Brasil Tak Kasihan, Media Negeri Samba Sebut Timnas Indonesia Cuma Jadi “Pelajaran Keras” di Piala Dunia U-17
- FIFA
Pergantian Pemain, Irama Brasil Tak Berubah
Memasuki babak kedua, pelatih Brasil melakukan rotasi dengan menarik keluar Tiaguinho dan Felipe Morais untuk memberi kesempatan pada Luis Pacheco dan Gabriel Mec. Menurut Lance, pergantian itu sama sekali tidak mengubah arah permainan.
“Ritme permainan tetap sama, dengan Indonesia bertahan dan Brasil mempertahankan kendali,” tulis laporan tersebut.
Brasil terus menguasai bola, memainkan umpan-umpan pendek cepat yang memaksa para pemain Indonesia hanya berlari mengejar tanpa sempat mengembangkan permainan.
Gol ketiga datang di pertengahan babak kedua. Ruan Pablo melakukan aksi solo run memukau dari sisi kiri, menembus dua pemain bertahan sebelum menuntaskan peluang dengan penyelesaian tenang. Lance menyebut gol itu sebagai “momen fantastis dari pemain muda yang penuh percaya diri.”
Indonesia Hanya Punya Satu Peluang Nyata
Satu-satunya ancaman berbahaya dari Timnas Indonesia datang dari aksi Fadly Alberto yang berhasil menembus kotak penalti, namun tendangannya dari sudut sempit gagal membuahkan hasil. Setelah itu, Brasil kembali menutup laga dengan kontrol penuh.
Pada menit ke-74, Brasil menambah satu gol lagi untuk memastikan kemenangan 4-0. Laporan Lance menilai hasil ini bukan sekadar kemenangan biasa, melainkan sinyal kuat bahwa tim muda Brasil sedang dalam bentuk terbaik mereka di turnamen ini.
“Dengan hasil ini, Brasil menegaskan dominasinya dan menang dengan nyaman, menunjukkan keunggulan teknis dan mengokohkan posisinya dalam kompetisi,” tulis media tersebut dalam penutup laporannya.
Garuda Muda Pulang dengan Banyak Pelajaran
Bagi Indonesia, kekalahan ini menjadi pengalaman berharga menghadapi tim dengan tradisi sepak bola kuat. Pelatih Nova Arianto menilai para pemainnya mendapat pelajaran penting soal tempo permainan dan disiplin bertahan.
Meskipun kalah telak, semangat bertarung dan keberanian menghadapi Brasil tetap mendapat apresiasi dari publik Indonesia. Namun Lance menegaskan bahwa perbedaan kualitas masih sangat terasa di semua lini.
Artikel dari media Brasil itu menyiratkan pesan yang jelas: Brasil sedang dalam mode kompetitif penuh, sedangkan Indonesia masih harus belajar banyak untuk menembus level permainan dunia.