5 Pelatih Ini Tolak Latih Timnas Indonesia, Erick Thohir Ungkap Alasannya
- IG/@erickthohir
Ringkasan Berita:
Erick Thohir ungkap lima pelatih menolak tawaran PSSI saat mencari pengganti Shin Tae-yong.
PSSI kini mengantongi lima nama baru calon pelatih Timnas yang sedang dikaji secara mendalam.
Langkah selektif ini diambil agar tidak mengulang kegagalan era Patrick Kluivert.
Gadget – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membeberkan tantangan besar yang dihadapi federasi dalam mencari pelatih baru untuk Timnas Indonesia. Setelah kerja sama dengan Patrick Kluivert resmi berakhir, federasi kini menempuh proses seleksi yang lebih hati-hati dan strategis.
Menurut Erick, pengalaman pahit saat menunjuk Kluivert menggantikan Shin Tae-yong pada Januari 2025 menjadi pelajaran berharga. Kala itu, dari sepuluh nama kandidat pelatih yang dijaring, lima di antaranya menolak melatih Timnas Indonesia.
Erick menyebut bahwa keputusan menunjuk Kluivert dilakukan dengan tergesa-gesa, sesuatu yang kini tidak ingin diulangi oleh federasi. “Dulu ada sepuluh nama, tapi lima menolak. Sekarang kami lebih hati-hati dan mendalami setiap kandidat,” ujarnya.
Lima Nama Calon Pelatih Sudah Masuk Radar
Kini, PSSI telah mengantongi lima nama pelatih potensial yang masuk dalam daftar kandidat utama untuk menangani Skuad Garuda. Erick menegaskan bahwa nama-nama ini masih akan melalui tahap seleksi lanjutan lewat diskusi dengan pihak internal federasi dan juga pemerintah.
“Sudah ada lima nama calon pelatih Timnas Indonesia, tapi kita harus godok lagi. Dari lima ini, satu mungkin belum tersedia,” jelas Erick.
Ia juga menambahkan bahwa PSSI tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan karena jadwal padat Timnas Indonesia masih menanti. Setelah FIFA Matchday November, rangkaian agenda besar menanti di tahun depan, termasuk FIFA Matchday Maret, Juni, September, Oktober, dan November 2026.
Langkah selektif ini diambil agar pelatih yang dipilih bukan hanya memiliki nama besar, tetapi juga visi jangka panjang yang sejalan dengan ambisi sepak bola Indonesia.
Belajar dari Kesalahan Era Patrick Kluivert
Kegagalan era Patrick Kluivert menjadi catatan penting bagi PSSI. Ketika menggantikan Shin Tae-yong di tengah kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia justru kehilangan momentum positif.
Di bawah Kluivert, performa Timnas anjlok. Skuad Garuda yang sebelumnya menempati posisi ketiga Grup C dengan enam poin, akhirnya terlempar ke posisi keempat dan gagal menembus babak lanjutan.
Padahal, di tangan Shin Tae-yong, Indonesia hanya terpaut satu poin dari Australia yang berada di posisi kedua—batas akhir untuk lolos otomatis ke putaran final. Pemecatan STY dan penunjukan Kluivert dianggap sebagai keputusan yang terlalu terburu-buru dan tidak matang.
Pengalaman tersebut membuat PSSI kini lebih berhati-hati agar kesalahan serupa tidak terulang. “Kami tidak ingin gegabah lagi. Semua kandidat akan dinilai bukan hanya dari nama, tetapi dari komitmen dan visi mereka terhadap sepak bola Indonesia,” tegas Erick.
Fokus pada Keberlanjutan dan Fondasi Tim
Federasi kini berkomitmen agar pelatih baru mampu membangun fondasi jangka panjang bagi Timnas Indonesia. Bukan sekadar target jangka pendek, melainkan membangun sistem pembinaan yang konsisten dari tim senior hingga kelompok usia muda.
Menurut Erick Thohir, visi pelatih yang sejalan dengan arah pengembangan sepak bola nasional menjadi prioritas utama. PSSI ingin memastikan pelatih baru memahami kultur sepak bola Indonesia dan memiliki dedikasi terhadap pembinaan pemain lokal.
Keputusan ini juga menjadi bagian dari upaya federasi mengembalikan kepercayaan publik setelah beberapa periode yang diwarnai kontroversi dan hasil inkonsisten.
“PSSI ingin memastikan pelatih baru benar-benar punya komitmen terhadap proyek jangka panjang Timnas, bukan hanya datang untuk proyek singkat,” tambah Erick.
Pelatih Baru Diharapkan Bisa Angkat Prestasi Timnas
Dengan lima nama yang kini dikaji, PSSI berharap proses ini akan menghasilkan sosok terbaik yang dapat membawa Timnas Indonesia kembali bersaing di level tertinggi Asia.
Federasi ingin memastikan pelatih baru memiliki strategi modern, kemampuan adaptasi tinggi, serta kecocokan dengan karakter pemain Indonesia.
Langkah selektif ini juga diharapkan bisa mengembalikan performa positif Timnas yang sempat menurun setelah pergantian pelatih sebelumnya.
“Harapan kami, keputusan kali ini akan menjadi fondasi kebangkitan sepak bola nasional,” tutup Erick Thohir.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |