Elbaf Arc Bakal Berdarah! 5 Karakter One Piece Ini Bisa Mati Kapan Saja

Gadget – Arc Elbaf dalam One Piece bukan sekadar kelanjutan petualangan Luffy dan krunya—ini adalah titik klimaks yang berpotensi mengubah wajah dunia One Piece selamanya. Berbeda dengan Egghead Arc yang penuh aksi teknologi dan kejar-kejaran, Elbaf Arc membawa konflik ke level yang jauh lebih gelap: pertarungan eksistensial melawan Im, sosok misterius di balik Pemerintah Dunia, dan pasukan elit Kesatria Dewa.

Dengan kehadiran Im yang mampu mengendalikan tubuh Gunko dan menggunakan kekuatan mengerikan Domi Reversi—kemampuan yang mengubah manusia menjadi “iblis” tanpa kehendak sendiri—medan perang Elbaf menjadi tempat di mana nyawa karakter lama bisa benar-benar berakhir.

Eiichiro Oda memang dikenal enggan membunuh karakter utama, tetapi sejarah membuktikan bahwa kematian tokoh penting justru jadi pemicu perubahan besar—seperti Ace di Marineford atau Whitebeard yang mengguncang dunia. Kini, di Elbaf, lima karakter berikut berada di ambang kehancuran. Siapa di antara mereka yang tidak akan selamat dari amukan Im dan Kesatria Dewa?

1. Scopper Gaban: Sang Legenda yang Rela Mati demi Anaknya

Scopper Gaban bukan nama asing bagi penggemar One Piece. Sebagai mantan navigator Bajak Laut Roger dan julukan “Mountain Eater”, ia adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah bajak laut. Kini, ia tinggal tenang di Elbaf bersama istrinya Ripley dan putranya Colon.

Namun, ketenangan itu runtuh saat Kesatria Dewa menyerang. Dalam pertarungan melawan Saint Shepherd Sommers, Gaban menunjukkan kekuatan yang masih layak disejajarkan dengan laksamana angkatan laut. Tapi kelemahan terbesarnya bukan usia—melainkan cintanya pada keluarga.

Ketika Colon disandera, Gaban rela menerima serangan fatal demi melindungi sang anak. Meski diselamatkan Chopper sebelumnya, tidak ada jaminan nyawanya akan terselamatkan untuk kedua kalinya. Jika Sommers atau Im menggunakan sandera lagi—kali ini mungkin dengan taktik lebih kejam—Gaban bisa menjadi korban pertama dari generasi legendaris yang gugur di Elbaf.

Kematiannya bukan hanya kehilangan pribadi, tapi juga kehilangan hidup dari era Roger, yang selama ini menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini One Piece.

2. Jaguar D. Saul: Pahlawan Ohara yang Mungkin Tak Bisa Diselamatkan Lagi

Kembalinya Jaguar D. Saul di Egghead Arc adalah salah satu momen paling emosional dalam manga One Piece. Setelah dianggap tewas di Ohara, ternyata Kuzan (Aokiji) menyelamatkannya—dan kini, ia bertemu kembali dengan Robin, “anak” yang dulu ia selamatkan.

Namun, reuni itu mungkin akan berakhir tragis. Di Elbaf, Saul langsung terjun ke medan perang melawan Kesatria Dewa. Sayangnya, ia terlihat kewalahan melawan Sommers, bahkan sebelum Im mengambil alih tubuh Gunko dan menunjukkan kekuatan sejatinya.

Yang lebih mengkhawatirkan, Im kini memiliki akses ke Domi Reversi—kemampuan yang tidak hanya membunuh, tapi menghancurkan jiwa seseorang. Jika Saul terkena serangan itu, ia bisa berubah menjadi senjata melawan Robin sendiri. Atau, jika ia bertahan sebagai dirinya, kematian heroik demi melindungi Robin mungkin menjadi takdir terakhirnya.

Bagi Robin, kehilangan Saul untuk kedua kalinya akan menjadi luka emosional terdalam—dan bagi pembaca, ini bisa jadi pengorbanan yang memicu transformasi karakter Robin ke level baru.

3. Jarul: Tetua Elbaf yang Jadi Target Utama Im

Jarul bukan sekadar raksasa tua—ia adalah simbol kehormatan dan kebebasan Elbaf. Berusia lebih dari 400 tahun, mantan kapten Bajak Laut Prajurit Raksasa ini dihormati oleh seluruh penduduk Elbaf sebagai penjaga tradisi dan keberanian.

Namun, justru karena itulah Im melihatnya sebagai ancaman utama. Untuk menguasai Elbaf—tanah suci para raksasa yang selama ini menolak tunduk pada Pemerintah Dunia—Im harus menghancurkan simbol perlawanan itu: Jarul harus mati.

