Media Italia Sebut Pemecatan Patrick Kluivert dari Timnas Indonesia Sebagai Keputusan yang Tak Terhindarkan
- AFC
Catatan Kluivert selama melatih Timnas Indonesia pun tak terlalu buruk di atas kertas — delapan pertandingan dengan tiga kemenangan, satu imbang, dan empat kekalahan. Namun, tekanan tinggi dari fans membuat posisinya kian sulit dipertahankan.
PSSI Didesak Lebih Selektif dalam Memilih Pengganti
Media Italia juga menyoroti satu hal penting dari pernyataan resmi PSSI — tidak adanya nama pengganti Kluivert dalam pengumuman pemecatan tersebut. Hal ini turut disorot oleh AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) yang menilai langkah itu menunjukkan belum adanya rencana jangka panjang federasi.
Dengan skuad muda yang dipenuhi talenta seperti Jay Idzes, Calvin Verdonk, hingga Rafael Struick, banyak pihak berharap PSSI tak mengulangi kesalahan yang sama. Keputusan memilih pelatih baru harus dilakukan dengan penuh pertimbangan, bukan karena tekanan publik semata.
Kini, perhatian publik sepak bola Indonesia tertuju pada langkah selanjutnya PSSI. Apakah federasi akan kembali mempercayakan tim kepada pelatih asing berpengalaman, atau memberi kesempatan bagi pelatih lokal yang dinilai lebih memahami karakter pemain Garuda.
Satu hal yang pasti, kegagalan menuju Piala Dunia 2026 menjadi titik balik penting bagi masa depan Timnas Indonesia, dan pemecatan Patrick Kluivert menjadi pelajaran berharga bahwa ekspektasi tinggi harus dibarengi dengan perencanaan matang.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |