Pernah Jadi Musuh Publik di Piala Dunia, Kini Masuk Radar PSSI - Ini Profil John Herdman
- Canada Soccer
“Go and fing win it!”, teriak Herdman, seperti dilansir media Kroasia.
Sayangnya, Kanada justru dibantai 4-1 oleh tim asuhan Zlatko Dalić. Media Kroasia terutama Sportske Novosti menjadikan kutipan tersebut sebagai headline utama, menyebut Herdman sebagai pelatih tidak sopan yang meremehkan lawan. Suporter Kroasia pun menjulukinya sebagai "public enemy".
Ketika diminta klarifikasi, Herdman tidak menyangkal. Ia justru membela:
“Itu adalah bahasa tim saya. Saya berusaha membangkitkan jiwa juang mereka. Di ruang ganti, kami bicara dengan hati, bukan etika jurnalistik.”
Meski kontroversial, pendekatan emosional ini justru menunjukkan kedekatannya dengan pemain sebuah kualitas yang mungkin dibutuhkan Timnas Indonesia untuk membangun mental juara.
Fakta #3: Taktik 3-4-3-nya Cocok dengan Gaya Bermain Timnas Indonesia
Bagi penggemar sepak bola Indonesia, formasi 3-4-3 bukan hal asing. Baik Shin Tae-yong maupun Patrick Kluivert dua pelatih Timnas sebelumnya kerap menerapkan skema serupa, terutama dalam laga turnamen seperti Piala AFF atau kualifikasi Piala Dunia.
John Herdman juga dikenal sebagai ahli taktik formasi tiga bek. Ia kerap menggunakan 3-4-3 dengan sayap eksplosif, di mana wing-back menjadi motor serangan utama. Saat tim kehilangan bola, formasi ini bisa dengan cepat bertransformasi menjadi 4-4-2 atau 4-2-3-1 untuk menutup ruang di lini tengah sebuah transisi defensif yang cerdas.
Analisis dari Kevin Pullein, pakar taktik Inggris, menyebut bahwa gaya bermain Herdman sangat adaptif dan cocok untuk tim dengan talenta individu seperti Indonesia. Pemain seperti Marselino Ferdinan, Rafael Struick, atau Pratama Arhan bisa berperan optimal di skema ini baik sebagai inverted winger, box-to-box midfielder, maupun wing-back ofensif.
Artinya, jika Herdman benar-benar dipilih, transisi taktis Timnas Indonesia bisa berjalan mulus tanpa perlu membangun ulang filosofi permainan dari nol.
Mengapa PSSI Menaruh Minat pada Herdman?
Ada beberapa alasan strategis di balik ketertarikan PSSI pada John Herdman:
- Pengalaman Membangun Tim dari Nol
Herdman bukan pelatih bintang, tapi ia membuktikan mampu mengangkat tim underdog ke level elite. - Pendekatan Psikologis Kuat
Ia dikenal sebagai pelatih yang membangun budaya tim kuat, penting untuk Timnas yang sering kesulitan menjaga konsistensi mental. - Visi Jangka Panjang
Di Kanada, Herdman tak hanya fokus pada tim senior, tapi juga mengembangkan akademi dan tim U-23 paralel dengan program PSSI saat ini. - Cocok dengan Ekosistem Sepak Bola Indonesia
Taktiknya tidak membutuhkan perombakan besar, dan pemain muda Indonesia sudah terbiasa dengan formasi serupa.