Fakta bahwa Im memerintahkan Dorry dan Brogy (yang telah diubah menjadi “iblis” via Domi Reversi) untuk membunuh Jarul membuktikan betapa strategisnya peran Jarul dalam konflik ini. Ia rela membakar Sekolah Walrus dan Perpustakaan Burung Hantu demi menyelamatkan sandera—tindakan yang menunjukkan ia siap mengorbankan segalanya, termasuk nyawanya.

Jika Jarul gugur, Elbaf kehilangan jiwanya. Dan kematian seorang tetua seperti ini bisa memicu pemberontakan massal raksasa di seluruh dunia, membuka jalan bagi aliansi anti-Pemerintah Dunia yang lebih besar.

4. Dorry: Korban Domi Reversi yang Terjebak dalam Takdir Tragis

Dorry, bersama Brogy, adalah ikon dari Little Garden Arc. Pertarungan 100 tahun mereka menjadi legenda di dunia bajak laut. Kini, setelah kembali ke Elbaf, mereka justru terjebak dalam perang yang jauh lebih besar dari sekadar kehormatan pribadi.

Sayangnya, nasib Dorry berubah drastis ketika Im menggunakan Domi Reversi padanya. Seperti Rocks D. Xebec di God Valley—yang juga diubah menjadi iblis lalu dikalahkan oleh Roger dan Garp—Dorry kini kehilangan kendali atas tubuh dan pikirannya.

Jika tidak ada cara untuk membatalkan Domi Reversi (misalnya melalui Buah Iblis khusus atau intervensi karakter seperti Vegapunk), maka Dorry hanya punya dua jalan:

• Dibunuh oleh sekutunya sendiri untuk mencegah kerusakan lebih besar, atau
• Hancur bersama Brogy dalam pertarungan melawan Jarul, lalu mati sebagai “iblis” tanpa identitas.

Kematian Dorry bukan hanya kehilangan karakter, tapi juga akhir dari legenda Little Garden—dan simbol betapa kejamnya kekuatan Im terhadap kehendak bebas.

5. Brogy: Separuh Jiwa Dorry yang Tak Bisa Hidup Sendiri

Brogy dan Dorry adalah dua sisi dari satu koin. Mereka bertarung, tidur, dan hidup sebagai satu kesatuan. Kini, ketika keduanya terkena Domi Reversi, nasib mereka terikat dalam kehancuran yang sama.

Brogy, yang selama ini dikenal lebih tenang dan bijak, mungkin berusaha melawan pengaruh Im dari dalam. Tapi jika Domi Reversi benar-benar menghapus kesadaran diri, maka ia hanya akan menjadi boneka pembunuh.

Yang paling tragis: jika salah satu dari mereka mati, separuh jiwa yang lain mungkin tak ingin hidup. Oda pernah menunjukkan betapa dalam ikatan mereka—dan kematian salah satu bisa memicu pengorbanan sukarela dari yang lain.

Jika Brogy gugur, dunia One Piece kehilangan bukan hanya seorang prajurit raksasa, tapi juga simbol persahabatan yang melampaui kebencian dan waktu.

Mengapa Kematian di Elbaf Lebih Berarti dari Sekadar Drama?

Elbaf bukan lokasi biasa. Ini adalah tanah suci para raksasa, tempat di mana nilai kehormatan, kebebasan, dan keberanian dijunjung tinggi. Kehadiran Im di sini bukan kebetulan—ini adalah uji coba akhir Pemerintah Dunia untuk menghancurkan simbol perlawanan terakhir.

Kematian karakter di sini bukan untuk sensasi, tapi untuk:

• Memperlihatkan kekejaman Im dan Pemerintah Dunia
• Memicu aliansi global melawan kekuasaan lama
• Mendorong Luffy dan kawan-kawan ke level dewa dalam perang melawan sistem

Jika Oda memilih membunuh satu atau lebih dari lima karakter ini, itu akan menjadi titik balik sejarah One Piece—setara dengan Marineford, bahkan mungkin lebih besar.

Kesimpulan: Siapa yang Paling Berisiko?

Dari kelima karakter, Jarul dan Scopper Gaban adalah kandidat terkuat untuk gugur—bukan karena lemah, tapi karena peran simbolis mereka terlalu besar bagi Im untuk diabaikan.

Sementara itu, Dorry dan Brogy berada dalam posisi paling tragis: mereka mungkin mati bukan karena kalah, tapi karena kehilangan diri mereka sendiri.

Dan Saul? Kematian keduanya akan menjadi pukulan emosional terberat bagi Robin—dan mungkin katalis bagi kebangkitannya sebagai kekuatan utama melawan Pemerintah Dunia.

Satu hal pasti: Elbaf Arc akan diingat sebagai medan perang di mana harga kebebasan dibayar dengan darah. Dan dalam dunia One Piece, darah para pahlawan tak pernah mengalir sia-sia.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram	@gadgetvivacoid
Facebook	Gadget VIVA.co.id
X (Twitter)	@gadgetvivacoid
Whatsapp Channel	Gadget VIVA
Google News	Gadget