Mengapa Tidak Ada Uchiha yang Pernah Menjadi Hokage?

Gadget – Klan Uchiha adalah salah satu klan paling legendaris di Konoha. Mereka dikenal karena kekuatan Sharingan yang luar biasa, teknik bertarung yang tak tertandingi, dan kontribusi besar dalam menjaga keamanan desa. Namun, meskipun mereka memiliki kekuatan dan pengaruh besar, tidak satu pun anggota Uchiha pernah diangkat menjadi Hokage, pemimpin tertinggi desa. Apa yang sebenarnya terjadi? Mari kita selami ceritanya.

1. Awal Mula Rivalitas: Uchiha vs. Senju

Ceritanya bermula jauh sebelum Konoha berdiri. Klan Uchiha dan Senju adalah dua kekuatan besar yang sering bertempur dalam era perang antar klan. Ketika Hashirama Senju dan Madara Uchiha akhirnya sepakat untuk mendirikan Konoha bersama, banyak yang berharap rivalitas ini berakhir. Sayangnya, keputusan Madara untuk meninggalkan Konoha dan menyerangnya kembali membuat nama Uchiha menjadi tercoreng.

Sejarah panjang konflik ini menciptakan bayang-bayang negatif terhadap klan Uchiha. Meskipun beberapa anggota mereka berusaha memperbaiki hubungan dengan desa, luka masa lalu sulit untuk dilupakan.

2. Diskriminasi yang Terus Berlanjut

Setelah kepergian Madara, posisi klan Uchiha dalam struktur pemerintahan Konoha melemah drastis. Mereka dijauhkan dari pusat kekuasaan dan bahkan dipindahkan ke pinggiran desa agar lebih mudah diawasi. Kekuatan Sharingan mereka, yang sering diasosiasikan dengan emosi negatif seperti kebencian, membuat warga desa semakin curiga.

Ketidakpercayaan ini semakin diperburuk oleh peristiwa besar seperti rencana kudeta Uchiha. Ketidakpuasan terhadap diskriminasi yang mereka alami membuat beberapa anggota klan merencanakan tindakan tersebut, tetapi tragedi pembantaian Uchiha oleh Itachi Uchiha menghentikan rencana itu. Sayangnya, peristiwa ini semakin memperdalam luka antara Uchiha dan Konoha.

3. Filosofi Hokage yang Bertentangan

Menjadi Hokage tidak hanya tentang kekuatan, tetapi juga kemampuan untuk mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari seluruh desa. Filosofi ini menjadi tantangan besar bagi klan Uchiha.

Dengan sejarah panjang konflik dan diskriminasi, sulit bagi mereka untuk membangun kepercayaan di antara warga Konoha.

Beberapa anggota Uchiha, seperti Madara, lebih terfokus pada kekuasaan daripada kerjasama. Pendekatan ini bertentangan dengan nilai-nilai seorang Hokage yang harus memimpin dengan hati, bukan hanya kekuatan.

4. Permainan Politik di Balik Layar

Politik juga memainkan peran penting. Danzo Shimura, pemimpin Root, adalah salah satu tokoh yang terus memanipulasi situasi agar klan Uchiha tetap termarjinalkan. Dia melihat mereka sebagai ancaman bagi stabilitas desa dan mendukung langkah-langkah yang memperlemah posisi mereka.

Selain itu, posisi Hokage sering diwariskan kepada individu dari lingkaran terdekat Hokage sebelumnya. Hal ini membuat klan Uchiha semakin sulit untuk mendapatkan kesempatan menduduki jabatan tersebut.

5. Uchiha: Kontribusi Besar di Luar Gelar Hokage

Meski tak ada Uchiha yang menjadi Hokage, bukan berarti mereka tidak memberikan kontribusi besar. Itachi Uchiha, misalnya, memilih jalan pengorbanan untuk mencegah konflik yang lebih besar. Sementara itu, Sasuke Uchiha, setelah Perang Dunia Shinobi Keempat, memilih untuk menjadi pelindung bayangan Konoha. Mereka menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak selalu harus datang dari kursi Hokage.

Kombinasi ketegangan sejarah, diskriminasi, dan permainan politik membuat klan Uchiha sulit untuk mencapai posisi tertinggi di Konoha. Namun, cerita mereka adalah pengingat tentang pentingnya kepercayaan, kerjasama, dan penerimaan dalam sebuah komunitas. Meskipun mereka tidak pernah menjadi Hokage, kontribusi mereka tetap abadi dalam sejarah Konoha.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram	@gadgetvivacoid
Facebook	Gadget VIVA.co.id
X (Twitter)	@gadgetvivacoid
Whatsapp Channel	Gadget VIVA
Google News	Gadget