Media Uzbekistan Soroti Isu Timur Kapadze ke Timnas Indonesia: "Kandidat yang Sangat Masuk Akal!"
- lifehack
Kabar mengenai pencarian pelatih baru untuk Timnas Indonesia rupanya tidak hanya menjadi perhatian di Tanah Air. Media asing pun ikut menyoroti isu tersebut, salah satunya datang dari Uzbekistan. Portal berita olahraga asal negara Asia Tengah itu, Zamin.uz, ikut menyoroti rumor bahwa Timur Kapadze tengah dilirik oleh PSSI untuk menakhodai skuad Garuda menggantikan Patrick Kluivert.
Dalam laporannya, media tersebut menilai bahwa Kapadze merupakan sosok yang masuk akal dan potensial untuk menjadi pelatih baru Timnas Indonesia. Menurut mereka, pelatih berusia 43 tahun itu memiliki rekam jejak impresif dan pengalaman melatih di level tinggi, terutama bersama tim nasional Uzbekistan.
Kursi Panas di Timnas Indonesia Masih Kosong
Seperti diketahui, posisi pelatih kepala Timnas Indonesia saat ini sedang lowong. PSSI memutus kontrak Patrick Kluivert lebih cepat setelah kegagalannya membawa skuad Merah Putih melangkah ke putaran berikutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kegagalan tersebut cukup mengecewakan publik sepak bola Indonesia. Skuad Garuda yang sebelumnya diharapkan mampu melanjutkan tren positif justru harus tersingkir di babak keempat. Kekalahan beruntun dan permainan yang tidak konsisten membuat federasi memutuskan untuk mengakhiri kerja sama lebih awal dengan pelatih asal Belanda itu.
Tak hanya Kluivert yang harus angkat kaki, PSSI juga membongkar total jajaran kepelatihan di semua lini. Nama-nama seperti Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg yang sebelumnya menangani Timnas Indonesia U-23, juga ikut didepak. Langkah ini disebut sebagai bagian dari “revolusi” untuk membangun ulang fondasi tim nasional.
Deretan Nama yang Masuk Radar PSSI
Setelah kursi pelatih kosong, sejumlah nama langsung muncul sebagai kandidat pengganti. Selain Timur Kapadze, PSSI juga disebut mempertimbangkan beberapa nama lain seperti Jesus Casas dan Shin Tae-yong, yang sebelumnya sudah punya pengalaman melatih Timnas Indonesia.
Namun, dari semua nama itu, Kapadze disebut paling realistis dan relevan. Alasannya, ia masih muda, memiliki pemahaman taktik modern, dan terbukti mampu mengembangkan pemain muda dengan gaya bermain disiplin serta intensitas tinggi.
Media Uzbekistan Ikut Menyoroti
Isu ini ternyata menarik perhatian media di Uzbekistan. Zamin.uz, salah satu portal olahraga terbesar di negara tersebut, menulis laporan panjang mengenai rumor tersebut. Mereka bahkan menyebut bahwa Kapadze kini kembali menjadi pusat perhatian proyek sepak bola internasional besar setelah sebelumnya sukses bersama tim nasional negaranya.
“Mantan pelatih kepala Timnas Uzbekistan, Timur Kapadze, sekali lagi menjadi sorotan dunia sepak bola internasional,” tulis Zamin.uz dalam laporannya yang dikutip pada Senin (20/10/2025).
Media itu juga menegaskan bahwa berdasarkan analisis mereka, Kapadze merupakan kandidat yang masuk akal bagi Indonesia. Alasannya jelas: pengalaman, kemampuan adaptasi, serta keberhasilan melatih pemain muda menjadikannya figur yang tepat untuk membangun Timnas Indonesia dari dasar.
“Ia memiliki pengalaman yang kuat bekerja dengan pemain muda, dan selama kepemimpinannya di Uzbekistan, timnya dikenal karena kedisiplinan serta permainan berintensitas tinggi,” tambah Zamin.uz.
Rekam Jejak Timur Kapadze
Nama Timur Kapadze memang tidak asing di kancah sepak bola Asia. Sebagai mantan pemain tim nasional Uzbekistan, Kapadze dikenal sebagai gelandang tangguh dengan lebih dari 100 caps internasional. Setelah pensiun, ia meniti karier kepelatihan dan sempat menangani Uzbekistan U-23 serta tim senior Uzbekistan secara interim.
Salah satu momen penting dalam kariernya adalah ketika Uzbekistan U-23 menembus final Piala Asia U-23 2024. Meskipun akhirnya kalah dari Jepang, performa anak asuh Kapadze menuai banyak pujian. Mereka dianggap sebagai tim yang solid, disiplin, dan memiliki semangat juang tinggi — ciri khas yang kini dianggap cocok untuk diterapkan di Timnas Indonesia.
Di bawah arahannya, Uzbekistan dikenal bermain dengan gaya menyerang cepat dan pressing ketat. Pendekatan taktik semacam ini dianggap mampu memberikan warna baru bagi skuad Garuda yang kerap kesulitan mempertahankan konsistensi permainan.
Dukungan dari Uzbekistan
Tidak hanya media, sejumlah penggemar sepak bola di Uzbekistan juga mendukung langkah Kapadze jika benar-benar direkrut oleh Indonesia. Mereka menilai bahwa kesempatan ini akan menjadi langkah penting dalam karier internasionalnya dan sekaligus membawa nama baik Uzbekistan di kancah global.
Di media sosial, beberapa warganet Uzbekistan menuliskan komentar positif. “Kapadze adalah pelatih yang disiplin dan tahu cara mengelola pemain muda. Indonesia akan beruntung jika mendapatkannya,” tulis salah satu pengguna di platform X (Twitter).
PSSI Diharapkan Segera Umumkan Pelatih Baru
Sementara itu, di Indonesia sendiri, para pendukung Timnas berharap agar PSSI segera mengumumkan sosok pelatih baru. Desakan publik semakin kuat karena jadwal Piala AFF 2026 dan Kualifikasi Piala Asia 2027 sudah di depan mata.
Dengan waktu yang semakin sempit, federasi perlu bergerak cepat untuk mencari pelatih yang mampu menyesuaikan diri dengan karakter pemain Indonesia dan memahami kultur sepak bola nasional.
Jika benar Kapadze dipilih, langkah ini bisa menjadi awal era baru bagi sepak bola Indonesia. Pelatih muda dengan visi modern diharapkan mampu membangun tim nasional yang tangguh dan kompetitif di level Asia.
Isu kedatangan Timur Kapadze ke Indonesia memang masih sebatas rumor, namun antusiasme publik — baik dari Indonesia maupun Uzbekistan — menunjukkan betapa besar ekspektasi terhadap pelatih ini. Dengan rekam jejak gemilang dan pendekatan yang progresif, Kapadze dinilai bisa menjadi sosok yang tepat untuk membangkitkan semangat baru di Timnas Garuda.
Kini, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya PSSI. Akankah mereka benar-benar merekrut pelatih asal Uzbekistan itu, atau justru memilih sosok lain? Waktu akan menjawab, namun satu hal pasti — perbincangan tentang calon pelatih baru Timnas Indonesia kini menjadi topik hangat, tidak hanya di Nusantara, tetapi juga hingga Asia Tengah.