Indonesia Gagal Cetak Gol, Filipina Unggul Berkat Sundulan Injury Time

Indonesia Gagal Cetak Gol, Filipina Unggul Berkat Sundulan Injury Time
Sumber :
  • erspo

Dominasi Indonesia jelas, tapi kurang variasi serangan dan ketidaktegasan dalam eksekusi akhir membuat Filipina tetap bertahan dengan skor 0-0 hingga menit ke-45.

Bencana di Injury Time: Sundulan Banatao Robek Pertahanan Indonesia

Ketika babak pertama nyaris berakhir tanpa gol, Filipina justru mencuri keunggulan lewat situasi bola mati.

Di masa injury time, lemparan ke dalam jarak jauh dari sisi kanan pertahanan Filipina dilayangkan masuk ke kotak penalti Indonesia. Bola tersebut tidak diantisipasi dengan baik oleh lini belakang Garuda Muda.

Otu Banatao, yang lolos dari pengawalan Dion Markx dan Kadel Arel, menyambut umpan tersebut dengan sundulan tajam ke sudut kiri bawah gawang Cahya Supriadi. Si kulit bundar bersarang di gawang Filipina unggul 1-0!

Gol ini menjadi pukulan psikologis berat bagi Indonesia, terutama karena terjadi di momen ketika mereka mengira babak pertama akan berakhir imbang.

Analisis Taktik: Mengapa Indonesia Gagal Membobol Gawang Filipina?

Meski unggul dalam penguasaan bola dan jumlah tembakan (7:2), Indonesia gagal memaksimalkan peluang karena beberapa faktor:

Kurangnya Penetrasi di Final Third
Serangan Indonesia terlalu sering berhenti di lini tengah. Tidak ada through pass akurat yang bisa membelah pertahanan Filipina.

Over-Reliance pada Tembakan Jarak Jauh
Hingga menit ke-42, seluruh tembakan Indonesia berasal dari luar kotak penalti menunjukkan ketidaksabaran dalam membangun serangan.

Kurangnya Varian di Lini Depan
Zijlstra sering bermain terlalu dalam, sementara sayap (Raka Cahyana & Rayhan) kurang memberikan umpan silang berkualitas.

Kelengahan di Bola Mati
Gol Banatao menunjukkan lemahnya antisipasi bola atas dan komunikasi di lini belakang masalah yang kerap muncul di tim muda.

Susunan Pemain dan Peran Kunci

Indonesia (4-2-3-1):

  • Cahya Supriadi – Kiper; tidak banyak disibukkan, tapi gagal antisipasi sundulan Banatao.
  • Dion Markx & Muhammad Ferarri – Bek tengah; Ferarri aktif membantu serangan, tapi kurang solid di udara.
  • Ivar Jenner & Dony Tri Pamungkas – Gelandang bertahan; Jenner coba atur tempo, tapi minim terobosan.
  • Rivaldo Pakpahan & Rayhan Hannan – Penyerang sayap; banyak bergerak, tapi akurasi tembakan rendah.
  • Mauro Zijlstra – Striker; bermain terlalu dalam, minim sentuhan di kotak penalti.