Link Live Streaming Timnas Indonesia U-22 vs Mali, Indra Sjafri Siapkan Komposisi Paling Kuat untuk Uji Coba Jelang SEA Games 2025
- tvonenews.com
Dominasi Lini Tengah yang Dipimpin Ivar Jenner
Lini tengah diperkirakan menjadi area yang menampilkan kombinasi paling ideal dalam uji coba melawan Mali. Peran poros permainan masih dipercayakan kepada Ivar Jenner yang selama ini dikenal sebagai gelandang bertahan dengan distribusi bola akurat dan kemampuan mengatur tempo permainan. Stabilitas yang ia berikan sangat berpengaruh terhadap ritme tim terutama dalam menghadapi tekanan dari lawan.
Di sisi lain, Arkhan Fikri diperkirakan memegang peran sebagai penghubung antar lini dan menjadi motor serangan. Kemampuannya mencari ruang dan menjaga aliran bola membuatnya menjadi salah satu pemain yang sering mendapat kepercayaan dari pelatih. Rayhan Hannan melengkapi komposisi tersebut dengan pergerakan dinamis serta ketelitian dalam melakukan pressing.
Kombinasi tiga gelandang ini diharapkan mampu mendominasi area tengah sejak menit awal. Kehadiran mereka menjadi kunci dalam menjaga kestabilan tim U22 pada pertandingan bertempo tinggi. Selain itu, struktur lini tengah yang kuat memudahkan transisi cepat dari fase bertahan ke fase menyerang, terutama ketika menghadapi tim yang memiliki kekuatan fisik seperti Mali.
Persaingan Ketat di Lini Serang
Sektor penyerangan menjadi bagian paling menarik karena banyaknya pemain muda yang menunjukkan performa stabil dalam beberapa bulan terakhir. Pos ujung tombak yang sebelumnya sering ditempati Jens Raven diprediksi mendapatkan pesaing baru dengan hadirnya Mauro Zijlstra. Mauro tampil menonjol dalam sesi latihan dan menunjukkan ketajaman di depan gawang, sehingga ia diproyeksikan mendapatkan menit bermain sejak awal.
Rafael Struick dan Hokky Caraka menjadi opsi lain yang hampir selalu masuk dalam skema Indra Sjafri. Rafael menawarkan mobilitas tinggi dan kemampuan menusuk dari sektor sayap, sementara Hokky memiliki kemampuan finishing yang cukup baik di area kotak penalti. Kombinasi ketiganya memberi variasi yang sulit ditebak dan mampu menekan pertahanan lawan dari berbagai arah.
Jika melihat profil lawan, Mali dikenal memiliki stamina kuat dan postur yang tangguh. Oleh karena itu, agresivitas dan kecepatan para penyerang U22 sangat diperlukan untuk menciptakan celah di lini belakang Mali. Trio penyerang ini dinilai paling ideal untuk memaksimalkan peluang, terutama pada fase transisi cepat.