang hanya dalam satu malam — angka yang menunjukkan tingginya rasa penasaran masyarakat terhadap konsep wisata baru ini.
Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Bambang Wahyudi, menyebutkan bahwa jumlah pengunjung tersebut dihitung dari hasil penjualan tiket malam itu. “Terakhir ada sekitar 2.900-an pengunjung,” ujarnya, dikutip pada Minggu (12/10/2025).
Antusiasme yang tinggi ini ternyata juga membuat pejabat Pemprov DKI Jakarta terkejut. Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Provinsi DKI Jakarta, Fajar Sauri, mengaku tidak menyangka jika warga begitu bersemangat mencoba wisata malam Ragunan. “Saya agak kaget juga. Sangat antusias masyarakat, sepertinya penasaran melihat bagaimana suasana taman margasatwa dibuka di malam hari,” kata Fajar.
Menurut Fajar, pembukaan wisata malam di Ragunan dilakukan untuk memberikan pengalaman baru bagi warga Ibu Kota sekaligus menambah alternatif hiburan keluarga yang ramah lingkungan. Namun, ia menegaskan bahwa wisata malam ini masih bersifat uji coba dan akan dievaluasi lebih lanjut untuk melihat efektivitasnya, termasuk dari segi keamanan, kenyamanan, dan pengelolaan satwa.
Meski menghadirkan sensasi berbeda, pihak pengelola memastikan tidak ada perubahan harga tiket masuk. Tarif tetap sama seperti kunjungan siang hari, yakni Rp4.000 untuk dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak. Pengunjung pun bisa memasuki area Ragunan melalui pintu utara yang menjadi akses utama. “Harga tiket masih sama, belum ada perbedaan untuk malam hari,” jelas Fajar.
Begitu pintu dibuka pada pukul 18.00 WIB, antrean panjang langsung terlihat di depan loket utama. Banyak keluarga datang bersama anak-anak, sementara sejumlah anak muda datang berkelompok untuk merasakan sensasi unik menjelajahi kebun binatang di malam hari. Suasana semakin semarak dengan lampu-lampu taman yang menerangi jalur pejalan kaki, menciptakan kesan hangat sekaligus misterius.
Petugas keamanan pun tampak berjaga di beberapa titik strategis. Pihak Satpol PP sebelumnya juga telah mengingatkan para pengunjung agar tetap menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan yang tidak pantas selama wisata malam berlangsung. Selain itu, demi keamanan dan pengawasan lebih baik, pihak pengelola menambah kamera CCTV di sejumlah sudut taman.
Bambang Wahyudi menjelaskan bahwa wisata malam tidak berarti semua satwa bisa dilihat. Sebagian hewan tetap beristirahat sesuai dengan siklus biologisnya. Namun, ada beberapa jenis satwa yang memang aktif di malam hari dan bisa diamati oleh pengunjung. Beberapa di antaranya adalah burung hantu, kelelawar, serta beberapa jenis kucing besar seperti macan tutul yang cenderung lebih aktif setelah matahari terbenam.
Pengunjung pun terlihat menikmati pengalaman ini. Salah satunya Fika, warga Jakarta Utara yang datang bersama tiga temannya. Ia mengaku sudah tiba di Ragunan sejak pukul 15.00 agar bisa masuk lebih awal saat gerbang dibuka. “Saya pengin lihat binatang, tapi juga pengin naik sepeda keliling. Seru aja ngerasain Ragunan malam-malam, pengalaman baru banget,” ujarnya sambil tersenyum.
Fika mengatakan, ini adalah kunjungan pertamanya ke Ragunan setelah bertahun-tahun. Ia ingin kembali menghidupkan kenangan masa kecilnya. “Dulu waktu kecil sering banget ke sini sama keluarga. Sekarang udah dewasa, jadi pengin ngerasain lagi tapi versi malamnya. Kayak nostalgia gitu,” ucapnya.
Wisata malam di Ragunan memang menawarkan atmosfer berbeda dari biasanya. Saat siang hari, pengunjung biasanya disambut hiruk-pikuk dan terik matahari. Namun, pada malam hari, suasana berubah menjadi lebih tenang dengan udara yang sejuk dan pencahayaan yang temaram. Banyak pengunjung yang memanfaatkan momen ini untuk berswafoto di area taman yang dihiasi lampu-lampu dekoratif.
Selain menambah daya tarik wisata, kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat terhadap konservasi satwa. Dengan melihat bagaimana perilaku hewan di malam hari, pengunjung diharapkan bisa lebih memahami pentingnya menjaga kelestarian alam dan habitat mereka.
Namun demikian, pihak pengelola tetap berhati-hati dalam menjalankan program ini. Mereka memastikan setiap kegiatan berlangsung dengan memperhatikan kesejahteraan satwa. “Kita tidak ingin mengganggu pola hidup hewan-hewan di sini. Karena itu, hanya area tertentu yang dibuka untuk pengunjung, dan tidak semua kandang diterangi lampu terang,” ujar Bambang.
Sebagai tahap awal, wisata malam di Ragunan ini direncanakan berlangsung beberapa kali dalam sebulan sebagai bagian dari evaluasi. Jika hasilnya positif, tidak menutup kemungkinan wisata malam akan menjadi agenda rutin yang bisa dinikmati warga Jakarta dan wisatawan dari luar daerah.
Dengan membludaknya pengunjung di malam uji coba perdana, Ragunan berhasil membuktikan bahwa inovasi sederhana dapat membangkitkan kembali minat masyarakat terhadap wisata alam dan edukatif. Ke depan, pengelola berharap kegiatan serupa dapat dikembangkan lebih luas, misalnya dengan menghadirkan tur edukasi satwa malam, pertunjukan interaktif, hingga kuliner tematik malam hari di area taman.
Uji coba wisata malam Ragunan ini menjadi bukti nyata bahwa kebun binatang bukan hanya sekadar tempat hiburan anak-anak, tetapi juga destinasi rekreasi yang bisa dinikmati semua kalangan dengan cara baru. Dalam satu malam, hampir tiga ribu pengunjung hadir — sebuah angka yang menunjukkan bahwa masyarakat Jakarta haus akan hiburan yang segar, aman, dan penuh makna.