AFC Kritik PSSI: Tak Ada Nama Pengganti Patrick Kluivert Usai Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia

Patrick Kluivert
Sumber :
  • PSSI

Gadget – Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) ikut menyoroti keputusan mengejutkan PSSI yang memutus kontrak Patrick Kluivert tanpa menyebutkan nama penggantinya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Melalui situs resminya, AFC menulis bahwa langkah ini menimbulkan tanda tanya di kalangan pecinta sepak bola Asia, mengingat biasanya federasi langsung menyiapkan sosok pelatih baru setelah pemecatan.

AFC menjelaskan bahwa perpisahan antara PSSI dan Patrick Kluivert dilakukan setelah Timnas Indonesia gagal menembus putaran akhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dalam laporannya, AFC menegaskan bahwa keputusan tersebut menjadi akhir dari perjalanan singkat Kluivert yang baru menukangi Garuda selama sembilan bulan.

“Harapan Indonesia untuk tampil di Piala Dunia tahun depan berakhir setelah kalah dari Irak dan Arab Saudi. Pelatih asal Belanda, yang ditunjuk pada Januari, dipecat setelah delapan pertandingan,” tulis AFC dalam artikelnya.


Hasil Buruk Jadi Alasan Pemecatan Patrick Kluivert

Timnas Indonesia yang sempat diharapkan tampil konsisten justru mengalami dua kekalahan beruntun pada fase terakhir Grup B. Kekalahan 2-3 dari Arab Saudi pada 9 Oktober 2025 menjadi awal dari keterpurukan, disusul hasil 0-1 melawan Irak tiga hari kemudian.

Kedua hasil itu membuat Timnas Indonesia terdampar di dasar klasemen Grup B dan otomatis tersingkir dari peluang menuju Piala Dunia 2026. AFC mencatat bahwa rentetan hasil negatif ini menjadi alasan kuat di balik keputusan pemecatan Kluivert oleh PSSI.

AFC juga menyoroti fakta bahwa pernyataan resmi PSSI mengenai pemecatan tersebut tidak mencantumkan siapa yang akan menjadi pelatih baru. “Dalam pernyataan itu, tidak disebutkan nama pengganti Patrick Kluivert,” tulis AFC menegaskan.


Kontrak Dua Tahun yang Berakhir Cepat

Patrick Kluivert menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan PSSI pada Januari 2025. Ia diharapkan membawa Timnas Indonesia berprestasi di level Asia dan melangkah ke Piala Dunia 2026. Namun, perjalanan itu kandas lebih cepat dari perkiraan.

AFC menulis bahwa Kluivert hanya mencatat tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan selama memimpin skuad Garuda. Catatan ini dianggap tidak cukup untuk memenuhi target besar yang dicanangkan oleh federasi sepak bola Indonesia.