Link Video Viral Cewek Meludahi Al Qur'an Tanpa Busana – Fakta dan Kronologi
- Tiktok
Namun demikian, unggahan-unggahan terkait mulai dihapus oleh algoritma platform karena melanggar pedoman komunitas, membuat warganet makin gencar mencari rekaman aslinya di kanal alternatif.
Identitas Pelaku Belum Dikonfirmasi
Hingga saat artikel ini disusun, identitas perempuan dalam video masih belum dikonfirmasi oleh otoritas resmi. Meski demikian, spekulasi bermunculan cepat di kolom komentar berbagai unggahan yang membahas kasus ini.
Nama panggilan “Keaa” beberapa kali muncul sebagai sosok yang diduga pelaku, berdasarkan klaim warganet yang mengaku mengenal atau memiliki kedekatan dengan individu tersebut.
Salah satu komentar yang banyak dikutip menyebut:
“Jir GK terasa temen-temen nya temen gw itu Keaa anjirr.”
Meski spekulasi semakin ramai, belum ada pernyataan valid yang memastikan identitas pelaku. Aparat juga belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait perkembangan penyelidikan.
Kemarahan Publik dan Seruan Penegakan Hukum
Reaksi warganet sangat keras. Unggahan yang membagikan potongan video tersebut dipenuhi komentar bernada kecaman, desakan penindakan, hingga seruan agar aparat segera turun tangan.
Beberapa komentar yang ramai di-highlight antara lain:
“Makin ke sini makin yakin kalo kita hidup di akhir zaman.”
“Parah, tangkap sampai dapat.”
“Cari sampai baju oren.”
(mengacu pada seragam tahanan berwarna oranye)
Beberapa komentar lain menyoroti ekspresi dan gestur sang perempuan yang dinilai tidak canggung saat memegang kitab suci tersebut. Ada pula pengguna yang menyebut:
“Padahal dia bisa bacanya loh!”
mengindikasikan adanya dugaan bahwa pelaku memahami kitab tersebut, sehingga aksinya dinilai semakin provokatif.
Isu Pelanggaran Ganda: Penistaan dan Norma Kesusilaan
Kasus ini memicu dua dimensi penolakan:
Dugaan penistaan agama karena meludahi kitab suci.
Dugaan pelanggaran norma kesusilaan, mengingat caption menyebut pelaku berada dalam kondisi tidak berpakaian lengkap.
Kombinasi kedua unsur inilah yang membuat reaksi publik semakin besar, terutama mengingat tingkat sensitivitas umat terhadap simbol keagamaan.
Respons Warganet Menjadi Tekanan Publik
Ramainya percakapan publik telah membentuk tekanan sosial besar yang mengarah pada tuntutan penindakan cepat. Tagar dan video analisis bermunculan di berbagai platform, mulai dari TikTok, X (Twitter), hingga Instagram.