Timnas Indonesia U-17 Tersingkir Sementara dari Zona Lolos Piala Dunia U-17 2025, Peluang Kini Menipis
- IG/@erickthohir
Ringkasan Berita:
Kekalahan dari Zambia membuat Timnas Indonesia U-17 terlempar ke posisi ke-10 klasemen peringkat ketiga terbaik Piala Dunia U-17 2025.
Skuad Garuda Asia tertinggal tanpa poin dan selisih gol minus dua, di bawah pesaing seperti Jerman dan Meksiko.
Harapan lolos kini bergantung pada dua laga sisa melawan Brasil dan Honduras yang wajib dimenangkan.
Gadget – Perjuangan Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025 menemui tantangan berat setelah kekalahan 1-3 dari Zambia pada laga perdana Grup H, Selasa (4/11/2025). Hasil tersebut membuat posisi skuad Garuda Asia terlempar dari zona aman klasemen peringkat ketiga terbaik yang menjadi jalur alternatif menuju babak 32 besar.
Setelah seluruh 48 tim peserta menyelesaikan pertandingan pertama mereka, peringkat Timnas Indonesia U-17 turun drastis. Dari semula berada di posisi tengah, kini mereka terdampar di urutan ke-10 dari total 24 tim penghuni posisi ketiga di fase grup. Dengan hanya delapan tim yang berhak lolos melalui jalur ini, posisi Indonesia jelas berada dalam bahaya.
Pelatih Nova Arianto kini menghadapi dilema besar. Timnya belum mengantongi satu pun poin dan mencatatkan selisih gol minus dua, hasil dari kekalahan atas Zambia. Catatan tersebut membuat Indonesia kalah bersaing dengan tim kuat seperti Jerman, Kroasia, Belgia, dan Meksiko yang masing-masing sudah mengoleksi hasil positif di laga pertama.
Persaingan Ketat di Klasemen Peringkat Ketiga Terbaik
Dalam klasemen mini peringkat ketiga terbaik, Jerman U-17 dan Belgia U-17 kini memimpin dengan tiga poin dan selisih gol positif. Sementara itu, Indonesia berada di posisi ke-10 bersama beberapa tim lain yang memiliki rapor serupa, namun kalah produktivitas gol.
Kekalahan telak Honduras 0-7 dari Brasil memberikan sedikit keuntungan bagi Indonesia, karena membuat mereka berada di atas Honduras dalam klasemen Grup H. Meski begitu, kondisi ini belum cukup untuk memberi rasa aman. Indonesia hanya unggul selisih gol, dan hasil laga berikutnya bisa mengubah situasi secara cepat.
Bagi Nova Arianto dan anak asuhnya, setiap laga kini bernilai final. Mereka harus memperbaiki performa lini belakang yang rapuh serta meningkatkan efektivitas penyelesaian akhir, yang menjadi sorotan utama usai kekalahan dari Zambia.