FC Twente Bisa Rugi Rp115 Miliar, Bek Timnas Indonesia Mees Hilgers Masih Ogah Perpanjang Kontrak

Gadget – Bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, tengah jadi sorotan media Belanda usai menolak memperpanjang kontraknya bersama FC Twente. Kontrak pemain berdarah Indonesia-Belanda itu akan habis pada akhir musim 2025–2026. Jika tak ada kesepakatan baru, klub berjulukan De Grolsch Veste itu bisa kehilangan aset besar secara cuma-cuma.

Selain Hilgers, dua pemain lain juga dalam situasi serupa: Michel Vlap dan Carel Eiting. Ketiganya sama-sama belum sepakat memperpanjang masa kerja di Twente, dan hal ini bisa berdampak besar bagi keuangan klub.

Menurut laporan Football Transfer Netherlands, FC Twente terancam kehilangan potensi pemasukan besar dari nilai pasar para pemain tersebut. Namun, dari ketiganya, nama Mees Hilgers dianggap paling merugikan jika dilepas secara gratis.

Potensi Rugi Rp115 Miliar dari Mees Hilgers

Football Transfer Netherlands menulis bahwa Mees Hilgers memiliki nilai pasar sekitar 6 juta euro, atau setara Rp115 miliar. Angka ini membuatnya menjadi pemain dengan valuasi tertinggi di antara trio yang kontraknya menipis.

"Menurut FootballTransfer, dia memiliki perkiraan nilai transfer sebesar enam juta euro atau setara dengan Rp115 miliar," tulis laporan media tersebut pada Kamis (23/10/2025).

Sebagai perbandingan, Michel Vlap memiliki nilai transfer sekitar 2,4 juta euro (Rp46 miliar), sedangkan Carel Eiting hanya senilai 900 ribu euro (Rp17 miliar).

Jika FC Twente berhasil menjual ketiganya di bursa transfer musim dingin, klub bisa mengantongi total 9,3 juta euro atau Rp179 miliar. Namun, jika mereka bertiga pergi dengan status bebas transfer, Twente diprediksi mengalami kerugian finansial signifikan.

“Jika mereka semua pergi dengan status bebas transfer, itu akan menjadi kerugian besar bagi klub,” tulis laporan Football Transfer Netherlands.

FC Twente Masih Berupaya Pertahankan Hilgers

Pihak FC Twente dikabarkan terus menjalin komunikasi dengan Mees Hilgers dan dua rekannya terkait rencana perpanjangan kontrak. Klub ingin memastikan mereka tidak kehilangan pemain penting tanpa kompensasi.

Hilgers sendiri masih menjadi pilar utama lini belakang FC Twente. Performanya yang konsisten di Eredivisie membuat namanya sering dikaitkan dengan klub-klub besar Eropa. Meski sempat diincar beberapa tim pada bursa transfer musim panas lalu, transfer tersebut tak pernah terealisasi.

Situasi ini kini membuat FC Twente berada di posisi sulit. Di satu sisi, mereka ingin mempertahankan bek Timnas Indonesia itu. Namun di sisi lain, tanpa kontrak baru, klub bisa saja terpaksa menjualnya pada bursa transfer Januari 2026 untuk menghindari kerugian lebih besar.

Hilgers dan Masa Depannya di Eropa

Masa depan Mees Hilgers di FC Twente kini menjadi tanda tanya besar. Bek berusia 24 tahun itu dikenal punya gaya bermain disiplin, kuat dalam duel udara, dan tenang dalam distribusi bola. Keunggulan ini membuatnya menjadi aset penting bagi Timnas Indonesia dan FC Twente.

Dalam beberapa kesempatan, Hilgers juga sempat mengungkapkan ketertarikannya untuk bermain di liga yang lebih kompetitif. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda kesepakatan dengan klub lain.

Jika FC Twente gagal memperpanjang kontrak dan tidak menjualnya di musim dingin, mereka bukan hanya kehilangan pemain inti, tetapi juga potensi pemasukan senilai Rp115 miliar — jumlah yang bisa sangat berarti bagi stabilitas finansial klub.

Kisah Mees Hilgers bersama FC Twente menjadi contoh nyata bagaimana negosiasi kontrak bisa berpengaruh besar terhadap keuangan klub. Keputusan yang akan diambil dalam beberapa bulan ke depan bisa menentukan apakah Twente kehilangan aset berharga atau justru mampu mendapatkan keuntungan dari penjualannya.

Bagi Timnas Indonesia, masa depan Hilgers di Eropa juga penting. Stabilitas kariernya akan berpengaruh terhadap performa di level internasional, terutama jelang jadwal padat Timnas tahun depan.