PSSI Buka Suara Soal Pelatih Baru Timnas Indonesia, Shin Tae yong dan Luis Milla Kembali Disinggung
- Istimewa
Dalam keterangannya, Zainudin mengingatkan bahwa PSSI pernah menjalankan mekanisme serupa ketika memilih pelatih pada 2019. Saat itu, organisasi menerima sejumlah nama termasuk Shin Tae yong dan Luis Milla yang sama sama diundang untuk memaparkan program pengembangan Timnas Indonesia secara langsung di hadapan Exco.
Menurutnya, mekanisme tersebut dinilai efektif karena memberi ruang yang sama bagi kandidat untuk mempresentasikan filosofi permainan, strategi pelatihan, serta rencana jangka panjang yang mereka tawarkan. Pendekatan ini juga memungkinkan PSSI mengambil keputusan berdasarkan penilaian menyeluruh, bukan sekadar reputasi.
Ia menjelaskan bahwa persaingan ketika itu berlangsung ketat dan kedua pelatih memiliki latar belakang yang kuat. Namun, setelah mendengar paparan lengkap, Exco akhirnya memilih Shin Tae yong sebagai pelatih Timnas Indonesia di era kepemimpinan Iwan Bule. Keputusan tersebut dianggap sesuai dengan kebutuhan Timnas saat itu.
Zainudin mengatakan PSSI semestinya menjalankan pola yang sama untuk menentukan pelatih yang akan menangani Timnas Indonesia di fase terbaru ini. Bagi PSSI, konsistensi mekanisme dianggap penting untuk menjaga kredibilitas organisasi dan memastikan pelatih yang dipilih memang sesuai kebutuhan permainan nasional.
Ia menambahkan bahwa hingga hari ini belum ada satu pun nama yang masuk untuk dipelajari lebih jauh. Bahkan ketika ditanya mengenai informasi yang beredar, ia menyatakan belum ada konfirmasi resmi dari pihak yang ditugaskan melakukan penjaringan.
Zainudin mengaku dirinya sudah menanyakan langsung kepada Ketua BTN mengenai perkembangan terbaru. Jawaban yang diterimanya adalah belum ada nama yang bisa disampaikan ke Exco. Ini berarti proses rekrutmen belum memasuki tahap pembahasan internal.
Ia menegaskan bahwa apabila sudah ada satu atau dua nama, Exco pasti segera mengadakan rapat untuk menilai kompetensinya. Pembahasan internal Exco menjadi tahap penting karena menentukan kandidat mana yang layak melangkah ke tahap pemaparan program.
Dalam situasi ini, PSSI sedang berhati hati agar proses tidak terburu buru. Organisasi ingin memastikan bahwa pelatih baru memiliki kapasitas memimpin Timnas Indonesia di berbagai agenda penting, termasuk persiapan jangka panjang menuju turnamen besar.