3 Pelatih Belanda Pernah Tangani Timnas Indonesia, Nomor 2 Cuma Sebulan
- tvonenews.com
Gadget – Patrick Kluivert bukanlah pelatih pertama dari Belanda yang mendapat kepercayaan memimpin Timnas Indonesia. Sebelumnya, ada sejumlah pelatih asal Negeri Kincir Angin yang juga sempat menakhodai skuad Garuda, meski sebagian besar tak bertahan lama.
Pemecatan Patrick Kluivert oleh PSSI usai kegagalan Timnas Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia 2026 membuat publik kembali menengok sejarah panjang hubungan Indonesia dengan pelatih Belanda.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan, publik perlu melangkah maju setelah hasil yang mengecewakan di era Kluivert.
“Kalau saya pikir, kita harus move on. Kalau kita move on dari Patrick Kluivert, ya kita juga move on dari Shin Tae-yong,” ujar Erick Thohir, dikutip dari Antara.
Meski begitu, nama pelatih asal Belanda disebut-sebut masih berpeluang kembali ke kursi pelatih Timnas Indonesia. Apalagi Direktur Teknik PSSI saat ini juga berasal dari Belanda, membuat kemungkinan tersebut tetap terbuka.
Beberapa nama besar seperti Louis van Gaal dan Frank de Boer bahkan sempat disebut dalam rumor kandidat baru pelatih Garuda. Namun, perlu diingat bahwa pelatih asal Belanda jarang meninggalkan jejak prestasi besar di Timnas Indonesia.
Satu-satunya yang dianggap sukses adalah Wiel Coerver, yang dijuluki “Albert Einstein-nya sepak bola.” Coerver pernah membawa perubahan besar pada filosofi permainan Indonesia serta mempersembahkan medali perak SEA Games 1979.
Selain Coerver dan Kluivert, berikut tiga pelatih Belanda lain yang pernah menangani Timnas Indonesia.
1. Wim Rijsbergen
Nama Wim Rijsbergen datang dengan reputasi besar sebagai mantan bek tim nasional Belanda yang bermain di Piala Dunia 1974 dan 1978. Ia mulai menangani Timnas Indonesia pada 2011, di masa sulit ketika sepak bola nasional menghadapi dualisme liga dan kisruh federasi.
Mengacu pada data Transfermarkt, Rijsbergen hanya menangani tujuh pertandingan bersama Timnas Indonesia sepanjang 2011, dengan rata-rata perolehan poin hanya 0,57. Hasil itu membuat PSSI melakukan perombakan pada 2012.
Wim Rijsbergen kemudian dipindahkan ke jabatan Direktur Teknik PSSI, sementara posisi pelatih kepala diberikan kepada Aji Santoso. Perjalanan Rijsbergen pun berakhir tanpa prestasi berarti, meski pengalamannya sempat diharapkan bisa membawa dampak positif.