Kesepakatan Bersejarah: Rumania Beli 18 F-16 dari Belanda Seharga Rp19 Ribu

Rumania Beli 18 F-16 dari Belanda Seharga Rp19 Ribu
Sumber :
  • militer

Pemerintah Rumania membuat kejutan besar dalam dunia militer Eropa. Negara itu resmi membeli 18 unit jet tempur F-16 Fighting Falcon dari Belanda dengan harga yang nyaris tak masuk akal  hanya 1 euro atau setara dengan sekitar Rp19.200. Penandatanganan kontrak dilakukan di Bucharest pada Senin (3/11/2025), dan langsung menarik perhatian dunia.

Langkah ini bukanlah sekadar transaksi jual-beli biasa, melainkan bagian dari program kerja sama pertahanan yang telah lama disusun kedua negara. Dalam kesepakatan tersebut, Belanda memang bermaksud membantu memperkuat kemampuan udara Rumania sekaligus mendukung pelatihan militer bagi pilot Ukraina di tengah konflik berkepanjangan dengan Rusia.

Menurut Kementerian Pertahanan Rumania, 18 unit jet F-16 tersebut akan resmi menjadi aset milik pemerintah Rumania dengan harga simbolis 1 euro. Pernyataan resmi dari Kemhan Rumania menyebutkan, “Pesawat-pesawat ini, yang sebelumnya digunakan dalam pusat pelatihan pilot F-16 di Fetesti, kini secara resmi menjadi milik pemerintah Rumania dengan harga simbolis tersebut.”

Meski tampak seperti hadiah, transaksi ini tetap disertai tanggung jawab keuangan yang cukup besar. Rumania tetap diwajibkan membayar pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 21 juta euro atau sekitar Rp370 miliar. Nilai ini dihitung berdasarkan harga sesungguhnya dari jet-jet tempur tersebut dan juga mencakup paket dukungan logistik senilai sekitar 100 juta euro.

Pemerintah menegaskan bahwa seluruh jet tersebut hanya akan digunakan untuk tujuan pelatihan dan tidak akan dipersenjatai untuk operasi tempur. Hal ini sejalan dengan misi pusat pelatihan militer yang telah didirikan di Rumania untuk melatih pilot dari Ukraina, bagian dari dukungan Uni Eropa terhadap Kiev dalam menghadapi serangan Rusia.

Langkah strategis ini menjadi simbol kerja sama yang kuat antara negara-negara Eropa dalam menghadapi ketegangan di kawasan Timur. Rumania sendiri sejak lama menjadi salah satu mitra penting NATO di wilayah Eropa Timur, dan pengadaan jet tempur ini memperkuat posisinya sebagai pusat pelatihan militer di kawasan tersebut.

Selain itu, keputusan ini juga menandai kelanjutan dari proyek pertahanan Rumania yang sudah dimulai sejak 2016. Saat itu, negara tersebut pertama kali menerima armada F-16 dari Portugal, menandai langkah awal modernisasi angkatan udaranya. Kini, dengan tambahan 18 unit dari Belanda, total armada F-16 Rumania mencapai sekitar 50 unit aktif.

Dengan kemampuan tempur yang mumpuni, F-16 dikenal sebagai salah satu jet tempur paling andal di dunia. Didesain oleh Amerika Serikat, pesawat ini telah digunakan oleh banyak negara anggota NATO. Fleksibilitasnya memungkinkan pelatihan yang efisien untuk berbagai misi udara, baik pertahanan maupun serangan terbatas.

Namun, yang menarik perhatian dunia bukan hanya soal harganya yang murah, melainkan makna politis di balik kesepakatan ini. Belanda dan Rumania tampak berusaha menunjukkan solidaritas yang kuat terhadap Ukraina tanpa harus terlibat langsung dalam konflik bersenjata. Melalui mekanisme transfer semacam ini, kedua negara berkontribusi terhadap peningkatan kemampuan militer Ukraina secara tidak langsung.

Kementerian Pertahanan Belanda sendiri menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari rencana besar untuk memperkuat aliansi Eropa dalam menghadapi ancaman di kawasan. Jet-jet F-16 tersebut sebelumnya sudah tidak lagi menjadi bagian dari armada aktif Belanda setelah negara itu beralih ke pesawat tempur generasi baru, F-35 Lightning II.

Selain faktor strategis, keputusan menjual dengan harga simbolis juga memperlihatkan semangat kolaborasi dalam NATO. Alih-alih menjadikan keuntungan sebagai tujuan utama, Belanda memilih memperkuat mitra dan memperluas jaringan pelatihan untuk mempercepat kesiapan tempur sekutu mereka.

Di sisi lain, bagi Rumania, kesepakatan ini menjadi langkah penting untuk memperkokoh posisinya dalam peta pertahanan Eropa. Dengan fasilitas pelatihan yang sudah berjalan di pangkalan udara Fetesti, negara itu kini berperan sebagai pusat pelatihan utama bagi pilot F-16 di kawasan, termasuk bagi pasukan Ukraina.

Menariknya, kesepakatan ini datang di tengah meningkatnya aktivitas militer di Eropa Timur. Banyak pihak menilai langkah Rumania ini merupakan bentuk antisipasi terhadap potensi eskalasi konflik di Ukraina yang masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Selain memperkuat armada udara, kesepakatan ini juga membuka peluang baru bagi kerja sama industri pertahanan antarnegara. Dalam beberapa tahun mendatang, Rumania diperkirakan akan terus memperluas fasilitas pelatihannya, mungkin juga bekerja sama dengan negara lain yang menggunakan F-16.

Dengan harga simbolis, kerja sama strategis, dan makna politis yang mendalam, kesepakatan ini menjadi contoh nyata bagaimana diplomasi pertahanan dapat dilakukan tanpa mengedepankan keuntungan finansial semata. Sebaliknya, semangat solidaritas dan stabilitas kawasan menjadi fokus utama.

Ke depan, Rumania berharap kerja sama ini dapat memperkuat kemampuannya di bidang pertahanan sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pelatihan militer Ukraina. Sementara itu, Belanda menegaskan komitmennya untuk terus mendukung keamanan regional melalui langkah-langkah kolaboratif semacam ini.

Kesepakatan unik antara Rumania dan Belanda ini pun membuktikan bahwa kerja sama militer tidak selalu diukur dari besarnya angka transaksi, melainkan dari nilai strategis dan solidaritas yang dibangun di dalamnya.