Aturan Baru Medsos Anak: Akun Dibatasi, Internet Tetap Bebas?

Aturan Baru Medsos Anak: Akun Dibatasi, Internet Tetap Bebas?
Sumber :
  • Dok. Morinaga

Gadget – Pemerintah tengah merancang regulasi baru terkait penggunaan media sosial oleh anak-anak. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa aturan ini bukan membatasi akses internet secara keseluruhan, melainkan hanya pembuatan akun media sosial bagi anak-anak. Langkah ini bertujuan untuk melindungi mereka dari konten negatif dan dampak buruk media sosial.

Pembatasan Akun Medsos Anak, Bukan Internet

Hampers Imlek Kekinian: 5 Rekomendasi Gadget yang Stylish dan Bermanfaat, Cocok untuk Orang Tersayang!

Dalam Rapat Kerja Komisi I DPR yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (4/2/2025), Meutya menegaskan bahwa regulasi ini muncul karena kesalahpahaman di masyarakat. Banyak yang mengira pemerintah akan membatasi akses internet bagi anak-anak, padahal yang sedang disusun hanyalah aturan pembatasan pembuatan akun media sosial.

Menurut Meutya, pendampingan orang tua menjadi faktor utama dalam regulasi ini. Jika anak menggunakan akun media sosial orang tua dengan pengawasan yang ketat, maka tidak akan ada larangan akses.

WhatsApp Berhenti di HP Ini Mulai 2025! Simak Daftar dan Solusinya!

"Pendampingan orang tua dalam penggunaan media sosial adalah hal yang kami dorong. Ini berdasarkan banyaknya masukan dari masyarakat," ujar Meutya.

Pemerintah Tak Bisa Melarang Akses Medsos di Rumah

Menkomdigi juga menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat melarang anak-anak mengakses media sosial sepenuhnya. Jika anak-anak menggunakan media sosial dari rumah, maka hal tersebut menjadi ranah privasi keluarga yang sulit diawasi oleh pemerintah.

Speaker Bluetooth Polytron PMA 9527/B:Suara Menggelegar, Fitur Canggih!

"Kami menjunjung tinggi demokrasi, jadi pemerintah tidak bisa serta-merta membatasi hak individu dalam mengakses informasi," jelasnya.

Pemerintah juga harus memperhatikan aspek kebebasan berekspresi, sehingga aturan yang dibuat harus seimbang antara perlindungan anak dan hak individu dalam menggunakan internet.

Bukan Membatasi Informasi, Tapi Mengatur Akses Akun Anak

Meutya kembali menegaskan bahwa regulasi ini bukan untuk membatasi akses informasi bagi anak-anak, melainkan hanya mengatur akses pembuatan akun media sosial. Jika seorang anak menggunakan media sosial dengan akun orang tua dan didampingi, maka hal itu tidak akan menjadi masalah.

"Jadi sekali lagi, anak-anak tetap bisa mengakses media sosial asalkan mereka didampingi orang tua," pungkasnya.

Mengapa Regulasi Ini Dibutuhkan?

Fenomena penggunaan media sosial di kalangan anak-anak memang menjadi perhatian serius. Paparan konten negatif, cyberbullying, serta risiko adiksi digital menjadi tantangan besar bagi orang tua dan pemerintah. Dengan adanya aturan pembatasan pembuatan akun, diharapkan:

  • Anak-anak lebih terlindungi dari konten berbahaya
  • Orang tua lebih aktif dalam mendampingi anak saat berselancar di dunia digital
  • Pihak platform media sosial lebih bertanggung jawab dalam mengelola pengguna anak-anak

Namun, aturan ini juga menimbulkan pertanyaan, seberapa efektif pembatasan akun anak-anak jika akses internet tetap terbuka? Apakah anak-anak tidak akan mencari celah untuk tetap membuat akun secara mandiri?

Tantangan dalam Implementasi Regulasi Ini

Meskipun bertujuan baik, regulasi ini masih menyisakan beberapa tantangan:

  • Verifikasi usia anak saat pembuatan akun masih sulit diterapkan
  • Peran platform media sosial dalam menegakkan aturan ini masih belum jelas
  • Orang tua perlu lebih terlibat dalam mengawasi penggunaan media sosial anak-anak

Jika tidak diatur dengan baik, bukan tidak mungkin aturan ini hanya akan menjadi regulasi yang sulit diterapkan. Kolaborasi antara pemerintah, penyedia layanan digital, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar regulasi ini benar-benar efektif.

Kesimpulan: Langkah Awal yang Perlu Pengawasan Ketat

Regulasi pembatasan akun media sosial bagi anak-anak merupakan langkah awal yang positif untuk melindungi mereka dari dampak buruk dunia digital. Namun, tantangan dalam implementasi masih perlu diperjelas, terutama terkait verifikasi usia dan peran platform digital dalam mengatur pengguna anak-anak.

Di sisi lain, orang tua tetap menjadi faktor kunci dalam pengawasan anak-anak di dunia maya. Regulasi ini tidak akan efektif tanpa keterlibatan aktif dari keluarga dalam mengawasi dan mendampingi anak-anak saat mereka menggunakan internet dan media sosial.

Bagaimana menurut Anda? Apakah regulasi ini akan benar-benar efektif dalam melindungi anak-anak dari konten negatif di media sosial?

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget