Pemain Abroad Masih Tanda Tanya, Indra Sjafri Bongkar Situasi Rumit Jelang SEA Games 2025

Indra Sjafri
Sumber :
  • tvonenews.com

Ringkasan Berita:

  • Indra Sjafri mengingatkan bahwa pemain abroad tidak otomatis tersedia karena SEA Games tidak termasuk agenda FIFA Matchday sehingga klub luar tidak berkewajiban melepas pemain.
  • PSSI telah mengirim surat ke sejumlah klub, namun keputusan final tetap berada penuh pada otoritas klub masing masing yang menentukan izin pemanggilan pemain.
  • Rumor kepastian pemain seperti Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, hingga talenta keturunan belum dapat dipastikan sampai klub mengirimkan konfirmasi resmi.

Gadget – Pelatih Timnas Indonesia U22, Indra Sjafri, kembali memberikan penjelasan tegas terkait polemik kehadiran para pemain abroad untuk memperkuat Garuda Muda di SEA Games 2025. Penjelasan ini ia sampaikan setelah dua laga uji coba melawan Mali yang berakhir tanpa kemenangan. Pada pertemuan pertama, Indonesia kalah 0-3 dan hanya mampu bermain imbang 2-2 pada laga kedua di Stadion Pakansari, Bogor.

Rangkaian uji coba ini menjadi bagian dari persiapan Timnas Indonesia U22 sebelum masuk ke tahap pemusatan latihan kedua yang berlangsung hingga 27 November 2025. Namun, di balik persiapan teknis, muncul kembali pertanyaan besar dari publik mengenai kepastian pemain abroad yang selama ini diharapkan bisa memperkuat tim di ajang multievent terbesar Asia Tenggara tersebut.

Indra Sjafri menegaskan bahwa kehadiran pemain abroad tidak bisa dianggap pasti. Menurutnya, situasi pemanggilan untuk SEA Games berbeda jauh jika dibandingkan dengan ajang resmi FIFA. SEA Games tidak masuk dalam agenda FIFA Matchday sehingga klub luar negeri tidak memiliki kewajiban untuk melepas pemain ke tim nasional. Hal ini membuat kebutuhan skuad menjadi jauh lebih rumit karena Timnas Indonesia harus mengandalkan komunikasi dan pendekatan persuasif.

Indra menyebut bahwa PSSI sudah mengirim surat permintaan pemanggilan pemain ke sejumlah klub, namun langkah administratif tersebut belum memberikan jaminan. Klub adalah pemegang keputusan utama dan mereka bisa saja menolak untuk melepas pemain, terutama jika jadwal kompetisi sedang padat atau klub merasa peran pemain tersebut penting dalam musim berjalan. Karena tak ada dasar regulasi FIFA, permintaan pemanggilan ini bergantung sepenuhnya pada persetujuan klub.

Pelatih asal Sumatera Barat tersebut mengungkapkan bahwa komunikasi intens terus dilakukan agar klub memahami pentingnya kontribusi pemain bagi Timnas Indonesia U22. Meski demikian, ia tetap mengingatkan bahwa keputusan tidak akan berada di tangan pelatih atau federasi, melainkan klub tempat pemain abroad bernaung. Situasi ini juga berlaku bagi pemain yang sering dianggap otomatis hadir seperti Marselino Ferdinan dan Ivar Jenner.

Indra menegaskan bahwa pandangan publik sebaiknya realistis. Ia menyebut bahwa belum ada kepastian apa pun sebelum klub memberikan konfirmasi resmi secara tertulis. Beberapa surat balasan sudah masuk, tetapi masih ada sejumlah pemain yang belum mendapatkan kepastian. Itu sebabnya penyusunan skuad final Garuda Muda belum bisa dirilis kepada publik.

Penanganan situasi ini juga mencakup pemain keturunan. Rumor mengenai kemungkinan bergabungnya Mauro Zijlstra dan Tim Geypens juga menjadi perhatian publik. Indra Sjafri mengatakan bahwa nasib mereka sama seperti pemain abroad lain. Tanpa surat resmi dari klubnya, nama mereka tidak bisa masuk dalam daftar pemusatan latihan ataupun skuad SEA Games.

Dalam berbagai kesempatan internal, setiap surat masuk dari klub langsung dibahas bersama staf pelatih untuk menentukan langkah selanjutnya. Jika klub menegaskan bahwa tidak ada opsi lain dan pemain wajib pulang, maka tim pelatih tidak memiliki pilihan selain mengikuti permintaan tersebut. Pendekatan ini dilakukan agar proses tetap berada dalam koridor aturan dan hubungan baik dengan klub luar negeri tetap terjaga.

Berkaca pada perkembangan terakhir, sebagian besar pemain yang terlibat dalam uji coba melawan Mali disebut akan dipulangkan ke klub masing masing. Hal ini menjadi bagian dari dinamika persiapan Garuda Muda yang saat ini harus mengatur ulang strategi pemilihan pemain berdasarkan respons klub luar negeri.

Meski publik berharap skuad Timnas Indonesia U22 bisa tampil dengan kekuatan penuh di SEA Games 2025, Indra kembali menegaskan bahwa kepastian itu belum dapat diberikan saat ini. Selama SEA Games tidak menjadi agenda FIFA, peluang hadirnya pemain abroad selalu berada dalam ketidakpastian. Kondisi ini membuat Timnas Indonesia harus menyiapkan skenario alternatif agar kekuatan tim tetap kompetitif meskipun ada pemain yang tidak mendapatkan izin klub.


Garuda Muda Menunggu Respons Klub untuk Finalisasi Skuad

Dengan jadwal SEA Games 2025 yang semakin dekat, Timnas Indonesia U22 masih berada dalam fase menunggu. Finalisasi skuad tidak bisa dilakukan sebelum seluruh klub memberikan jawaban resmi mengenai izin pemanggilan pemain abroad. Dalam proses ini, PSSI dan staf pelatih terus melakukan komunikasi, namun tidak semua klub memberikan respons cepat.

Indra menekankan bahwa penyusunan skuad final harus mematuhi setiap aturan yang berlaku. Ia tidak ingin memaksakan nama pemain jika klub belum memberikan izin. Prinsip ini tetap dipegang agar proses pemanggilan tidak berbenturan dengan kepentingan klub, terlebih karena hubungan federasi dengan klub luar negeri merupakan hal penting untuk kelancaran proses pemanggilan pemain di masa depan.

Sementara itu, proses pemusatan latihan tetap berjalan dengan pemain yang sudah pasti tersedia. Tim pelatih memanfaatkan waktu ini untuk membentuk pola permainan yang adaptif sehingga siap menghadapi berbagai kemungkinan, baik dengan kehadiran pemain abroad maupun tanpa mereka. Uji coba melawan Mali menjadi cerminan bahwa masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan sebelum tim terjun ke Thailand pada Desember 2025.

Publik tentu berharap komposisi terbaik bisa diturunkan, terutama mengingat ketatnya persaingan di Asia Tenggara. Namun, Indra meminta agar ekspektasi tetap realistis karena ketersediaan pemain abroad tidak sepenuhnya berada dalam kendali PSSI atau tim pelatih. Garuda Muda akan mengandalkan siapa pun yang siap dan diizinkan klub untuk memperkuat Timnas Indonesia U22 di SEA Games 2025.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget