Media Vietnam Kaget: PSSI Tunjuk Indra Sjafri Gantikan Pelatih Asing Jelang SEA Games 2025
- x.com
Pelatih berusia 61 tahun ini memiliki rekam jejak gemilang. Ia sukses membawa Timnas U-23 Indonesia meraih medali emas SEA Games ke-32 di Kamboja. Bahkan, sebelumnya ia juga pernah mencatat kemenangan sensasional atas Thailand U-23 dengan skor 5-2 di final SEA Games 2019, dalam laga yang diwarnai 7 kartu merah dan 12 kartu kuning.
“Dengan pengalaman dan kemampuannya berinteraksi dengan pemain muda, Indra Sjafri dianggap sebagai pilihan paling tepat untuk tim muda saat ini,” tulis The Thao247.
Publik Indonesia Dukung Penuh Kembalinya Indra Sjafri
Media Vietnam juga menyoroti antusiasme publik Indonesia atas penunjukan kembali pelatih asal Sumatera Barat tersebut. Para penggemar menilai kembalinya Indra Sjafri menjadi langkah tepat PSSI untuk mengembalikan marwah sepak bola usia muda.
Keputusan ini dianggap sebagai sinyal kuat bahwa PSSI mulai kembali mempercayai pelatih lokal, terutama mereka yang terbukti mampu mengembangkan talenta muda dan memahami karakter pemain Indonesia.
Tak hanya itu, media Vietnam juga menilai bahwa Indra membawa gaya kepelatihan yang adaptif dan berorientasi pada proses pembinaan jangka panjang, bukan sekadar hasil instan.
Tantangan Berat di SEA Games 2025
Meski penuh optimisme, Timnas Indonesia U-23 dipastikan tidak akan menjalani jalan mudah di SEA Games ke-33 mendatang. Berdasarkan hasil undian, Garuda Muda tergabung di grup berat bersama Myanmar, Singapura, dan Filipina.
Namun, dengan pengalaman dan reputasi Indra Sjafri yang telah teruji, publik berharap Indonesia mampu mempertahankan medali emas dan sekaligus menegaskan dominasi di level Asia Tenggara.
“Pelatih Indra Sjafri dan timnya menargetkan mempertahankan medali emas di Thailand. Dengan keberanian dan pengalamannya, ia diharapkan dapat membawa Garuda Muda berjaya kembali,” tulis media Vietnam menutup laporannya.
PSSI Percaya pada Pelatih Lokal
Kembalinya Indra Sjafri bukan sekadar pergantian pelatih biasa. Ini merupakan langkah strategis PSSI untuk memperkuat pondasi timnas dari akar pembinaan pemain muda. Keputusan ini sekaligus menunjukkan keyakinan bahwa pelatih lokal mampu bersaing di level internasional, terutama di tengah ketatnya kompetisi sepak bola Asia Tenggara.