Timnas U22 Kalah 0-3 dari Mali, Indra Sjafri Tegaskan Skuadnya Bukan Reinkarnasi Era Vanenburg

Indra Sjafri
Sumber :
  • tvonenews.com

Pada masa injury time, Mali kembali mendapatkan keuntungan dari kesalahan lini belakang Indonesia. Moulaye Haidara memanfaatkan bola liar dan menutup pertandingan dengan skor 3-0. Kekalahan ini membuat Indonesia belum mencatat kemenangan dalam tiga laga uji coba dan hanya mampu mencetak dua gol. Situasi ini dianggap mirip dengan masa ketika Indonesia U23 dilatih oleh Gerald Vanenburg yang juga kesulitan mencetak gol dalam beberapa turnamen.

Meski begitu, Indra Sjafri menilai perbandingan tersebut tidak adil. Ia mengingatkan bahwa skuadnya saat ini memiliki karakter dan susunan pemain yang berbeda. Keberadaan nama seperti Ivar Jenner dan Mauro Zijlstra yang bermain di luar negeri menurutnya memberi dinamika tersendiri dalam proses pembentukan tim. Ia juga menekankan bahwa uji coba ini tidak bisa dijadikan ukuran langsung terhadap potensi skuad di kompetisi resmi.

Indra menegaskan bahwa kualitas lawan yang dihadapi pada uji coba kali ini berbeda dengan lawan yang mungkin ditemui di SEA Games 2025. Menurutnya, Mali memberikan tekanan yang lebih intens sehingga kekurangan tim terlihat lebih jelas. Itu sebabnya, ia menganggap kritik perbandingan dengan era Vanenburg tidak mencerminkan konteks yang sebenarnya.

Indra menyoroti dua masalah utama yang harus segera diperbaiki. Pertama adalah produktivitas gol yang masih sangat rendah meski peluang hadir cukup banyak. Kedua adalah respon dalam menghadapi situasi tekanan, terutama ketika lawan mampu memanfaatkan ruang kosong yang ditinggalkan para pemain Indonesia. Ia menganggap aspek tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan sebelum menuju Thailand.

Di balik kekalahan ini, Indra mengaku mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai susunan pemain yang akan dibawa ke turnamen. Ia menyebut sekitar delapan puluh hingga sembilan puluh persen pemain yang tampil melawan Mali berpeluang masuk daftar final skuad. Keputusan itu diambil berdasarkan performa dan konsistensi para pemain selama proses latihan dan uji coba.

Indra juga menyampaikan bahwa kekalahan sering menjadi guru paling jujur dalam proses pembentukan timnas. Menurutnya, tekanan seperti ini penting agar pemain memahami standar yang harus mereka capai saat bertemu tim berlevel tinggi. Ia optimistis Garuda Muda bisa menunjukkan performa lebih stabil dan kompetitif ketika berlaga di SEA Games 2025.