Shin Tae-yong Buka-bukaan! Ini Alasan Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026 dan Harapan Besarnya untuk 2030

Shin Tae-yong
Sumber :
  • x.com

Selain itu, Shin Tae-yong juga menilai bahwa permainan kolektif di lini serang harus lebih terstruktur. Ia menekankan bahwa kualitas serangan bukan hanya soal individu, tetapi juga koordinasi antar pemain dalam menciptakan peluang. Menurutnya, tanpa kerja sama yang matang, peluang sekecil apa pun akan terbuang percuma.

“Sepak bola bukan hanya soal teknik, tapi juga soal mental. Para pemain harus punya keberanian untuk mengambil risiko,” tambahnya.
Ia juga berharap agar pelatih berikutnya dapat melanjutkan fondasi yang sudah dibangun selama ia menukangi Timnas Indonesia. Menurutnya, Garuda kini memiliki dasar yang kuat, namun butuh sentuhan akhir agar bisa benar-benar bersaing di level dunia.

Kegagalan yang Menjadi Pelajaran

Kekalahan dari tim-tim besar seperti Arab Saudi dan Irak memberikan pelajaran penting. Meskipun Indonesia sempat memberikan perlawanan sengit, terutama saat melawan Arab Saudi dengan skor tipis 2-3, hasil akhir tetap menunjukkan adanya kesenjangan kualitas.
Bagi Shin Tae-yong, inilah momen evaluasi menyeluruh. Ia menyarankan agar PSSI dan pelatih baru nantinya melakukan pembenahan dari akar, terutama dalam hal pembinaan pemain muda dan peningkatan kemampuan finishing.

Shin juga menegaskan bahwa kegagalan ini bukan akhir dari segalanya. Justru sebaliknya, ini adalah titik balik untuk mempersiapkan generasi berikutnya. Ia optimistis, dengan strategi yang tepat, Indonesia bisa menatap Piala Dunia 2030 dengan keyakinan baru.

Isyarat Kembali ke Timnas Indonesia?

Setelah kepergian Patrick Kluivert dari kursi pelatih kepala, posisi nakhoda Timnas Indonesia kini masih kosong. Rumor tentang kemungkinan kembalinya Shin Tae-yong pun mulai ramai dibicarakan di kalangan penggemar.
Saat ditanya mengenai hal ini, STY tidak menutup pintu untuk kembali. Ia mengaku terbuka terhadap segala kemungkinan, meskipun hingga kini belum ada pendekatan resmi dari pihak PSSI.

“(Tawaran) dari Indonesia? Belum ada sama sekali, tidak ada telepon, tidak ada tawaran resmi,” ujarnya dengan nada santai.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa dirinya selalu terbuka jika diminta kembali menangani Garuda. “Kalau nanti ada tawaran yang baik, tentu saya akan pertimbangkan. Saya terbuka ke mana saja,” tambahnya.