PSSI Depak Gerald Vanenburg Usai Kluivert Dipecat, Media Vietnam Sebut Keputusan Tepat

Gerald Vanenburg
Sumber :
  • x.com

Gadget – Keputusan PSSI memutus kontrak Gerald Vanenburg sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23 menjadi sorotan media asing, termasuk thethao dari Vietnam. Media tersebut menilai langkah federasi sepak bola Indonesia itu sebagai keputusan yang logis dan tepat, terutama setelah kegagalan Garuda Muda melaju ke Piala AFC U-23 2026.

Pemecatan ini diumumkan secara resmi pada Kamis (16/10/2025). Dalam pernyataannya, PSSI menjelaskan bahwa pemutusan kontrak dilakukan atas dasar kesepakatan bersama kedua pihak.

“Pemutusan kontrak dilakukan atas dasar konsensus kedua belah pihak, berdasarkan hasil kompetisi dan orientasi pengembangan tim nasional pada periode berikutnya,” tulis PSSI dalam rilis resmi yang dikutip dari thethao.

Langkah ini menandai akhir dari masa kepelatihan Vanenburg yang terbilang singkat — hanya sekitar 10 bulan sejak ia diangkat pada Januari 2025.


Perjalanan Singkat Vanenburg Bersama Garuda Muda

Gerald Vanenburg datang ke Indonesia membawa reputasi besar. Sebagai mantan pemain timnas Belanda dan pelatih berpengalaman, ia diharapkan bisa meneruskan prestasi era Shin Tae-yong di level U-23.

Vanenburg memperkenalkan gaya bermain modern dengan menekankan penguasaan bola dan tekanan tinggi (high pressing). Strategi ini sempat memberi warna baru bagi Timnas muda, namun hasil di lapangan tidak sesuai harapan.

Dari 8 pertandingan resmi, Vanenburg mencatat:

  • 4 kemenangan (termasuk satu lewat adu penalti),

  • 2 hasil imbang, dan

  • 2 kekalahan.

Garuda Muda mencetak 22 gol dan kebobolan 9 gol sepanjang masa kepelatihannya. Namun, performa mereka anjlok di momen penting, terutama di Kualifikasi Piala AFC U-23 2026.

Bertanding di kandang sendiri, Indonesia ditahan imbang 0-0 oleh Laos U-23 di laga pembuka, lalu menang besar 5-0 atas Makau U-23, tetapi akhirnya tumbang 0-1 dari Korea Selatan U-23 pada laga penentuan. Kekalahan tersebut memastikan Indonesia gagal melangkah ke putaran final.


PSSI Evaluasi Total, Media Vietnam Nilai Langkah Tepat

Kegagalan ini membuat PSSI bergerak cepat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap struktur pembinaan tim nasional. Federasi menilai ada ketidaksesuaian filosofi permainan antara pendekatan Vanenburg dan karakter pemain muda Indonesia yang cenderung mengandalkan kecepatan dan kreativitas individu.

Dalam pernyataan resminya, PSSI menyampaikan apresiasi atas dedikasi Vanenburg:

“PSSI berterima kasih kepada Coach Gerald Vanenburg dan staf kepelatihannya atas kontribusi mereka selama memimpin Timnas U-23 Indonesia,” tulis federasi.

Namun, sejumlah pengamat menilai pemecatan ini juga merupakan sinyal kekecewaan PSSI terhadap strategi Vanenburg yang dianggap kurang adaptif terhadap gaya sepak bola Asia Tenggara.

Seorang analis sepak bola nasional menilai, “Vanenburg memiliki kemampuan teknis tinggi, tetapi ia belum mampu beradaptasi dengan kultur dan psikologi pemain Indonesia yang unik.”

Media Vietnam pun menilai keputusan PSSI tersebut sebagai langkah realistis. Mereka menyoroti bahwa federasi Indonesia kini tampak lebih berani menegakkan standar performa, terutama setelah Patrick Kluivert juga dipecat dari Timnas senior beberapa hari sebelumnya.


Sinyal Pembenahan Besar di Tubuh PSSI

Pemecatan Gerald Vanenburg dan Patrick Kluivert dalam waktu berdekatan disebut sebagai bagian dari rencana besar PSSI untuk merombak total sistem pembinaan dan arah permainan nasional.

Federasi dikabarkan ingin membangun fondasi jangka panjang bagi tim nasional dengan fokus pada identitas permainan khas Indonesia dan konsistensi pembinaan dari level U-17 hingga senior.

Beberapa nama pelatih lokal dan asing sudah mulai dipertimbangkan untuk mengisi posisi kosong di Timnas Indonesia U-23. PSSI menegaskan bahwa pelatih baru harus memahami karakter pemain muda Tanah Air dan mampu membangun transisi mulus ke level senior.

Langkah tegas ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa PSSI tak ingin lagi terjebak dalam siklus kegagalan jangka pendek. Federasi kini dituntut untuk tidak hanya mencari pelatih dengan nama besar, tetapi juga sosok yang mampu membawa stabilitas dan arah permainan jangka panjang bagi sepak bola Indonesia.


Dengan dua pemecatan besar dalam waktu berdekatan, publik kini menanti bagaimana PSSI melanjutkan proyek pembenahan sepak bola nasional. Meski keputusan ini menimbulkan pro dan kontra, satu hal jelas — federasi tengah berusaha membangun fondasi baru demi masa depan Timnas Indonesia yang lebih kuat dan berkarakter.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget