3 Bintang Super League Terancam Disingkirkan Shin Tae-yong Jika Balik ke Timnas Indonesia, Nomor 1 Baru Gabung Persib Bandung Bikin Kaget!

Shin Tae-yong
Sumber :
  • x.com

Nama Shin Tae-yong kembali menjadi sorotan publik sepak bola nasional. Setelah sempat membawa Timnas Indonesia mencatatkan sejumlah prestasi membanggakan pada periode 2019–2024, pelatih asal Korea Selatan itu kini dikabarkan berpotensi kembali menukangi skuad Garuda. Kabar ini pun langsung memunculkan berbagai spekulasi, salah satunya mengenai siapa saja pemain yang mungkin tidak lagi masuk dalam rencananya jika benar-benar kembali duduk di kursi pelatih.

Berdasarkan catatan dan preferensi Shin selama menangani Timnas Indonesia sebelumnya, ada tiga pemain dari kompetisi Super League yang dinilai berpotensi besar dicoret dari daftar pemain utama. Menariknya, salah satu di antaranya adalah sosok yang baru saja bergabung dengan klub raksasa Persib Bandung. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.

1. Eliano Reijnders – Pendatang Baru yang Masih Harus Membuktikan Diri

Eliano Reijnders menjadi nama pertama yang kemungkinan tidak akan dipanggil kembali oleh Shin Tae-yong. Gelandang berdarah Belanda-Indonesia ini memang baru saja memperkuat Persib Bandung, namun masa depannya di Timnas tampak belum sepenuhnya aman.

Sebelumnya, Reijnders jarang mendapat kesempatan tampil di bawah asuhan Shin Tae-yong. Bahkan, kabar yang beredar menyebutkan bahwa proses naturalisasi sang pemain tidak sepenuhnya berasal dari keinginan Shin, melainkan lebih karena dorongan dari federasi. Situasi ini tentu menjadi sinyal kurang baik bagi Reijnders.

Jika Shin benar-benar kembali ke kursi pelatih, Reijnders perlu bekerja ekstra keras untuk membuktikan kualitasnya. Ia harus menunjukkan konsistensi, disiplin, serta kemampuan beradaptasi dengan filosofi permainan cepat dan intens ala Shin. Tanpa hal itu, peluangnya mengenakan seragam Merah Putih lagi bisa menipis.

Meski begitu, peluang untuk bersinar tetap terbuka. Reijnders masih muda dan memiliki kemampuan teknis yang mumpuni. Dengan kerja keras dan performa impresif bersama Persib di Super League, ia masih bisa menarik kembali perhatian Shin di masa depan.

2. Marc Klok – Dari Kapten Persib ke Situasi Rumit di Timnas

Nama berikutnya yang berpotensi tersisih adalah Marc Klok. Gelandang naturalisasi asal Belanda ini pernah menjadi salah satu pemain kepercayaan di lini tengah Timnas Indonesia. Namun, sejak pertengahan 2024, Klok sudah absen cukup lama dari panggilan tim nasional.

Situasi ini diperparah oleh komentar kontroversialnya di media Belanda, di mana ia sempat menyebut Shin Tae-yong sebagai sosok pelatih yang otoriter. Pernyataan itu diyakini memperburuk hubungan keduanya. Jika benar Shin kembali, peluang Klok untuk kembali memperkuat Timnas tampak semakin tipis.

Selain faktor hubungan personal, performa Klok di lapangan juga menjadi perhatian. Dalam beberapa musim terakhir, kontribusinya di Persib Bandung dinilai menurun. Ia memang masih memegang peran penting sebagai kapten, namun dari sisi intensitas dan mobilitas, pemain berusia 31 tahun itu tampak kalah bersaing dengan pemain muda seperti Ivar Jenner yang tampil impresif.

Shin Tae-yong dikenal sangat menekankan aspek stamina dan kecepatan dalam skemanya. Oleh karena itu, gelandang yang tidak bisa mengikuti ritme permainan tinggi kemungkinan akan sulit menembus skuad utama. Jika Klok tak menunjukkan peningkatan signifikan, ia mungkin harus rela kehilangan tempatnya di Timnas.

3. Stefano Lilipaly – Kualitas Tak Diragukan, tapi Fisik Jadi Masalah

Stefano Lilipaly menjadi nama terakhir dalam daftar ini. Pemain serbabisa yang kini memperkuat Dewa United tersebut sudah beberapa kali membela Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong, namun tidak pernah benar-benar menjadi pilihan utama.

Lilipaly dikenal memiliki kemampuan teknis dan visi bermain yang tajam. Kreativitasnya dalam membangun serangan kerap membantu klub yang dibelanya mencetak peluang. Namun, dalam pandangan Shin, fisik dan daya tahan menjadi faktor penting dalam menentukan pemain yang layak masuk skuad.

Pelatih asal Korea Selatan itu menuntut setiap pemain untuk mampu bermain dengan intensitas tinggi sepanjang laga. Di sisi lain, Lilipaly yang kini berusia di atas 34 tahun dianggap sudah tidak lagi berada dalam kondisi fisik optimal untuk mengikuti gaya bermain cepat dan agresif yang menjadi ciri khas Shin.

Walau demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa pengalaman dan ketenangan Lilipaly masih berharga. Ia tetap bisa menjadi sosok mentor bagi pemain muda di klubnya, dan jika mampu menjaga kebugaran serta tampil konsisten, bukan tidak mungkin Shin akan mempertimbangkannya kembali.

Shin Tae-yong dan Dampak Kepulangannya ke Timnas Indonesia

Jika benar Shin Tae-yong kembali menahkodai Timnas Indonesia, hal ini tentu akan membawa perubahan besar dalam komposisi pemain. Ia dikenal memiliki gaya kepemimpinan yang disiplin, tegas, dan berorientasi pada kerja keras. Kriteria tersebut sering kali membuat beberapa pemain yang tidak sesuai dengan standar fisik atau etos kerjanya tersingkir dari daftar skuad.

Selain itu, Shin juga cenderung memberikan kesempatan kepada pemain muda yang memiliki potensi berkembang, seperti Rafael Struick, Marselino Ferdinan, hingga Ivar Jenner. Pendekatan ini menunjukkan bahwa ia lebih mengutamakan pemain yang dapat beradaptasi dengan sistem permainan modern ketimbang hanya mengandalkan pengalaman.

Meski tiga nama di atas berpotensi dicoret, bukan berarti peluang mereka benar-benar tertutup. Sepak bola selalu penuh kejutan. Performa di klub, profesionalitas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan taktik pelatih akan menjadi penentu utama. Jika mereka mampu membuktikan diri di Super League musim ini, bukan mustahil Shin akan memberi kesempatan kedua.

Pada akhirnya, kembalinya Shin Tae-yong—jika benar terjadi—bisa membawa angin segar sekaligus tantangan baru bagi skuad Garuda. Ia dikenal sebagai pelatih yang tidak segan membuat keputusan berani demi kemajuan tim. Dan bagi para pemain Super League, ini saatnya menunjukkan siapa yang benar-benar layak memperjuangkan Merah Putih di panggung internasional.