FC Volendam Akhirnya Luluh, Mauro Zijlstra Dapat Restu Bela Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025
- tvonenews.com
Mauro, yang lahir di Zaandam, Belanda, mengaku sudah menyampaikan keinginannya secara langsung kepada pelatih dan manajemen klub. Ia berharap kesempatan membela Garuda Muda menjadi jalan untuk membuktikan kemampuannya di level internasional.
Adaptasi Cepat di Indonesia
Setelah menempuh perjalanan panjang menuju Indonesia, Mauro langsung bergabung dalam sesi latihan bersama Timnas U-22. Ia baru tiba sehari sebelumnya dan masih dalam masa adaptasi fisik akibat jet lag.
“Saya belum tidur sejak tiba, jadi tubuh masih agak lelah. Tapi sekarang sudah jauh lebih baik dan besok pasti lebih siap,” ujarnya.
Mauro tercatat sudah memiliki tiga caps bersama Timnas Indonesia senior, dan pengalaman itu membuatnya lebih siap menghadapi tekanan. Ia menilai suasana tim asuhan Indra Sjafri sangat positif dan kompetitif.
Siap Bersaing dengan Jens Raven
Di lini depan, Zijlstra akan bersaing dengan beberapa penyerang lain, termasuk Jens Raven. Namun, ia menegaskan tidak merasa tertekan dengan persaingan internal tersebut.
“Jens itu teman saya. Siapa pun yang main tidak masalah, yang penting kami sama-sama memberikan yang terbaik untuk tim. Saat saya di lapangan, saya akan berjuang semaksimal mungkin,” kata Zijlstra.
Bagi Mauro, keberadaan Raven justru menjadi pemicu semangat. Ia ingin memanfaatkan setiap sesi latihan untuk menarik perhatian pelatih dan membuktikan kontribusinya di lapangan.
Uji Coba Kontra Mali Jadi Ajang Pembuktian
Sebelum berangkat ke Thailand, Timnas Indonesia U-22 dijadwalkan melakoni dua laga uji coba menghadapi Mali U-22 pada 15 dan 18 November di Stadion Pakansari, Bogor. Pertandingan ini akan menjadi kesempatan emas bagi Mauro untuk menunjukkan kualitasnya di hadapan pelatih dan publik.
“Mali tim yang tangguh, secara fisik mereka kuat dan bermain cepat. Tapi bagi kami, ini ujian bagus untuk melihat sejauh mana kesiapan tim dan diri saya sendiri,” ucap Mauro menutup sesi wawancara.
Optimisme Mauro menjadi cerminan semangat baru Garuda Muda menjelang SEA Games 2025. Meski status keikutsertaannya sempat menggantung karena izin klub, tekad dan komitmen sang pemain menunjukkan bahwa keinginan membela merah-putih bukan sekadar ambisi pribadi, melainkan panggilan hati.