5 Kandidat Pelatih Baru Timnas Indonesia Pasca Kluivert Dipecat, Nomor 1 Sudah Siap Tangani Garuda!

Timnas Indonesia
Sumber :
  • Timnas Indonesia

Setelah keputusan mengejutkan dari PSSI untuk memutus kerja sama dengan Patrick Kluivert, kursi pelatih kepala Timnas Indonesia kini kembali kosong. Keputusan itu diumumkan pada Kamis (16/10/2025) siang waktu Indonesia Barat. Tak hanya Kluivert, seluruh jajaran staf pelatihnya seperti Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg juga ikut diberhentikan. Situasi ini sontak memunculkan perdebatan di kalangan pecinta sepak bola nasional: siapa yang layak menjadi juru taktik baru Skuad Garuda?

Beberapa nama mulai bermunculan di jagat maya, baik dari kalangan pelatih asing maupun mereka yang pernah bersentuhan dengan sepak bola Indonesia. Dari lima nama yang mengemuka, satu di antaranya bahkan sudah memberikan respons positif soal peluang melatih Indonesia. Berikut ulasan lengkap lima kandidat kuat pengganti Patrick Kluivert.

1. Timur Kapadze — Sudah Beri Sinyal Positif
Nama Timur Kapadze menjadi yang paling banyak dibicarakan dalam beberapa hari terakhir. Pelatih asal Uzbekistan ini dikabarkan telah memberikan respons positif ketika seorang warganet menanyakan kesediaannya menangani Timnas Indonesia. Saat ini, Kapadze menjabat sebagai asisten pelatih Fabio Cannavaro di Timnas Uzbekistan.

Kariernya terbilang mengesankan. Di bawah arahannya, Uzbekistan berhasil menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sebelum akhirnya kursinya digantikan oleh Cannavaro. Gaya kepelatihannya dikenal disiplin dan berorientasi pada permainan cepat—karakter yang sejalan dengan gaya bermain pemain-pemain muda Indonesia. Jika PSSI serius mendekatinya, Kapadze bisa menjadi sosok ideal untuk membawa semangat baru ke ruang ganti Garuda.

2. Jesus Casas — Lawan yang Sudah Paham Indonesia
Nama berikutnya adalah Jesus Casas, pelatih asal Spanyol yang baru saja mengakhiri masa baktinya bersama Timnas Irak pada Mei 2025. Keunggulan Casas terletak pada pengalamannya menghadapi Indonesia secara langsung. Selama 2023 hingga 2024, ia tercatat tiga kali bertemu dengan Skuad Garuda di berbagai ajang internasional.

Casas dikenal sebagai pelatih yang menerapkan permainan berbasis penguasaan bola dan pressing tinggi. Ia juga memiliki kemampuan membaca lawan yang baik. Dengan pengalamannya menghadapi Indonesia, ia tentu sudah memahami kekuatan dan kelemahan tim ini. Jika dipercaya memimpin, adaptasinya bisa berjalan cepat karena ia tak lagi buta peta kekuatan sepak bola Asia Tenggara.

3. Luis Milla — Kandidat Favorit yang Dekat dengan Indonesia
Bagi publik Indonesia, nama Luis Milla tentu tidak asing lagi. Pelatih asal Spanyol ini sempat menangani Timnas Indonesia pada periode 2017–2018 dan meninggalkan kesan mendalam di hati para penggemar. Di bawah asuhannya, Timnas tampil atraktif dan disiplin secara taktik.

Usai meninggalkan Indonesia, Milla sempat melatih Persib Bandung pada 2023, namun kemudian memilih mundur. Hingga kini, ia belum kembali ke dunia kepelatihan. Milla bahkan sempat diwawancarai oleh PSSI pada Desember 2019 sebelum akhirnya kursi pelatih diberikan kepada Shin Tae-yong. Pengalaman, kedekatan emosional, serta pemahaman Milla terhadap kultur sepak bola Indonesia membuatnya tetap menjadi kandidat favorit publik.

4. Jan Olde Riekerink — Pelatih Belanda yang Sudah Beradaptasi di Liga Indonesia
Jan Olde Riekerink saat ini masih tercatat sebagai pelatih Dewa United yang berlaga di Super League 2025–2026. Meski begitu, nama pelatih asal Belanda ini tetap masuk dalam radar PSSI karena pengalamannya yang luas di Eropa. Ia pernah menangani klub besar seperti Galatasaray dan Ajax Amsterdam pada level akademi.

Adaptasinya di Indonesia juga tak perlu diragukan. Riekerink dikenal dekat dengan para pemain lokal seperti Ricky Kambuaya, Stefano Lilipaly, dan Egy Maulana Vikri. Gaya kepelatihannya yang mengandalkan kombinasi antara kedisiplinan Eropa dan fleksibilitas tropis membuatnya mudah diterima di ruang ganti. Meski masih terikat kontrak dengan klub, bukan hal yang mustahil jika PSSI bisa melakukan pendekatan profesional untuk memboyongnya.

5. Hussein Ammouta — Pengalaman dan Prestasi Mentereng di Asia dan Afrika
Nama terakhir yang tak boleh diremehkan adalah Hussein Ammouta. Pelatih asal Maroko berusia 55 tahun ini tengah berstatus tanpa klub setelah membawa Timnas Yordania tampil sensasional di Piala Asia 2023 hingga mencapai partai final. Ammouta dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam membangun tim dari nol dan mengoptimalkan potensi pemain lokal.

Selain itu, ia juga punya hubungan baik dengan Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers. Keduanya sempat bekerja di lingkungan yang sama, sehingga kemungkinan kolaborasi bisa terbuka lebar. Ammouta juga pernah membawa Timnas Maroko menjuarai Piala Afrika 2021—sebuah pencapaian yang menunjukkan kemampuannya di level internasional. Pengalaman dan kedekatan profesionalnya dengan petinggi PSSI bisa menjadi faktor penentu dalam proses seleksi pelatih baru.

Siapa yang Paling Berpeluang?
Kelima kandidat di atas memiliki keunggulan masing-masing. Timur Kapadze unggul dalam pendekatan modern dan kedisiplinan taktik, Jesus Casas membawa pengalaman menghadapi Indonesia secara langsung, sementara Luis Milla memiliki kedekatan emosional dengan tim dan suporter. Di sisi lain, Jan Olde Riekerink menawarkan kontinuitas karena sudah beradaptasi dengan sepak bola Indonesia, sedangkan Hussein Ammouta memiliki prestasi internasional yang mengesankan.

Kini, bola ada di tangan PSSI. Mereka diharapkan lebih berhati-hati dan objektif dalam memilih pelatih baru agar tidak mengulang kesalahan yang sama. Publik tentu menantikan sosok yang bukan hanya mampu membawa prestasi, tetapi juga mengembangkan identitas permainan Timnas Indonesia yang solid dan konsisten.

Siapa pun yang akhirnya terpilih, tantangan yang menanti tidaklah mudah. Setelah kegagalan di era Kluivert, pelatih baru dituntut untuk mengembalikan kepercayaan publik, memperbaiki performa tim, serta membawa Indonesia lebih kompetitif di pentas Asia. Semua mata kini tertuju ke PSSI: akankah mereka memilih sosok yang tepat untuk memimpin kebangkitan Garuda?