Laga Hidup-Mati Kontra Honduras, Nova Arianto Tegaskan Pemain Timnas U-17 Harus Percaya Diri Sampai Akhir

Ringkasan Berita:

• Nova Arianto tetap mengapresiasi kerja keras pemain Timnas U-17 meski kalah 0-4 dari Brasil dan menyebut performa meningkat dibanding saat lawan Zambia.

• Pelatih menegaskan laga terakhir kontra Honduras menjadi penentu nasib Garuda Muda untuk bisa bertahan di Piala Dunia U-17 2025.

• Nova meminta seluruh pemain tetap percaya diri dan berjuang habis-habisan demi peluang lolos ke babak 32 besar.

Gadget – Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, memberikan pujian kepada para pemainnya meski harus menelan kekalahan telak 0-4 dari Brasil. Laga tersebut menjadi pertandingan kedua Grup H Piala Dunia U-17 2025 di Aspire Academy, Doha, pada Jumat (7/11) malam waktu setempat.

Menurut Nova, hasil ini memang belum sesuai harapan, namun performa para pemain menunjukkan kemajuan dibanding laga pembuka melawan Zambia. Ia menilai aspek kerja keras dan semangat juang tetap menjadi nilai positif yang perlu dijaga timnya.

"Ya, saya cukup senang dengan kerja keras mereka hari ini, karena pertandingan kali ini lebih baik daripada saat kita melawan Zambia," ucap Nova dikutip dari Antara.

Pelatih berusia 44 tahun itu berharap semangat para pemain Garuda Muda tidak surut meski dua laga awal berakhir dengan kekalahan. Ia menegaskan bahwa perjuangan Indonesia belum selesai dan masih ada peluang untuk lolos ke fase berikutnya.

"Selagi masih ada satu pertandingan lagi, saya ingin pemain terus menunjukkan effort seperti ini. Bagaimanapun caranya, kita harus bisa meraih tiga poin agar peluang tetap terbuka menuju babak selanjutnya," lanjutnya.

Laga Hidup-Mati Kontra Honduras

Setelah kekalahan dari Brasil, Timnas Indonesia U-17 masih tertahan di posisi ketiga klasemen sementara Grup H dengan nol poin. Dari dua laga, skuad Garuda Muda sudah kebobolan tujuh gol dan baru mencetak satu gol. Sebelumnya, mereka kalah 1-3 dari Zambia pada laga pembuka.

Dengan hasil tersebut, laga terakhir melawan Honduras akan menjadi partai hidup-mati bagi Indonesia. Pertandingan itu akan digelar pada Senin (10/11) di Doha dan menjadi satu-satunya kesempatan bagi Indonesia untuk menjaga asa lolos ke babak 32 besar.

Secara matematis, peluang Garuda Muda masih terbuka. Tim asuhan Nova Arianto harus menang atas Honduras dan berharap hasil dari grup lain mendukung agar bisa masuk ke daftar delapan tim peringkat ketiga terbaik.

Strategi Bertahan Saat Hadapi Brasil

Dalam duel melawan Brasil, Nova melakukan sejumlah perubahan taktik. Ia memutuskan untuk mencadangkan dua pemain andalan, Muhammad Zahaby Gholy dan Mierza Firjatullah, agar bisa menyeimbangkan pertahanan. Keduanya baru dimainkan pada babak kedua.

"Ini memang sudah jadi rencana dari awal. Brasil sangat agresif dalam menyerang, jadi kami ingin fokus ke pertahanan dulu. Karena itu, saya menurunkan Rafi, Evandra, dan Dimas sejak awal," jelas Nova.

Strategi tersebut sempat berjalan baik di babak pertama ketika Indonesia mampu menahan tekanan lawan. Namun, intensitas tinggi serangan Brasil akhirnya membuat pertahanan Indonesia jebol empat kali.

Meski begitu, masuknya Mierza dan Gholy di babak kedua membawa dampak positif. "Dengan masuknya Mierza, Gholy, dan Fandi, permainan kita jadi lebih hidup. Mereka memberi energi baru dalam serangan," ujar Nova.

Pesan Motivatif untuk Garuda Muda

Nova menilai dinamika permainan Indonesia meningkat di babak kedua berkat kombinasi kecepatan dan keberanian para pemain muda. Ia melihat modal itu sangat penting menjelang laga penentuan melawan Honduras.

"Yang penting sekarang adalah menjaga mental. Saya ingin para pemain percaya diri sampai akhir. Selama peluang masih ada, kita harus berjuang demi bangsa," tutup Nova.

Garuda Muda kini berfokus untuk memperbaiki konsistensi permainan dan memperkuat lini belakang yang menjadi titik lemah di dua laga sebelumnya. Laga kontra Honduras bukan hanya soal taktik, tapi juga ujian mental bagi para pemain muda Indonesia untuk membuktikan bahwa mereka pantas bersaing di level dunia.