Ribuan Siswa HighScope Terancam? YPPBA Ajukan Banding demi Lindungi Hak Belajar!
- Bincang syariah
Banding: Langkah Strategis untuk Keadilan dan Keberlanjutan Pendidikan
Pengajuan banding pada 3 November 2025 bukan hanya prosedur hukum biasa melainkan pernyataan sikap tegas bahwa YPPBA tidak akan membiarkan kualitas pendidikan dikorbankan demi kepentingan pihak tertentu.
Proses banding ini akan menentukan:
- Apakah gugatan wanprestasi layak diperiksa secara substantif
- Siapa pihak yang berwenang mengelola SHI Rancamaya secara sah
- Bagaimana keberlanjutan operasional sekolah di masa depan
Bagi YPPBA, kepastian hukum adalah fondasi stabilitas pendidikan. Tanpa itu, sekolah berisiko menjadi arena tarik-menarik kepentingan yang justru merugikan pihak paling rentan: siswa dan orang tua.
Jaminan: Proses Belajar Mengajar Tetap Aman dan Kondusif
Di tengah sorotan publik, YPPBA menekankan satu prinsip utama:
“Dinamika hukum tidak boleh mengganggu kenyamanan dan hak belajar siswa.”
Sekolah HighScope Rancamaya tetap beroperasi seperti biasa. Kelas berjalan, kegiatan ekstrakurikuler berlangsung, dan lingkungan belajar tetap menjadi ruang yang aman, kreatif, dan positif. Tidak ada gangguan teknis, pemutusan layanan, atau perubahan kurikulum.
“Fokus kami adalah kegiatan belajar mengajar yang kondusif dan berkelanjutan. Kami berharap tidak ada lagi pihak yang menyebarkan informasi keliru yang dapat mengganggu proses tersebut,” tegas Andi.
YPPBA juga mengimbau seluruh pihak termasuk media, masyarakat, dan pihak ketiga untuk tidak menyebarkan narasi provokatif atau hoaks yang bisa menciptakan kepanikan di kalangan orang tua dan siswa.
Pendidikan Bukan Arena Konflik Tapi Ruang Kolaborasi
Dalam pernyataannya, YPPBA menekankan filosofi dasar pendidikan:
“Pendidikan semestinya menjadi ruang kolaboratif, bukan arena konflik kepentingan.”
Bagi mereka, sekolah bukan hanya tempat menyerap ilmu pengetahuan, tapi ruang membangun karakter, rasa aman, dan nilai-nilai kemanusiaan. Ketika konflik masuk ke dalam kelas, yang rusak bukan hanya jadwal pelajaran tapi kepercayaan anak terhadap dunia sekitarnya.
“Lingkungan belajar yang aman adalah hak fundamental setiap siswa,” ujar Andi. “Ini juga investasi jangka panjang bagi kualitas generasi penerus bangsa.”
Prinsip ini selaras dengan visi HighScope secara global: pendidikan berbasis pengalaman, partisipatif, dan berpusat pada anak (child-centered). Gangguan eksternal apalagi yang bersifat konflikual bertentangan dengan inti filosofi tersebut.