Erick Thohir Ungkap Alasan PSSI Tak Ingin Gegabah Cari Pengganti Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
- x.com
Selain itu, Erick juga mengakui bahwa Indonesia membutuhkan pelatih yang bukan hanya ahli secara taktik, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan kemampuan membangun karakter pemain muda. “Kami ingin pelatih yang bisa memberikan dampak jangka panjang, bukan hanya untuk satu turnamen,” tegasnya.
Deretan Nama Mulai Dikaitkan
Meski PSSI belum memulai tahap resmi pencarian, sejumlah nama mulai dikaitkan dengan kursi pelatih Timnas Indonesia. Di antaranya ada mantan pelatih timnas Belanda Louis van Gaal, pelatih Irak Jesus Casas, arsitek Uzbekistan Timur Kapadze, hingga kemungkinan kembalinya Shin Tae-yong.
Namun, Erick menepis kabar bahwa PSSI telah melakukan pendekatan kepada calon pelatih mana pun. “Belum ada bayangan, karena kami belum masuk kategori searching. Kalau ditanya apakah kami sudah mengontak calon pelatih, ya belum,” tegasnya.
Ia menambahkan, PSSI ingin terlebih dahulu melakukan evaluasi internal menyeluruh sebelum membuka komunikasi dengan kandidat pelatih. Langkah ini juga untuk memastikan agar kriteria pelatih baru benar-benar sesuai dengan kebutuhan tim dan program jangka panjang federasi.
Fokus Sementara ke Timnas U-22
Kekosongan posisi pelatih senior berdampak langsung pada agenda internasional Timnas Indonesia. Erick mengungkapkan bahwa kemungkinan besar skuad Garuda tidak akan tampil dalam agenda FIFA Matchday periode November 2025.
Sebagai gantinya, PSSI akan memfokuskan waktu dan sumber daya untuk mendukung Timnas U-22 yang sedang mempersiapkan diri menghadapi SEA Games 2025. “Periode ini akan kami maksimalkan untuk Timnas U-22 agar mereka bisa berlatih lebih intens dan siap menghadapi ajang besar,” kata Erick.
Langkah ini dinilai strategis, mengingat Timnas U-22 menjadi bagian penting dari regenerasi pemain nasional. Dengan memberi perhatian lebih pada tim muda, PSSI berharap dapat menciptakan fondasi kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia.
Menatap Masa Depan dengan Realistis
Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI kini sedang berada dalam fase pembenahan menyeluruh, baik dari sisi manajemen maupun pembinaan tim nasional. Ia menyadari bahwa publik tentu menginginkan hasil cepat, namun menurutnya pembangunan sepak bola tidak bisa diselesaikan secara instan.