Kata-Kata Pelatih Crystal Palace Usai Hancurkan Liverpool 3-0 di Anfield

liverpool
Sumber :
  • liverpool

“Mencapai perempatfinal adalah target kami, dan kami berhasil mewujudkannya. Anak-anak bekerja luar biasa keras dan saya bangga dengan mereka,” ungkap Glasner.

Lebih lanjut, ia menyoroti pencapaian timnya yang berhasil mengalahkan Liverpool tiga kali berturut-turut dalam tiga bulan terakhir—sebuah catatan yang luar biasa mengingat Liverpool merupakan juara bertahan Liga Inggris.

“Bermain melawan sang juara tiga kali dalam waktu singkat dan memenangkan semuanya sungguh luar biasa. Kredit penuh untuk para pemain,” tegas Glasner dengan bangga.

Kemenangan ini sekaligus memperlihatkan kematangan taktik Glasner yang mampu memanfaatkan kelemahan lawan dengan efektif. Ia menekankan pentingnya kerja sama tim dan mentalitas juara di setiap pertandingan, terutama ketika menghadapi tim besar seperti Liverpool.

Krisis Liverpool dan Nasib Arne Slot

Di sisi lain, kekalahan telak ini semakin memperparah situasi di kubu Liverpool. Dalam enam laga terakhir di kompetisi domestik—termasuk Liga Inggris dan Piala Liga Inggris—The Reds selalu menelan kekalahan.

Situasi ini membuat posisi pelatih Arne Slot berada di ujung tanduk. Tekanan dari para suporter dan manajemen semakin besar, apalagi setelah kalah tiga kali beruntun dari tim yang sama, yaitu Crystal Palace.

Beberapa media Inggris bahkan mulai berspekulasi bahwa Slot bisa kehilangan jabatannya jika tidak segera membalikkan keadaan dalam waktu dekat. Kekalahan di Anfield—markas yang selama ini menjadi benteng kokoh bagi Liverpool—dianggap sebagai titik nadir performa tim musim ini.

Crystal Palace di Bawah Glasner: Tim Penuh Kejutan

Sejak ditangani Oliver Glasner, Crystal Palace tampil lebih disiplin, agresif, dan efisien. Mantan pelatih Eintracht Frankfurt itu berhasil mengubah gaya bermain Palace menjadi lebih dinamis dengan tekanan tinggi dan transisi cepat.

Selain itu, keberhasilan membangun sinergi antara pemain muda dan berpengalaman menjadi kunci keberhasilan mereka. Pemain seperti Ismaila Sarr dan Yeremy Pino menunjukkan peningkatan signifikan dalam produktivitas gol.

Palace kini tidak lagi dianggap sebagai tim papan tengah semata. Mereka berubah menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di Liga Inggris dan kompetisi piala domestik.