Timur Kapadze Siap Tangani Timnas Indonesia: “Saya Sedang Bebas dan Menunggu Tawaran PSSI”

Timnas Indonesia
Sumber :
  • Kitagaruda

Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola Asia. Pelatih asal Uzbekistan, Timur Kapadze, memberikan sinyal kuat kesiapannya untuk menukangi Timnas Indonesia. Ia secara terbuka mengaku siap menerima tawaran dari PSSI, terlebih setelah resmi meninggalkan jabatannya di Timnas Uzbekistan.

Dalam wawancara eksklusif dengan media lokal, Kapadze menegaskan bahwa dirinya kini berstatus bebas kontrak. Ia menolak peran sebagai asisten pelatih, dan memilih fokus untuk mengembangkan kariernya secara mandiri sebagai pelatih kepala.

Pernyataan tersebut sontak memperkuat rumor yang selama ini beredar mengenai ketertarikan PSSI terhadap dirinya. Dengan rekam jejak impresif, terutama setelah membawa Uzbekistan lolos ke Piala Dunia 2026, nama Kapadze dianggap sebagai kandidat ideal untuk menggantikan posisi pelatih Timnas Indonesia yang kini tengah dalam evaluasi.

Pernyataan Terbuka untuk Indonesia

Dalam wawancara dengan media Uzbekistan, Kapadze tidak menutupi minatnya untuk menangani skuad Garuda. Ia menyampaikan secara terang-terangan bahwa dirinya siap bekerja jika memang dipercaya oleh PSSI.

“Saya siap memimpin tim nasional Indonesia,” ujar Kapadze dikutip dari UzA melalui media Zamin. “Saat ini saya sedang bebas dan menunggu tawaran.”

Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa Kapadze membuka diri untuk tantangan baru. Dengan statusnya yang tanpa klub, ia bisa segera bergabung jika negosiasi berjalan cepat. Kesiapan itu menjadi kabar positif bagi PSSI yang tengah mencari sosok pelatih dengan karakter disiplin dan visi permainan modern.

Alasan Menolak Posisi Asisten

Kapadze menjelaskan, keputusan untuk meninggalkan Timnas Uzbekistan bukan karena konflik, melainkan karena dorongan pribadi untuk berkembang. Ia menolak peran sebagai asisten pelatih yang ditawarkan federasi setempat karena ingin menjadi pelatih utama.

“Saya masih punya peluang untuk bertahan dengan tim nasional, tapi saya punya rencana sendiri,” ujarnya. “Saya ingin mendapat pengalaman baru dan terus meningkatkan kemampuan saya.”

Langkah tersebut menunjukkan ambisi besar dari pelatih berusia 43 tahun itu. Ia ingin keluar dari zona nyaman dan membangun reputasi internasional yang lebih luas. Tidak heran, banyak pihak menilai Kapadze sebagai pelatih muda dengan potensi besar di Asia Tengah.

Perpisahan Baik dengan Fabio Cannavaro

Meskipun memutuskan mundur, hubungan Kapadze dengan pelatih kepala Uzbekistan, Fabio Cannavaro, tetap berjalan harmonis. Ia bahkan membantu mantan kapten Italia itu selama masa transisi selama satu bulan penuh.

Kapadze menceritakan bahwa dirinya berkomitmen membantu Cannavaro beradaptasi dengan skuad sebelum benar-benar berpisah. “Saya bilang ke manajemen, kalau ada pelatih baru, saya akan membantu dia beradaptasi, setidaknya dua sesi training camp,” tuturnya. “Setelah itu saya lanjut bekerja sendiri. Mereka sepakat, kok.”

Sikap profesional tersebut mendapat apresiasi dari banyak pihak di Uzbekistan. Ia dianggap meninggalkan tim dengan cara terhormat, sekaligus memberi ruang bagi pelatih baru untuk melanjutkan program yang telah dirintis.

Reputasi Mentereng di Uzbekistan

Selama berkarier di Uzbekistan, Kapadze dikenal sebagai sosok yang berkomitmen dan inovatif. Ia pernah dipercaya menjadi pelatih interim setelah Srecko Katanec mundur. Dalam periode singkat itu, ia sukses membangun tim yang solid dan berkarakter, hingga akhirnya membawa Uzbekistan meraih tiket ke Piala Dunia 2026.

Prestasi tersebut membuat namanya melambung di kancah sepak bola Asia. Kapadze dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan modern, disiplin tinggi, dan mampu menggabungkan gaya permainan cepat dengan organisasi tim yang rapi.

“Saya berterima kasih kepada manajemen atas kepercayaan yang diberikan,” ujar Kapadze. “Saya sudah memberikan segalanya untuk membawa Uzbekistan lolos ke Piala Dunia. Itu adalah kehormatan besar bagi saya.”

Kandidat Serius untuk Garuda

Kini, dengan statusnya yang tanpa klub, peluang Kapadze untuk melatih Indonesia terbuka lebar. PSSI dikabarkan tengah menimbang sejumlah nama pelatih asing, dan Kapadze menjadi salah satu yang paling mencuri perhatian karena prestasinya di level internasional.

Dari sisi usia, ia masih tergolong muda dan energik. Selain itu, pengalamannya membawa Uzbekistan berprestasi menunjukkan kemampuannya dalam membentuk tim nasional yang kompetitif. Jika benar ia bergabung dengan Indonesia, hal ini bisa menjadi babak baru dalam perjalanan sepak bola Tanah Air.

Kesiapan Kapadze untuk menerima tantangan baru, ditambah reputasinya sebagai pelatih dengan gaya taktik modern, menjadikannya sosok yang menarik bagi publik sepak bola Indonesia. Kini, bola ada di tangan PSSI untuk menentukan langkah berikutnya.

Kepastian Kapadze meninggalkan Uzbekistan dan menyatakan siap melatih Indonesia bukan sekadar rumor. Pernyataannya yang tegas memperlihatkan keinginan kuat untuk memulai petualangan baru.

Bila PSSI benar-benar meminangnya, maka kerja sama ini bisa menjadi momentum penting bagi kebangkitan Timnas Indonesia. Sosok pelatih muda dengan visi global dan pengalaman di level dunia tentu menjadi aset berharga dalam meningkatkan performa tim Garuda di masa depan.