Media Irak Sudah Baca Gerak Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Kembali Jadi Sorotan

Tak berhenti di situ, Jeje juga membagikan ulang sejumlah unggahan dari para penggemar yang menampilkan momen kenangan bersama Shin Tae-yong. Nama mantan pelatih itu kembali menggema di kolom komentar warganet, banyak yang mengungkapkan rasa rindu dan apresiasi atas dedikasinya.

“Kalau masih Shin Tae-yong yang pegang, mungkin ceritanya beda,” tulis salah satu komentar di media sosial yang ramai dibagikan ulang oleh penggemar.

Suasana haru ini menjadi penutup perjalanan Timnas Indonesia di kualifikasi, sekaligus menegaskan betapa besar pengaruh Shin Tae-yong dalam membangun pondasi tim nasional selama masa kepelatihannya.

Meski gagal menembus putaran final, perjuangan skuad Garuda tetap mendapat apresiasi luas. Banyak pihak menilai bahwa hasil ini bisa menjadi pijakan penting untuk membangun tim yang lebih solid ke depan.

Dari sisi taktik, Patrick Kluivert selaku pelatih baru disebut telah mencoba meneruskan beberapa filosofi kerja yang sebelumnya ditanamkan oleh Shin Tae-yong. Namun waktu yang singkat dan adaptasi pemain menjadi tantangan tersendiri.

Pengamat sepak bola nasional menilai, Indonesia kini harus fokus pada pembenahan struktur pertahanan serta regenerasi lini tengah. Pasalnya, kelemahan utama yang disoroti media Irak—yakni mudahnya kebobolan di situasi transisi—menjadi PR besar menjelang agenda internasional berikutnya.

Kisah tentang media Irak yang sudah membaca gerak Timnas Indonesia sebelum pertandingan, serta momen haru saat nama Shin Tae-yong kembali disebut, menjadi dua cerita yang membekas bagi publik sepak bola tanah air.

Keduanya menunjukkan bahwa perjalanan Timnas bukan sekadar soal hasil akhir, tapi juga tentang bagaimana semangat, emosi, dan harapan terus hidup di hati pendukungnya.

Kini, publik hanya bisa berharap agar kegagalan kali ini menjadi bahan evaluasi yang nyata demi melihat Garuda terbang lebih tinggi di masa depan.