Curacao Lolos Piala Dunia 2026, Ironi Tim yang Pernah Ditaklukkan Timnas Indonesia

Timnas Curacao
Sumber :
  • x.com

Situasi ini berbanding terbalik dengan perjalanan Curacao pada 2022. Saat itu, PSSI mengundang mereka untuk menjalani dua pertandingan FIFA Matchday menghadapi Timnas Indonesia. Di bawah komando Remko Bicentini, Curacao bahkan sempat unggul lebih dulu pada laga yang digelar di Bandung. Namun Indonesia mampu membalikkan keadaan dengan permainan agresif dan ritme cepat.

Marc Klok menyamakan skor secara cepat sebelum Fachruddin Aryanto memberi keunggulan untuk Garuda. Juninho Bacuna sempat menyamakan angka, tetapi Dimas Drajad memastikan kemenangan 3-2 untuk Indonesia. Tiga hari kemudian, duel kedua digelar di Stadion Pakansari. Indonesia kembali unggul melalui gol cepat Dimas Drajad. Curacao memang sempat menyamakan skor lewat Jeremy Antonisse, tetapi Dendy Sulistyawan memastikan kemenangan 2-1 usai memanfaatkan umpan Witan Sulaeman.

Kemenangan pada dua pertandingan tersebut menjadi salah satu titik kebangkitan Indonesia pada era Shin Tae-yong. Publik sempat merasa optimistis karena Timnas Indonesia menunjukkan perkembangan dalam intensitas permainan, penguasaan bola, dan efektivitas serangan.


Ironi Perjalanan Dua Negara dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026

Namun, optimisme itu tidak bertahan lama. Dalam perjalanan Kualifikasi Piala Dunia 2026, kontrak Shin Tae-yong diakhiri. Pergantian ke Patrick Kluivert justru membawa perubahan yang tidak sesuai harapan. Timnas Indonesia kehilangan stabilitas permainan dan gagal meraih poin penting pada fase akhir kualifikasi.

Di luar dugaan, Curacao yang pernah ditaklukkan Garuda justru melesat. Mereka konsisten mendapatkan poin di zona CONCACAF, tampil disiplin dalam bertahan, dan efisien saat menyerang. Di bawah Advocaat, Curacao bermain lebih rapi dan tidak lagi kehilangan fokus seperti pada dua laga melawan Indonesia pada 2022.

Performa yang stabil ini menjadi kunci keberhasilan mereka mencatatkan sejarah sebagai peserta Piala Dunia 2026. Sementara itu, kegagalan Timnas Indonesia menjadi refleksi bahwa pergantian pelatih dan arah pembangunan tim memiliki dampak besar terhadap perjalanan sebuah negara dalam kompetisi internasional.

Curacao kini mencatatkan namanya di panggung dunia. Sementara Indonesia harus kembali membangun fondasi baru setelah pengalaman pahit bersama Kluivert. Ironi ini menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak agar langkah berikutnya lebih matang dan terarah.