TikTok Jadi Ladang Emas, UMKM Harus Tancap Gas, Jangan Gaptek
- Istimewa
Gadget – Di tengah persaingan yang semakin ketat, UMKM tidak bisa lagi mengandalkan strategi konvensional. TikTok Shop membuka peluang besar, namun tanpa kesiapan dan pemahaman digital yang kuat, potensi itu akan sia-sia.
Melalui konferensi seperti KISCC 2025, pelaku UMKM diharapkan tidak hanya tahu apa yang harus dilakukan, tetapi juga bagaimana melakukannya dengan benar. Adaptasi terhadap teknologi dan pemanfaatan data menjadi kunci keberhasilan di era social commerce ini.
Co-founder dan COO Kalodata, Lawrence Guo, menyoroti pentingnya pelaku usaha, khususnya UMKM, untuk memahami cara kerja TikTok Shop agar bisa bersaing dan berkembang.
“Ketika kami mulai bisnis di Indonesia tiga tahun lalu, kami sudah melihat potensinya sangat besar. Tapi masih banyak seller yang belum tahu bagaimana cara kerja algoritma TikTok. Edukasi ini penting agar mereka bisa bertahan dan berkembang,” ujar Lawrence dalam konferensi pers di lokasi acara, Kamis (16/10).
Menurut Lawrence, banyak pelaku UMKM masih belum memanfaatkan data dan strategi konten secara optimal. Mereka cenderung hanya mengikuti tren tanpa mengerti alasan di balik viralnya sebuah konten atau produk.
KISCC 2025: Ajang Belajar dan Networking
KISCC 2025 menjadi platform pembelajaran sekaligus ajang bertemu langsung dengan pemain besar di ekosistem TikTok Shop. Dalam dua hari penyelenggaraannya, acara ini dihadiri lebih dari 9.000 peserta, yang terdiri dari seller, kreator, agensi, hingga edukator.
“Tahun ini kami mengundang 80% dari seller TikTok terbaik untuk hadir. Mereka berbagi pengalaman dan strategi yang bisa langsung diterapkan oleh pelaku usaha lainnya,” tambah Lawrence.
Berbagai sektor usaha hadir, mulai dari kecantikan, makanan dan minuman, elektronik, hingga kebutuhan rumah tangga. Mereka memamerkan produk dan membagikan insight seputar pengelolaan akun dan kampanye penjualan yang efektif.
Edukasi dan Teknologi: Kunci Keberhasilan di TikTok
Salah satu tantangan utama UMKM dalam memanfaatkan TikTok Shop adalah minimnya pemahaman terhadap algoritma dan data. Di sinilah Kalodata mengambil peran penting. Mereka menawarkan berbagai solusi seperti:
Identifikasi kategori produk potensial
Analisis tren dan produk terlaris
Monitoring kompetitor
Pemilihan kreator yang tepat untuk kolaborasi
Analisis performa video dan livestream
Langkah ini penting karena TikTok bukan sekadar soal konten menarik, tetapi juga soal strategi data dan algoritma.
“Banyak yang masih salah kaprah. Konten bagus itu penting, tapi tanpa tahu kapan upload, siapa target audiens, dan apa yang sedang tren, hasilnya bisa nol besar,” jelas Lawrence.
Ajang Apresiasi bagi Kreator dan Seller Berprestasi
KISCC 2025 juga menggelar sesi penghargaan bertajuk Kalodata Indonesia Social Commerce Conference Awards. Acara ini memberikan apresiasi kepada para kreator dan seller yang berhasil menunjukkan performa luar biasa di TikTok Shop.
Penghargaan ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi pelaku UMKM lainnya untuk terus meningkatkan kemampuan dan strategi digital mereka.
“Kami ingin membangun ekosistem yang sehat, kompetitif, dan edukatif. TikTok Shop bukan sekadar jualan, tapi tentang membangun brand jangka panjang,” tutup Lawrence.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |