Media China Sindir Pedas, Sebut Kegagalan Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026 Sebagai Karma yang Layak
- ig/@eliano.r
“Kemenangan atas China tidak akan mengubah peta persaingan di Asia. Timnas Indonesia runtuh dan memperlihatkan kurangnya pengalaman serta daya tahan mereka,” tulis Sohu dalam laporan lanjutan.
Analis Sohu menilai Kluivert gagal menanamkan mental bertanding yang stabil. Tim terlalu cepat puas usai kemenangan besar dan kehilangan fokus di laga penting berikutnya.
Mereka menegaskan, di level kualifikasi Piala Dunia, sedikit kesalahan tak bisa dimaafkan. “Tantangan sebenarnya justru datang di putaran keempat. Satu kesalahan saja bisa membuat semuanya runtuh — dan itulah yang terjadi pada Indonesia,” sebut laporan tersebut.
Sindiran dari media China itu mungkin terdengar pedas, namun mengandung pesan penting: Timnas Indonesia harus belajar menjaga konsistensi dan emosi. Euforia kemenangan tak seharusnya membuat pemain kehilangan fokus pada target utama.
Patrick Kluivert kini menghadapi tekanan besar setelah kegagalan ini. Publik menilai strategi dan pendekatannya terhadap pemain belum mampu membawa Indonesia bersaing di level tertinggi Asia.
Meski begitu, para pengamat menilai kekalahan ini bisa menjadi momentum pembelajaran penting bagi Timnas Indonesia. Perjalanan menuju level dunia memang tidak mudah, dan pengalaman pahit seperti ini dapat menjadi dasar pembenahan taktik, mental, dan struktur permainan ke depan.
Karma atau tidak, satu hal pasti: Piala Dunia bukan hanya soal talenta dan semangat, tetapi juga soal kematangan menghadapi tekanan. Indonesia kini ditantang untuk bangkit dan menepis cap “terlalu cepat puas” yang disematkan oleh media luar negeri.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |