Bukan Drone, Bukan Action Cam! DJI Kini Siap Masuk Dunia Kamera Mirrorless

DJI Dikabarkan Rilis Kamera Mirrorless Full-Frame Perdana
Sumber :
  • gizmo china

Dari sisi desain, sejumlah bocoran menyebutkan bahwa kamera mirrorless DJI ini akan memiliki bentuk menyerupai Sony FX3, sebuah kamera yang populer di kalangan pembuat film independen maupun konten kreator. Meski demikian, ada sedikit perbedaan menarik. Kabarnya, DJI akan menyematkan jendela bidik elektronik (EVF) yang terintegrasi di salah satu sudut bodi kamera. Kehadiran EVF ini bisa menjadi nilai tambah, karena beberapa kamera berbentuk kotak biasanya hanya mengandalkan layar LCD untuk membidik.

Sah! Debut Global Vivo X300: Spesifikasi Flagship, Tapi Harga Bikin Kaget!

Spekulasi semakin menguat ketika DJI-Rumors membagikan sebuah teaser singkat. Dalam cuplikan tersebut, kamera digambarkan dalam suasana gelap dengan siluet misterius, lalu muncul tulisan tanggal peluncuran: 15 September pukul 8 pagi. Namun ada satu detail yang memancing rasa penasaran, yaitu penggunaan zona waktu EST alih-alih EDT yang biasanya dipakai DJI dalam materi promosinya. Perbedaan kecil ini membuat sebagian orang bersikap lebih skeptis, meski tetap antusias menunggu kepastian.

Sampai saat ini, semua informasi yang beredar masih sebatas rumor. DJI sendiri belum memberikan konfirmasi resmi terkait rencana peluncuran tersebut. Meski demikian, melihat rekam jejak perusahaan dalam menghadirkan produk-produk inovatif, tidak sedikit yang percaya bahwa kabar ini memiliki dasar kuat. Apalagi, dengan semakin ketatnya persaingan di pasar kamera mirrorless, kehadiran pemain baru sekelas DJI tentu bisa memberikan warna baru sekaligus tekanan bagi produsen besar seperti Sony, Canon, maupun Nikon.

Nothing Phone (3a) Lite Resmi Meluncur: Ponsel Termurah dari Nothing Tanpa Gimmick Berlebihan

Jika rumor ini terbukti, langkah DJI bisa dianggap sebagai strategi cerdas. Pasar kamera mirrorless full-frame saat ini terus berkembang pesat, terutama di kalangan videografer, pembuat konten, dan fotografer profesional. Dengan menggabungkan keahlian Hasselblad, teknologi stabilisasi DJI, serta sistem L-mount yang kompatibel dengan berbagai lensa, produk anyar ini berpotensi langsung bersaing di lini depan.

Di sisi lain, publik juga menunggu apakah DJI akan memposisikan kameranya untuk segmen profesional, semi-profesional, atau justru untuk para kreator konten digital yang semakin mendominasi pasar. Pertanyaan ini penting, sebab strategi harga dan fitur akan sangat menentukan arah penerimaan pasar. Jika DJI mampu menawarkan kombinasi fitur premium dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan pemain lama, tidak menutup kemungkinan kamera ini akan menjadi game-changer.

Halaman Selanjutnya
img_title
Motorola Edge 60 Fusion: Pesaing Serius di Kelas Menengah dengan Performa Flagship