Timnas U-17 Punya “Kartu Rahasia” Baru dari FIFA: Langkah Cepat tandingi Zambia

Nova Arianto
Sumber :
  • Kitagaruda

Ringkasan Berita:

  • FIFA memperkenalkan Football Video Support (FVS), sistem baru pengganti VAR, untuk pertama kalinya di Piala Dunia U-17 2025.

  • Pelatih Timnas U-17, Nova Arianto, bisa menantang keputusan wasit dengan “kartu VAR” dalam situasi tertentu.

  • Indonesia membuka peluang besar untuk lolos dari Grup H jika mampu menaklukkan Zambia di laga pembuka.

GadgetTimnas Indonesia U-17 akan menjalani laga perdana Piala Dunia U-17 2025 menghadapi Zambia, Selasa (4/11/2025) malam WIB. Laga ini menjadi langkah awal penting bagi pasukan Nova Arianto dalam menapaki turnamen yang digelar di Qatar tersebut.

Tim Garuda Asia tergabung di Grup H bersama Zambia, Brasil, dan Honduras. Di atas kertas, Zambia menjadi lawan paling realistis untuk dikalahkan. Kemenangan perdana akan sangat menentukan peluang Indonesia melangkah ke babak berikutnya, terutama karena tim peringkat ketiga terbaik berpotensi tetap lolos ke babak 32 besar.

Menariknya, Nova Arianto kini memiliki “senjata tak biasa” berkat aturan baru dari FIFA. Untuk pertama kalinya, FIFA mengizinkan penggunaan sistem Football Video Support (FVS) sebagai pengganti Video Assistant Referee (VAR) di ajang resmi seperti Piala Dunia U-17.

Cara Kerja “Kartu VAR” di Piala Dunia U-17

Sistem FVS memungkinkan pelatih kepala mengajukan permintaan tinjauan ulang (review request) terhadap keputusan wasit dalam empat situasi penting: gol, penalti, kartu merah langsung, dan kesalahan identitas pemain. Permintaan ini dilakukan dengan gerakan tangan berputar (finger swirl) ke arah wasit.

Jika pelatih mengajukan tantangan, wasit akan menghentikan permainan dan menuju layar tayangan ulang di pinggir lapangan untuk memeriksa insiden yang dipermasalahkan. Bila hasil tinjauan menunjukkan keputusan wasit memang salah, maka tantangan dinyatakan berhasil dan kartu VAR tetap bisa digunakan lagi di kesempatan berikutnya.

Sebaliknya, jika tantangan terbukti keliru, maka hak penggunaan kartu VAR akan hangus. Artinya, strategi penggunaannya harus benar-benar matang dan tidak gegabah.

Sistem ini dianggap lebih sederhana dibanding VAR tradisional karena tidak melibatkan petugas video khusus di ruangan terpisah. Keputusan sepenuhnya berada di tangan wasit di lapangan, sementara pelatih menjadi pihak yang memiliki hak untuk memicu proses peninjauan.