Shin Tae-yong Beri Pujian Hangat untuk Nova Arianto Usai Gagal di Piala Dunia U-17 2025

Timnas Indonesia U-17
Sumber :
  • PSSI

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, menyampaikan permintaan maaf usai gagal membawa tim asuhannya lolos ke babak 32 besar Piala Dunia U-17 2025. Meskipun kecewa dengan hasil tersebut, Nova tetap menegaskan bahwa pengalaman berharga dari turnamen ini akan menjadi bekal penting bagi para pemain muda Indonesia untuk berkembang di masa depan.

Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @novaarianto30, mantan bek Timnas Indonesia itu menulis pesan penuh refleksi dan harapan. “Saya ingin menyampaikan permintaan maaf karena perjalanan kami hanya sampai di fase grup Piala Dunia U-17. Semoga ke depan para pemain bisa berproses dengan baik melalui pengalaman di ajang ini,” tulisnya.

Nova juga memberikan semangat kepada para pemain agar tidak menyerah meskipun hasilnya belum sesuai harapan. “Jangan berhenti sampai di sini, boys. Perjalanan kalian masih panjang. Ambil semua pelajaran dari pengalaman di Piala Dunia karena itu akan membuat kalian naik kelas,” lanjutnya dengan penuh motivasi.

Pujian dan Dukungan dari Shin Tae-yong

Tak lama setelah unggahan tersebut, muncul komentar dari Shin Tae-yong, mantan pelatih kepala Timnas Indonesia yang pernah bekerja bersama Nova selama hampir lima tahun. Dalam komentarnya, pelatih asal Korea Selatan itu memberikan apresiasi atas kerja keras Nova dan skuad Garuda Muda di ajang bergengsi tersebut.

“Nova, kerja bagus. Piala Dunia bukanlah kompetisi yang mudah. Kalian sudah memberikan segalanya untuk Indonesia. Semoga kalian bisa menjadi inspirasi bagi kemajuan sepak bola Tanah Air,” tulis Shin Tae-yong di kolom komentar Instagram Nova.

Ucapan itu menjadi bentuk dukungan moral yang sangat berarti, mengingat hubungan keduanya yang terjalin cukup dekat. Nova sempat menjadi asisten Shin Tae-yong di berbagai kelompok umur Timnas Indonesia, termasuk U-23 dan senior. Tak heran jika gaya permainan Timnas Indonesia U-17 di bawah asuhannya terlihat memiliki karakter yang mirip dengan pola permainan era Shin Tae-yong — menekankan pressing tinggi, kecepatan transisi, dan semangat juang tinggi.

Kedekatan keduanya juga menunjukkan kesinambungan filosofi kepelatihan di tubuh Timnas Indonesia. Meskipun Shin kini tidak lagi menangani skuad Merah Putih, warisan taktik dan disiplin yang ia tanamkan masih terlihat jelas dalam gaya bermain anak-anak muda Indonesia.

Evaluasi dan Harapan ke Depan

Meski gagal melangkah lebih jauh, Nova Arianto menilai keikutsertaan Indonesia di Piala Dunia U-17 2025 tetap menjadi langkah penting dalam perjalanan pembinaan sepak bola nasional. Ia menyebut ajang tersebut sebagai kesempatan emas bagi para pemain muda untuk mengukur kemampuan melawan tim-tim terbaik dunia.

Dalam sesi wawancara setelah pertandingan terakhir di Qatar, Nova menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan. “Setelah ini, kami akan melakukan evaluasi terhadap semua hal yang kami lakukan di Piala Dunia. Mulai dari persiapan, taktik, hingga mental bertanding pemain,” ujarnya.

Nova juga menambahkan bahwa masa depan skuad ini masih terbuka lebar. Beberapa pemain seperti Mathew Baker, Mike Rajasa, dan Mierza Firjatullah masih berusia 16 tahun. Artinya, mereka masih memiliki peluang besar untuk tampil di Piala Dunia U-17 2026. Bahkan, tidak menutup kemungkinan beberapa dari mereka akan dipromosikan ke Timnas Indonesia U-20, mengikuti jejak pemain muda lain yang menonjol di ajang internasional.

Isu Promosi Nova ke Timnas U-20

Menariknya, beredar kabar bahwa Nova Arianto berpotensi naik jabatan menjadi pelatih Timnas Indonesia U-20. Namun, ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Nova memilih untuk merespons dengan tenang. “Untuk ke depan, saya belum tahu pasti. Setelah ini pasti akan ada evaluasi bersama PSSI. Saya serahkan semuanya kepada mereka,” ujarnya diplomatis.

Pernyataan tersebut menunjukkan sikap profesional sang pelatih. Nova tampak lebih fokus pada pengembangan diri dan pembenahan tim ketimbang membicarakan posisi atau jabatan. Namun, jika promosi itu benar terjadi, hal tersebut akan menjadi langkah logis mengingat pengalamannya yang luas dan kedekatannya dengan sistem pembinaan pemain muda nasional.

Nova juga dikenal sebagai pelatih yang disiplin dan komunikatif. Ia sering menekankan pentingnya karakter dan mental juang pada pemain muda. Filosofi ini sejalan dengan visi jangka panjang PSSI untuk mencetak pemain yang tak hanya kuat secara teknis, tetapi juga memiliki mentalitas profesional.

Warisan dan Pesan Moral

Meski gagal membawa hasil maksimal, perjuangan Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia 2025 tetap patut diapresiasi. Tim muda ini telah memberikan semangat dan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia dengan permainan yang berani dan penuh semangat juang. Nova Arianto, sebagai pelatih, berhasil menanamkan nilai penting tentang kerja keras, sportivitas, dan semangat pantang menyerah.

Pesan Nova kepada anak asuhnya agar terus berproses dan tidak berhenti di titik ini menjadi pengingat bahwa dalam dunia sepak bola, hasil bukanlah satu-satunya ukuran kesuksesan. Pengalaman dan pembelajaran dari kekalahan justru bisa menjadi fondasi kuat untuk masa depan yang lebih cerah.

Sementara itu, dukungan dari Shin Tae-yong memperlihatkan semangat kebersamaan dalam dunia kepelatihan Indonesia. Hubungan guru dan murid yang tetap saling menghargai ini menjadi contoh positif bagi ekosistem sepak bola Tanah Air, yang masih terus berjuang menuju level dunia.