PSSI Incar Marselino untuk Timnas U-22, Tapi Klubnya Belum Setuju!

PSSI Incar Marselino untuk Timnas U-22, Tapi Klubnya Belum Setuju!
Sumber :
  • @marselinoferdinan10

Gadget – Nasib keikutsertaan Marselino Ferdinan di SEA Games 2025 di Thailand kini menjadi sorotan. Meski tak hadir dalam pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-22 pada November 2025, pemain muda berbakat ini tetap masuk daftar prioritas pelatih Indra Sjafri.

Namun, kehadirannya bergantung pada izin dari klubnya, AC Trencin, di Liga Slovakia. Untuk itu, Badan Tim Nasional (BTN) PSSI tengah aktif melakukan lobi diplomatik guna meyakinkan pihak klub agar bersedia melepas Marselino selama periode turnamen multievent dua tahunan tersebut.

Artikel ini mengupas tuntas peran Marselino dalam rencana Timnas U-22, dinamika negosiasi dengan klub Eropa, serta faktor penentu yang bisa mengubah nasibnya menjelang SEA Games 2025.

Marselino Masuk Skuad Prioritas, Tapi Absen dari TC November

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Sumardji, secara tegas menyatakan bahwa Marselino Ferdinan tetap masuk dalam rencana kepelatihan Timnas U-22 untuk SEA Games 2025, meski namanya tidak tercantum dalam daftar 30 pemain yang mengikuti TC pada November 2025.

“Kalau Lino memang kami sekarang ini sedang berdiskusi. Membicarakan bagaimana supaya Lino nanti di akhir Desember 2025, sebelum kami berangkat ke Thailand, bisa gabung dengan tim,” ujar Sumardji di Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Menurutnya, Marselino seharusnya hadir dalam TC November, tetapi klubnya tidak memberikan izin. “Jadi memang Lino ini masuk. Masuk tetapi kami harus berdiskusi dengan klubnya. Sehingga, nanti Lino bisa datang. Ya, sementara ini dari 30 nama yang ada saat ini, harusnya Marselino yang ada di sini. Marselino saja,” tambah Sumardji yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Pernyataan ini menegaskan bahwa keberadaan Marselino dianggap krusial oleh internal PSSI bukan sekadar pelengkap, melainkan pemain kunci yang diharapkan menjadi tulang punggung lini tengah Tim Garuda Muda.

Kendala Utama: Kebijakan Klub Eropa terhadap Turnamen Non-FIFA

Masalah utama yang dihadapi PSSI bukan pada kualitas atau keinginan Marselino, melainkan status SEA Games dalam kalender FIFA.

SEA Games bukan merupakan kompetisi resmi FIFA, sehingga klub-klub di luar negeri tidak diwajibkan melepas pemain yang sedang dalam kontrak. Ini berbeda dengan turnamen seperti Piala Dunia U-20 atau kualifikasi Piala Asia, yang masuk dalam FIFA International Match Calendar.

Anggota Exco PSSI lainnya, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan AC Trencin.

“Nah, itu klubnya pasti lihat apakah statusnya FIFA Matchday atau tidak? Tapi kan kita tahu, itu tergantung kebutuhan dari coach Indra,” ujar Arya di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Artinya, meski PSSI menginginkan Marselino, klub berhak menolak jika keberangkatannya dinilai mengganggu jadwal kompetisi domestik atau program latihan internal.

Keputusan Akhir di Tangan Indra Sjafri

Meski PSSI gencar mendorong kehadiran Marselino, keputusan akhir tetap berada di tangan pelatih kepala, Indra Sjafri.

Arya Sinulingga menekankan bahwa PSSI tidak akan memaksa pelatih untuk memanggil pemain tertentu apalagi jika pemain tersebut bermain di luar negeri seperti Marselino, Ivar Jenner, atau Justin Hubner.

“Kalau bicara kebutuhan Timnas U-22, ini kan nanti belum tentu juga yang dipanggil ini bisa main di SEA Games 2025. Kan nanti juga ada prioritas-prioritas dari coach Indra,” jelas Arya.

Ini menunjukkan bahwa strategi tim lebih penting daripada popularitas individu. Jika Indra menilai Marselino tidak cocok dengan skema taktik atau tidak dalam kondisi prima saat pemusatan latihan akhir, namanya bisa saja dicoret, meski izin dari klub telah dikantongi.

Mengapa Marselino Begitu Penting bagi Timnas U-22?

Marselino Ferdinan bukan sekadar nama besar. Ia adalah salah satu pemain muda paling matang secara taktik di skuad Indonesia saat ini.

  • Pengalaman internasional: pernah bermain di Liga Inggris (Oxford United) dan kini di Liga Slovakia.
  • Visi bermain: kemampuan umpan jarak jauh dan kontrol tempo laga yang langka di usia muda.
  • Leadership: sering menjadi motor serangan meski usianya baru 20 tahun.

Di SEA Games, di mana lawan seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia kerap tampil dengan skuad penuh pemain naturalisasi dan berpengalaman di liga domestik, kehadiran pemain dengan jam terbang Eropa seperti Marselino bisa jadi penyeimbang.

Tanpa dirinya, Timnas U-22 berisiko kehilangan kreativitas di lini tengah salah satu elemen krusial dalam meraih medali emas yang menjadi target PSSI.

Strategi PSSI: Diplomasi Klub ala Timnas Senior

PSSI tampaknya meniru strategi yang sukses digunakan saat memanggil Elkan Baggott dan Justin Hubner untuk Timnas Senior.

Melalui surat resmi, komunikasi langsung dengan manajemen klub, hingga penekanan pada nilai nasionalisme, PSSI berharap AC Trencin memahami pentingnya kontribusi Marselino bagi negara.

Namun, tantangannya lebih besar karena SEA Games bukan turnamen FIFA, sehingga argumen “kewajiban internasional” tidak berlaku. PSSI harus mengandalkan goodwill klub dan komitmen Marselino untuk bernegosiasi dari dalam.

Timeline Kritis: Desember 2025 Jadi Batas Akhir

Menurut Sumardji, akhir Desember 2025 adalah batas waktu ideal bagi Marselino untuk bergabung dengan tim sebelum berangkat ke Thailand.

Artinya, negosiasi harus rampung dalam 1–2 bulan ke depan. Jika gagal, PSSI terpaksa mencari pengganti kemungkinan besar dari pemain yang sudah ikut TC November, seperti Arkhan Kaka, Rafael Struick, atau Beckham Putra.

Namun, menggantikan kualitas dan pengalaman Marselino tidak mudah. Ini menjadi ujian serius bagi kesiapan Timnas U-22 menjelang target medali emas SEA Games 2025.

Kesimpulan: Antara Harapan dan Realitas

Marselino Ferdinan masuk rencana, diinginkan pelatih, dan didukung PSSI. Tapi jalan menuju SEA Games 2025 masih terjal.

Dua faktor penentu:

  • Kemauan AC Trencin melepas pemain di luar jendela FIFA
  • Kebutuhan taktis Indra Sjafri pada Desember 2025

Jika keduanya sejalan, Indonesia bisa membawa salah satu talenta terbaiknya ke Thailand. Jika tidak, skuad muda Garuda harus berjuang tanpa salah satu pemain paling berpengalaman di luar negeri.

Yang pasti, PSSI tidak tinggal diam. Upaya lobi sedang berjalan karena bagi mereka, Marselino bukan sekadar opsi, tapi kebutuhan.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget