Media ASEAN Heboh Usai Patrick Kluivert Dipecat, Ramal Masa Depan Kelam Timnas Indonesia
- x.com
Gadget – Keputusan mengejutkan PSSI memutus kontrak Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia langsung menghebohkan kawasan ASEAN. Media dari Vietnam, Malaysia, hingga Thailand kompak menyoroti langkah berani federasi sepak bola Indonesia tersebut, yang dianggap sebagai awal dari babak baru bagi skuad Garuda.
Media Vietnam The Thao247 menjadi salah satu yang pertama menurunkan laporan resmi soal kabar ini. Dalam artikelnya, mereka menulis bahwa situs web resmi Persatuan Sepak Bola Indonesia mengumumkan pemutusan kerja sama dengan Patrick Kluivert usai kegagalan Timnas Indonesia di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Menurut laporan itu, pemutusan kontrak dilakukan secara bilateral dan ditandatangani pada pagi hari, 16 Oktober 2025, sebelum diumumkan di laman resmi PSSI. Media tersebut menyoroti betapa singkat perjalanan Kluivert bersama Indonesia. Ia ditunjuk pada awal 2025 menggantikan Shin Tae-yong dan langsung menghadapi ujian berat di laga debutnya, yang berakhir dengan kekalahan 1–5 dari Australia.
Namun, asa sempat tumbuh ketika Kluivert membawa Indonesia meraih dua kemenangan penting atas Bahrain dan Tiongkok, yang memastikan langkah Garuda ke fase keempat Kualifikasi Piala Dunia. Sayangnya, perjalanan itu berhenti di tangan Arab Saudi dan Irak, dua kekalahan yang kemudian menghapus harapan besar publik sekaligus memicu gelombang kritik tajam.
Media Malaysia dan Thailand Ikut Tanggapi Nasib Garuda
Dari Malaysia, Stadium Astro menurunkan tajuk besar yang menyoroti kegagalan Kluivert memenuhi ekspektasi. Media itu menulis bahwa pelatih asal Belanda tersebut dilantik dengan harapan tinggi pada Januari 2025, tetapi gagal membawa Indonesia mencapai target lolos ke Piala Dunia 2026.
“Menjabat sebagai juru mudi skuad Garuda, Kluivert justru gagal mewujudkan keinginan negaranya untuk tampil di Piala Dunia setelah dua kekalahan beruntun dari Irak dan Arab Saudi,” tulis Stadium Astro.
Lebih lanjut, media Malaysia itu menegaskan bahwa seluruh staf kepelatihan yang mendukung Kluivert juga telah meninggalkan posisinya, termasuk tim pelatih di level U-23 dan U-20. Situasi ini menandai langkah perombakan besar di tubuh Timnas Indonesia yang akan dilakukan PSSI dalam waktu dekat.
Sementara itu, media Thailand Ball Thai menyoroti sisi emosional dari reaksi publik Indonesia. Menurut laporan mereka, nama Patrick Kluivert menjadi tren di media sosial dengan tagar #KluivertOut dan #PatrickOut yang ramai digaungkan oleh pendukung Garuda.
“Pelatih berusia 49 tahun itu menjadi bahan perbincangan panas setelah membawa Timnas Indonesia mengalami dua kekalahan beruntun yang membuat mereka tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia 2026,” tulis Ball Thai.
Media Thailand itu juga merinci catatan Kluivert selama menukangi Indonesia: delapan pertandingan dengan tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan. Statistik tersebut dianggap tidak cukup untuk mempertahankan posisinya di kursi pelatih utama Timnas Indonesia.
Sorotan luas dari media ASEAN menunjukkan betapa besar perhatian kawasan terhadap sepak bola Indonesia. Vietnam menilai keputusan PSSI sebagai langkah profesional yang berani, Malaysia menyoroti aspek administratif dan dampaknya terhadap struktur kepelatihan, sementara Thailand lebih menyoroti dimensi sosial — bagaimana publik Indonesia bereaksi secara emosional terhadap performa tim nasional.
Dengan berakhirnya era Patrick Kluivert, masa depan skuad Garuda kini kembali menjadi tanda tanya besar. PSSI dikabarkan tengah mempertimbangkan sejumlah nama pelatih asing yang berkarier di BRI Liga 1 dan memiliki pengalaman di Asia.
Langkah selanjutnya akan menjadi penentu arah perkembangan Timnas Indonesia, baik dari segi taktik, mentalitas pemain, hingga kepercayaan publik. Pemecatan Kluivert mungkin menjadi keputusan pahit, namun bagi banyak pihak, ini dianggap sebagai momentum penting untuk membangun ulang fondasi Garuda menuju masa depan yang lebih solid.
Satu hal yang pasti: perhatian ASEAN terhadap sepak bola Indonesia tidak akan berakhir di sini. Justru, keputusan besar ini membuat Timnas Indonesia kembali berada di sorotan utama media kawasan — bukan karena kemenangan, melainkan karena perubahan yang bisa menentukan masa depan sepak bola nasional.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |