Prabowo Ingin Indonesia Punya Motor Nasional: Ambisi Baru Industri Otomotif

Motor Listrik BLDC
Sumber :
  • united motor

Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan ambisinya menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dalam industri otomotif. Setelah mendorong lahirnya mobil nasional, kini Prabowo juga menargetkan Indonesia memiliki motor nasional yang dirancang dan diproduksi sepenuhnya oleh anak bangsa. Keinginan ini dia sampaikan dalam berbagai kesempatan, baik saat bertemu pejabat maupun di hadapan masyarakat umum.

Prabowo menyebut upaya menghadirkan produk otomotif nasional bukan hanya persoalan teknologi, tetapi juga langkah strategis untuk memajukan industri, memperkuat kemandirian, sekaligus menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu, ia menilai Indonesia sudah berada pada momentum yang tepat untuk membangun fondasi industri yang lebih kuat.

Dalam sebuah acara di Bekasi, Prabowo menyampaikan optimismenya mengenai kemampuan Indonesia untuk membuat kendaraan sendiri. Dengan penuh keyakinan, ia menuturkan bahwa Indonesia akan mampu memproduksi mobil hingga motor nasional yang dapat bersaing dengan produk luar negeri.

Menurutnya, keberhasilan PT Pindad dalam mengembangkan kendaraan taktis menjadi bukti kapasitas industri nasional semakin matang. Perusahaan pelat merah tersebut dinilai memiliki pengalaman dan infrastruktur yang dapat dikembangkan untuk menghasilkan produk otomotif komersial. Karena itu, Prabowo mendorong percepatan kolaborasi lintas sektor agar proyek mobil dan motor nasional bisa terealisasi.

Seiring gagasan tersebut bergulir, sejumlah menteri langsung memberikan respons positif. Salah satunya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran serta lahan produksi yang diperlukan. Bahkan, ia memberikan sinyal mengenai kisaran harga mobil nasional yang disiapkan agar tetap terjangkau masyarakat.

Airlangga menjelaskan bahwa pasar otomotif Indonesia kini didominasi oleh kendaraan dengan harga di bawah Rp300 juta. Karena itu, pemerintah ingin memastikan harga mobil nasional nantinya tetap berada dalam rentang yang dapat dijangkau masyarakat luas. Selain itu, ia menambahkan bahwa tantangan terbesar adalah menjaga aspek keterjangkauan tanpa mengorbankan kualitas dan efisiensi.

Pernyataan Airlangga ini melengkapi penjelasan sebelumnya soal arah kebijakan mobil nasional. Menurutnya, jika ingin bersaing dengan produk merek asing, maka harga menjadi salah satu elemen penting yang harus diperhatikan sejak awal.

Selain Airlangga, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga memastikan bahwa konsep mobil nasional sudah disiapkan secara matang. Ia mengatakan bahwa proyek ini ditargetkan mulai memasuki fase produksi pada 2027. Kolaborasi dengan Pindad dinilai menjadi langkah strategis karena perusahaan tersebut sudah memiliki kekuatan di sektor pengembangan kendaraan dan teknologi otomotif dasar.

Lebih jauh, Agus menuturkan bahwa konsep yang telah disusun mencakup berbagai aspek penting, mulai dari desain, teknologi, pembiayaan, hingga dukungan lintas lembaga. Dengan begitu, proses produksi diharapkan dapat berjalan lancar begitu fasilitas dan persiapan teknis selesai.

Agus juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia mampu melahirkan mobil nasional yang fungsional dan kompetitif. Menurutnya, ide yang dibawa Pindad sejalan dengan roadmap pemerintah untuk memperkuat industri manufaktur nasional. Karena itu, ia menilai arah yang diambil dalam pembahasan proyek ini sudah berada di jalur yang tepat.

Jika mobil nasional ditargetkan meluncur pada 2027, rencana menghadirkan motor nasional menjadi langkah lanjutan yang semakin mempertegas ambisi besar pemerintah. Mengingat permintaan motor jauh lebih tinggi dibanding mobil, kehadiran motor nasional bisa menjadi peluang besar untuk memikat konsumen domestik. Terlebih, Indonesia merupakan salah satu pasar sepeda motor terbesar di dunia.

Sejumlah analis otomotif juga menilai bahwa rencana motor nasional dapat memberi dampak besar pada industri lokal. Selain membuka kesempatan investasi, proyek ini juga dapat memperkuat rantai pasok komponen di dalam negeri. Dengan begitu, ketergantungan terhadap impor dapat ditekan secara gradual.

Meski demikian, tantangan yang dihadapi tidak kecil. Industri otomotif global sudah sangat kompetitif dan dikuasai produsen besar yang menguasai teknologi dan pasar. Namun, pemerintah menilai bahwa langkah membangun produk nasional bukan semata untuk bersaing secara langsung, melainkan menyiapkan landasan bagi masa depan industri otomotif Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan menggandeng pelaku usaha lokal, perguruan tinggi, hingga pusat riset agar inovasi terus berkembang. Kerja sama ini dinilai penting untuk memastikan produk nasional memiliki kualitas yang sesuai standar internasional. Apalagi, pasar Indonesia semakin kritis dan selektif dalam memilih kendaraan.

Meski berbagai persiapan terus berjalan, masyarakat masih menunggu bentuk konkret dari proyek besar ini. Mulai dari desain, model, spesifikasi, hingga kisaran harga untuk motor nasional masih belum diungkap secara resmi. Namun pemerintah memastikan bahwa semua pengembangan dilakukan secara terencana.

Dengan serangkaian upaya ini, harapan menghadirkan mobil dan motor nasional tampaknya bukan sekadar wacana. Presiden Prabowo menegaskan bahwa kemandirian industri adalah pilar penting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Oleh sebab itu, proyek ini diproyeksikan menjadi tonggak baru dalam perjalanan otomotif Tanah Air.

Masyarakat kini menantikan langkah lanjutan pemerintah untuk memperlihatkan perkembangan konkret dari dua proyek besar tersebut. Jika rencana ini dapat terealisasi sesuai target, Indonesia bukan hanya memiliki produk otomotif berlabel nasional, tetapi juga memperkuat posisi sebagai pemain penting dalam industri kendaraan regional.