Wasit Ma Ning Bikin Geger: Tolak VAR hingga Rugikan Timnas Indonesia di Laga Kontra Irak
- AFC
Gadget – Nama Ma Ning, wasit asal China, kembali mencuri perhatian publik setelah memimpin laga Timnas Indonesia vs Irak di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dalam pertandingan yang digelar di Jeddah, sejumlah keputusannya dianggap sangat merugikan Garuda hingga berujung kekalahan 0-1 bagi Indonesia.
Kontroversi pertama muncul di menit ke-14. Dari skema sepak pojok, Jay Idzes dijatuhkan bek Irak, Zaid Tahseen, di dalam kotak penalti. Meski para pemain Indonesia meminta Ma Ning meninjau ulang melalui VAR, wasit asal China itu memilih untuk melanjutkan permainan tanpa pengecekan.
Ketegangan kembali memuncak di menit ke-66. Ole Romeny dijatuhkan dalam situasi satu lawan satu oleh pemain terakhir Irak. Biasanya, pelanggaran seperti itu berujung kartu merah, namun Ma Ning hanya memberikan kartu kuning, membuat para pemain Garuda semakin frustrasi.
Puncak drama terjadi di menit 90+7. Dari umpan panjang Maarten Paes, bola disundul Jay Idzes dan disambut Kevin Diks di kotak penalti. Diks terlihat mendapat kontak keras dari Tahseen, namun Ma Ning justru menilai Diks yang melakukan pelanggaran. Ironisnya, ia hanya memberikan kartu merah kepada Tahseen tanpa meninjau ulang VAR, dan keputusan itu tak mengubah hasil akhir pertandingan.
Gol tunggal Zidan Iqbal, gelandang muda berdarah Irak-Inggris, menjadi penentu kemenangan Irak melalui skema serangan balik cepat. Hasil tersebut menggugurkan peluang Indonesia untuk melangkah ke Piala Dunia 2026, sebuah harapan besar yang terhenti di Jeddah.
Karier Panjang Ma Ning yang Penuh Kontroversi
Wasit Ma Ning bukan nama baru di dunia sepak bola Asia. Ia mulai berkarier sejak 2002 dan naik ke level profesional di Liga Super Tiongkok pada 2010. Selain menjadi pengadil lapangan, Ma Ning juga dikenal sebagai pengajar di Institut Olahraga Nanjing.
Nama Ma Ning mulai mendunia ketika ia dipercaya memimpin sejumlah pertandingan besar, termasuk final Liga Champions AFC 2017-18 dan 2021-22, serta final Piala Asia AFC 2023 antara Qatar dan Yordania. Ia juga menjadi bagian dari ofisial Piala Dunia 2022 di Qatar, meski belum pernah memimpin langsung sebagai wasit utama di ajang itu.
Namun, reputasinya sering tercoreng oleh keputusan kontroversial. Di final Piala Asia 2023, Ma Ning memberikan tiga penalti untuk Qatar saat menghadapi Yordania. Keputusan itu langsung menuai kritik dari berbagai pihak yang menilai keberpihakannya pada tuan rumah.
Salah satu momen paling disorot terjadi pada penalti ketiga, di menit 90+5. Dalam tayangan ulang, Akram Afif terlihat berada dalam posisi offside sebelum dijatuhkan di kotak penalti. Meski banyak yang menuntut tinjauan VAR, Ma Ning tetap menunjuk titik putih tanpa pengecekan ulang.
Akram Afif kemudian sukses mencetak hat-trick dari tiga penalti dan mengantarkan Qatar meraih gelar juara Piala Asia secara beruntun. Namun cara kemenangan itu diraih menimbulkan rasa kecewa dari publik sepak bola internasional, terutama dari kubu Yordania yang merasa dirugikan.
Kontroversi Lama: Dari Liga China hingga Derby Shanghai
Bukan hanya di panggung internasional, reputasi Ma Ning di kompetisi domestik pun kerap menimbulkan perdebatan. Dalam derby Shanghai 2015, ia mengusir tiga pemain Shanghai Shenhua setelah terjadi kericuhan keras di lapangan. Keputusan itu menimbulkan protes besar dari klub dan para penggemar.
Sejak saat itu, setiap kali Ma Ning memimpin laga besar, sorotan publik hampir selalu hadir. Beberapa pelatih bahkan secara terbuka mengeluhkan gaya kepemimpinannya yang dianggap tegas tapi inkonsisten dalam menerapkan aturan.
Dari Qatar ke Jeddah: Pola Kontroversi yang Terulang
Kasus serupa kini terjadi kembali di laga Timnas Indonesia vs Irak. Banyak pengamat menilai Ma Ning menunjukkan pola keputusan yang sama: enggan meninjau VAR dalam momen krusial dan cenderung cepat memutuskan tanpa diskusi panjang.
Kritik pun bermunculan dari media dan penggemar sepak bola Asia. Beberapa akun analis pertandingan menyebut, “Ma Ning tampaknya tidak belajar dari insiden di Piala Asia, dan kembali membuat keputusan yang berdampak besar pada hasil pertandingan.”
Meski begitu, AFC hingga kini belum memberikan pernyataan resmi terkait kepemimpinan Ma Ning dalam laga tersebut. Namun bagi pendukung Garuda, nama Ma Ning kini menjadi simbol dari rasa kecewa yang sulit dilupakan.
Kekalahan 0-1 dari Irak bukan hanya menutup peluang Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026, tapi juga memperpanjang daftar panjang kontroversi VAR yang melibatkan wasit Asia. Di tengah perjuangan keras pemain seperti Jay Idzes, Kevin Diks, dan Maarten Paes, keputusan wasit justru menjadi sorotan utama.
Nama Ma Ning kini identik dengan laga-laga penuh ketegangan dan perdebatan. Bagi publik Indonesia, pertandingan kontra Irak akan selalu diingat bukan hanya karena kekalahan, tetapi karena keputusan-keputusan wasit yang dianggap menodai semangat fair play.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |