Media Thailand Sindir Keras Timnas Indonesia: “Kebanyakan Naturalisasi, Tapi Masih Gagal ke Piala Dunia!”

Timnas Indonesia
Sumber :
  • Timnas Indonesia

“Banyak orang mungkin bertanya-tanya, apakah ini benar-benar tim nasional? Tapi jika dilihat lebih adil, para pemain ini benar-benar keturunan Indonesia. Mereka datang dengan niat tulus, bahkan bisa berbicara bahasa ibu dan menyanyikan lagu kebangsaan,” tulis Ball Thai.

Media itu juga menyoroti bahwa publik Indonesia kini sudah menerima keberadaan pemain keturunan dengan tangan terbuka. Bahkan, mereka dianggap membawa semangat baru bagi timnas untuk bisa bersaing dengan tim-tim kuat Asia seperti Jepang, Korea Selatan, atau Iran.


Publik Indonesia Tetap Bangga Meski Gagal

Meski gagal menembus Piala Dunia 2026, mayoritas suporter Indonesia masih merasa bangga dengan perjuangan tim.
“Mayoritas penggemar sepak bola Indonesia merasa bangga karena kini mereka bisa melihat timnya melawan negara-negara besar tanpa rasa takut,” tambah Ball Thai.

Komentar tersebut seolah menggambarkan realitas baru: Indonesia memang belum sampai ke level Piala Dunia, namun sudah menempuh perjalanan luar biasa dibanding beberapa tahun lalu. Dari negara yang dulu penuh konflik internal di dunia sepak bola, kini berubah menjadi simbol harapan baru di kawasan Asia Tenggara.


Kini, setelah perjalanan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 resmi berakhir, Timnas Indonesia harus kembali menata ulang arah pembangunan sepak bola nasional. Dengan Patrick Kluivert yang sedang dalam sorotan dan pembicaraan soal calon pelatih baru, publik menanti bagaimana langkah selanjutnya PSSI untuk memastikan masa depan yang lebih konsisten.

Indonesia sudah menembus batas baru sebagai wakil satu-satunya Asia Tenggara di babak keempat. Namun untuk bisa melangkah ke Piala Dunia 2030, dibutuhkan bukan hanya pemain keturunan dan semangat sesaat, tapi stabilitas, kompetisi lokal yang kuat, dan arah pembinaan yang jelas.


Sindiran dari media Thailand Ball Thai mungkin terasa pedas, tapi juga mencerminkan pengakuan bahwa sepak bola Indonesia kini punya tempat di peta Asia. Kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 seharusnya bukan akhir, melainkan cambuk untuk memperkuat fondasi sepak bola nasional.

Dengan dukungan publik yang terus membara, Timnas Indonesia masih memiliki waktu untuk membangun generasi baru yang lebih solid, tidak hanya di atas kertas, tetapi juga dalam semangat dan konsistensi permainan menuju Piala Dunia 2030.