Jay Idzes Kirim Pesan Tegas Usai Gagal ke Piala Dunia 2026: Kami Tidak Akan Menyerah!

Jay Idzes
Sumber :
  • ig/@jayidzes

Gadget – Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menyampaikan pesan penuh makna setelah Indonesia resmi tersingkir dari putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Meski pahit, Idzes menegaskan bahwa kegagalan ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah.

Timnas Indonesia datang ke dua laga terakhir Grup B dengan harapan tinggi. Sayangnya, Garuda harus mengakui keunggulan Arab Saudi dengan skor 2-3 dan kembali kalah 0-1 dari Irak.
Hasil itu menempatkan skuad asuhan Patrick Kluivert di dasar klasemen, sekaligus mengubur mimpi tampil di ajang paling bergengsi di dunia.

Namun di tengah kekecewaan, suara tegas Idzes mengalun:

“Tim ini tidak hanya dibangun untuk hari ini. Kami punya masa depan yang cerah dan tidak akan berhenti di sini,” ujar bek Sassuolo berusia 24 tahun itu.


Timnas Indonesia Punya Pondasi Kuat untuk Masa Depan

Bagi Idzes, kekalahan kali ini justru membuka mata semua pihak bahwa Timnas Indonesia kini telah memiliki pondasi yang jauh lebih kuat dibanding sebelumnya.
Kedisiplinan, solidaritas, dan pengalaman menghadapi tim-tim elite Asia dianggap sebagai modal besar untuk menyongsong era baru sepak bola nasional.

“Kami punya proyek besar, tim yang luar biasa, dan dukungan yang tak pernah berhenti. Chemistry kami semakin kuat, dan itu membuat saya percaya masa depan Timnas akan lebih baik,” lanjut Idzes.

Di bawah asuhan Patrick Kluivert, banyak pemain muda menunjukkan kematangan dalam bermain. Nama-nama seperti Marselino Ferdinan, Rafael Struick, dan Elkan Baggott kini menjadi simbol regenerasi yang mulai matang.
Meski hasil belum sesuai harapan, semangat dan mentalitas mereka disebut Idzes sebagai bukti bahwa Indonesia sedang berada di jalur yang benar.


Fokus Baru: Menatap Piala Dunia 2030

Meski pintu menuju Piala Dunia 2026 telah tertutup, Jay Idzes menolak tenggelam dalam penyesalan. Ia menatap jauh ke depan, menargetkan Piala Dunia 2030 yang akan digelar di Maroko, Portugal, dan Spanyol sebagai tujuan berikutnya.

“Ini pengalaman yang sangat berharga. Kami belajar banyak dari sini, dan kami akan terus berjuang agar suatu hari nanti, bendera Indonesia bisa berkibar di Piala Dunia,” ucapnya penuh keyakinan.

Ucapan tersebut menjadi cerminan mental baja seorang kapten. Ia tidak hanya memimpin dengan performa di lapangan, tetapi juga dengan sikap dan pandangan jauh ke depan.
Menurut Idzes, perjalanan menuju kesuksesan tidak dibangun dalam semalam, melainkan melalui proses panjang yang ditempa oleh kegagalan.


Kegagalan di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 memang menyakitkan bagi seluruh pendukung Garuda. Namun, pesan dari sang kapten menegaskan satu hal penting: Timnas Indonesia tidak akan menyerah.

Dalam situasi sulit, dukungan publik juga menjadi faktor penting. Idzes mengapresiasi semangat para suporter yang terus memberi energi positif, baik saat menang maupun kalah.
“Dukungan mereka membuat kami tetap berdiri. Kami tahu kami bermain bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.

Dengan pondasi yang semakin kokoh, generasi muda yang berani, dan komitmen dari para pemain senior, masa depan Timnas Indonesia tampak menjanjikan.
Kegagalan ke Piala Dunia 2026 hanyalah bab pertama dari cerita panjang menuju panggung dunia. Garuda mungkin jatuh hari ini, tapi dari setiap jatuh itulah mereka belajar untuk terbang lebih tinggi.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget