Warga Arab Sindir Keras PSSI Usai Pecat Patrick Kluivert, Sebut Era Shin Tae-yong Lebih Hebat

Shin Tae-yong
Sumber :
  • ig/@shintaeyong7777

“Kalau Indonesia tetap dengan pelatih sebelumnya, mungkin mereka sudah lolos ke Piala Dunia menggantikan Australia atau Uzbekistan,” tulis akun @ryfy434958.

Bahkan ada yang menilai pemilihan Kluivert hanyalah langkah populis demi citra media, bukan demi prestasi.

“Dia ditunjuk hanya untuk pencitraan media. Padahal sebelumnya tim mereka sedang dalam tren kemenangan luar biasa,” tambah @aseel95xx.


Timnas Indonesia Dinilai Punya Potensi Besar

Meski mengecam keputusan PSSI, warganet Arab juga mengakui potensi besar Timnas Indonesia. Mereka menilai Garuda memiliki komposisi pemain diaspora kelas dunia yang bisa bersaing di Asia, bahkan mendekati level elite.

Nama-nama seperti Kevin Diks (Bundesliga), Calvin Verdonk (Ligue 1 Prancis), Jay Idzes dan Emil Audero (Serie A Italia) menunjukkan bahwa Indonesia kini tidak kekurangan talenta. Selain itu, beberapa pemain lain berkarier di Eredivisie, Liga Pro Belgia, dan BRI Liga 1, yang memperkuat kedalaman skuad.

Namun, menurut warganet Arab, potensi besar itu terbuang sia-sia di tangan Kluivert. Statistik kepelatihannya yang kurang meyakinkan di berbagai klub Eropa menjadi salah satu alasan kegagalannya.

“Pemecatan yang pantas. Mereka punya pemain hebat, tapi gagal lolos kualifikasi,” tulis akun @n7x0t.


Ucapan Perpisahan Kluivert untuk Indonesia

Usai pemecatannya, Patrick Kluivert akhirnya angkat bicara. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, legenda Belanda itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya selama di Indonesia.

“Saya ingin berterima kasih kepada penggemar, para pemain, staf saya, dan Pak Erick Thohir untuk perjalanan yang tak terlupakan ini,” tulis Kluivert.

Meski masa kepemimpinannya singkat, ekspektasi besar yang sempat disematkan kepadanya kini berubah menjadi kekecewaan. Warganet Arab menilai, pengalaman ini seharusnya menjadi pelajaran bagi PSSI untuk lebih berhati-hati dalam memilih pelatih ke depan — bukan hanya berdasarkan nama besar, melainkan kemampuan beradaptasi dengan kultur dan potensi pemain lokal.

Dengan berakhirnya era Kluivert, publik kini menantikan siapa sosok baru yang akan membawa kembali semangat Timnas Indonesia ke jalur yang pernah dibangun oleh Shin Tae-yong.