PSSI Copot Nova Arianto dari Timnas U-17 Usai Piala Dunia 2025 Karena Ini

Nova Arianto
Sumber :
  • tvonenews.com

Ringkasan Berita:

  • PSSI akan mengganti pelatih Timnas Indonesia U-17 usai Piala Dunia U-17 2025 dan menugaskan Nova Arianto ke posisi baru sebagai pelatih Timnas U-20.

  • Erick Thohir menilai Nova sukses membangun pondasi tim muda dan layak naik kelas sebagai bagian dari blueprint pembinaan jangka panjang PSSI.

  • Meski finis ketiga di Grup H, Nova tetap diapresiasi karena mampu membawa Garuda Muda tampil kompetitif di ajang dunia.

Gadget – PSSI dipastikan akan melakukan perubahan besar dalam struktur kepelatihan tim nasional kelompok umur. Salah satu keputusan penting datang dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menegaskan bahwa Nova Arianto tidak lagi akan menangani Timnas Indonesia U-17 usai Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.

Namun, pencopotan ini bukan bentuk evaluasi negatif. Erick Thohir menilai Nova justru layak naik kelas menjadi pelatih Timnas Indonesia U-20. “Coach Nova adalah salah satu pelatih terbaik yang Indonesia punya saat ini. Dia berhasil membentuk fondasi kuat di level U-17,” ujar Erick Thohir dalam keterangan resminya pada Sabtu (25/10/2025).

Keputusan ini menjadi bagian dari strategi pembinaan berjenjang PSSI yang sudah dituangkan dalam blueprint sepak bola nasional. Erick menilai kinerja Nova selama memimpin Garuda Muda patut diapresiasi karena berhasil menampilkan permainan yang disiplin dan penuh semangat meski menghadapi lawan-lawan kuat.


Hasil Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia 2025

Timnas Indonesia U-17 menutup fase grup Piala Dunia U-17 2025 dengan finis di posisi ketiga Grup H. Dari tiga laga, Garuda Asia mengoleksi tiga poin.

Pada laga perdana kontra Zambia di Aspire Zone, Qatar, 4 November 2025, Indonesia kalah 1-3. Kekalahan tersebut membuat langkah anak asuh Nova Arianto menjadi berat.

Harapan sempat kembali tumbuh saat melawan Honduras di pertandingan terakhir, 10 November 2025. Dalam laga yang digelar di Pitch 2 Aspire Zone, Doha, Indonesia menang tipis 2-1. Gol dicetak oleh Evandra Florasta dari titik penalti dan Fadly Alberto yang memastikan kemenangan.

Kemenangan ini menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya Timnas Indonesia U-17 meraih tiga poin di Piala Dunia. Namun, hasil tersebut belum cukup memastikan tiket otomatis ke babak 32 besar. Tim masih harus menunggu hasil dari grup lain untuk menentukan nasibnya sebagai peringkat ketiga terbaik.

Sementara itu, di pertandingan kedua menghadapi Brasil U-17 pada 7 November, Indonesia kalah telak 0-4. Meski begitu, banyak pihak mengapresiasi perjuangan para pemain muda yang tetap berani bermain menyerang menghadapi tim unggulan dunia.


Erick Thohir: Nova Sudah Berhasil, Saatnya Naik Kelas

Erick Thohir menegaskan, promosi Nova Arianto ke Timnas Indonesia U-20 merupakan langkah alami dari hasil kerja kerasnya selama dua tahun terakhir. Ia menilai mantan bek Persib Bandung itu sudah memenuhi target pembinaan usia muda yang dicanangkan PSSI.

“Blueprint Piala Dunia U-17 itu seharusnya baru terealisasi tahun 2031, tapi kami lebih cepat. Coach Nova sudah berhasil membangun pondasi itu,” kata Erick.

Nova akan menggantikan posisi Frank van Kempen yang sebelumnya dipecat bersamaan dengan Patrick Kluivert dari tim senior. Dengan jabatan barunya, Nova diharapkan bisa memperkuat kesinambungan antara tim U-17 dan U-20 agar transisi pemain berjalan mulus.


Tantangan Pelatih Baru Timnas U-17

Setelah Nova dipromosikan, PSSI kini dihadapkan pada tugas berat untuk mencari pelatih baru bagi Timnas Indonesia U-17. Posisi ini krusial karena akan menjadi ujung tombak regenerasi pemain muda Indonesia menuju Piala Dunia U-17 edisi berikutnya pada 2026.

Pelatih baru diharapkan mampu mempertahankan momentum yang telah dibangun Nova Arianto, termasuk disiplin taktik dan mental kompetitif para pemain muda. Erick Thohir juga menegaskan bahwa PSSI berkomitmen mempertahankan pelatih lokal untuk posisi tersebut agar pembinaan talenta muda tetap berkarakter Indonesia.

“PSSI siapkan lagi EPA dengan pelatih lokal agar kesinambungan tetap terjaga,” tambah Erick.


Apresiasi untuk Garuda Muda

Meskipun gagal melangkah jauh di Piala Dunia U-17 2025, performa Timnas Indonesia U-17 mendapat pujian dari banyak kalangan. Mereka tampil gigih dan mampu bersaing di fase grup yang berat bersama Brasil, Zambia, dan Honduras.

Para pemain seperti Mathew Bakker, Fadly Alberto, dan Evandra Florasta menunjukkan potensi besar untuk menjadi tulang punggung tim nasional di masa depan. Kemenangan atas Honduras menjadi simbol perjuangan Garuda Muda yang tidak menyerah hingga peluit akhir.

Dengan Nova Arianto naik kelas ke Timnas U-20, publik berharap kesinambungan pembinaan pemain bisa berjalan lebih solid dan menghasilkan generasi baru yang siap bersaing di level Asia maupun dunia.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget