Sudah Diprediksi! Nasib Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Ternyata Benar-Benar Terjadi

Miliano Jonathans dan Patrick Kluivert
Sumber :
  • tvonenews.com

“Langkah ini merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap pembinaan dan pengembangan sepak bola nasional,” tutup pernyataan tersebut.


Kluivert dan Staf Langsung Tinggalkan Indonesia

Tak lama setelah pengumuman resmi dari PSSI, Patrick Kluivert diketahui langsung kembali ke Belanda bersama seluruh staf pelatihnya. Hal ini dikonfirmasi oleh Sumardji, manajer Timnas Indonesia.

“Enggak ada (tim kepelatihan ke Indonesia). Semuanya kembali ke Belanda,” ujar Sumardji kepada wartawan pada Senin (13/10/2025).

Keputusan untuk langsung kembali ke Belanda dianggap mencerminkan berakhirnya hubungan kerja secara total antara Kluivert dan PSSI. Tak ada sesi perpisahan, konferensi pers, maupun pernyataan pribadi dari sang pelatih setelah kegagalannya membawa Garuda berprestasi di kualifikasi Piala Dunia.

Langkah cepat Kluivert meninggalkan Indonesia juga menandakan berakhirnya era singkatnya di kursi pelatih Timnas. Padahal, eks legenda Barcelona itu sempat datang dengan harapan besar untuk membawa nuansa Eropa ke skuad Garuda.

Namun, realitas di lapangan berbicara lain. Strategi yang ia terapkan dinilai tidak efektif menghadapi tim-tim kuat Asia. Selain itu, keputusan taktisnya sering dianggap membingungkan, terutama saat menghadapi tekanan dari lawan.


Kegagalan di tangan Kluivert menjadi momentum penting bagi PSSI untuk melakukan evaluasi besar-besaran terhadap sistem pembinaan nasional. Dengan berakhirnya kerja sama ini, kursi pelatih Timnas Indonesia kembali kosong, dan publik mulai berspekulasi mengenai sosok pengganti.

Beberapa nama asing disebut masuk radar PSSI, termasuk pelatih dari Eropa Selatan dan Asia Timur, yang dikenal memiliki filosofi permainan modern dan disiplin tinggi. Namun, hingga kini federasi belum mengumumkan siapa pengganti resmi Patrick Kluivert.

Yang jelas, pemecatan ini menunjukkan bahwa PSSI tidak ingin berkompromi terhadap hasil buruk. Langkah ini diharapkan menjadi sinyal bahwa pembinaan sepak bola Indonesia akan diarahkan ke strategi yang lebih terukur dan berorientasi pada prestasi jangka panjang.

Kisah Patrick Kluivert menjadi pelajaran berharga bahwa nama besar tak selalu menjamin kesuksesan di level tim nasional. Tantangan sepak bola Asia membutuhkan adaptasi, pemahaman kultur, dan strategi yang lebih realistis ketimbang sekadar popularitas di Eropa.